Part. 9

681 96 7
                                    

.

.

Selama tiga tahun lebih bersekolah di Hogwarts seharusnya sudah bisa membuat Sungho kebal. Tapi dia tidak bisa.

Karena di tahun keempatnya sebagai siswa Hogwarts dia harus dihadapkan oleh kenyataan bahwa sahabatnya, satu-satunya teman dekatnya berpacaran dengan salah satu murid senior asrama singa itu.

Dan sudah menjadi rahasia umum kalau Sungho punya dendam pribadi dengan salah satu penghuninya.

Selain itu, di tahun keempat ini merupakan tahun dimana para murid di persiapkan untuk mengikuti ujian OWLs tahun depan. Meski pelaksanaannya masih lama, jadi persiapannya pun dari jauh hari. Lalu di tahun keempat ini, tugas sekolah semakin gila banyaknya.

Kelas yang mereka ikuti masih sama dengan saat mereka di tahun ketiga. Perbedaannya hanya di tahun keempat ini semua murid harus belajar lebih giat lagi untuk ujian OWLs tahun depan. Karena ujian OWLs sangatlah penting, hasil ujiannya akan menjadi acuan untuk mengambil konsentrasi pelajaran saat mereka mengambil ujian NEWTs di tahun ketujuh.

Belum ada dua bulan semester baru dimulai, Sungho sudah merasa lelah. Dia tidak melebih-lebihkan, tugas dan segala macamnya seperti bertambah dua kali lipat dari biasanya.

Sungho yang termasuk murid terpintar se-angkatan pun terbebani. Bukan hal yang aneh bagi sahabatnya bahkan murid angkatan mereka mendapati wajah Sungho yang tanpa senyum. Tapi di tahun ajaran baru ini, wajah Sungho terlihat semakin suram.

Urusan akademik memang paling menguras jiwa dan raga. Ditambah ada pertandingan Quidditch dua minggu lagi melawan asrama singa. Seperti kurang cukup, sahabatnya bahkan mengajak pacarnya untuk makan bersama di meja mereka.

Bukan hanya itu saja, pacar sahabatnya tidak datang sendiri.

Sungho menusuk-nusuk sadis daging panggang di piringnya dengan pisau. Sahabatnya duduk di sebelahnya sementara pacar sahabatnya duduk di seberang mereka. Dan di depan Sungho adalah orang itu.

Sebastian —nama pacar Sean merupakan murid tahun kelima asrama Gryffindor. Dia juga salah satu anggota tim Quidditch, posisinya sebagai Beater. Orang yang sudah diincar Sean sejak pertandingan Quidditch terakhir di tahun kedua mereka.

Mereka berdua berpacaran sebelum liburan musim panas kemarin dan Sungho adalah saksi hidup keduanya menjalin kasih. Beruntung baginya karena selama liburan dia tidak harus berhadapan dengan pasangan baru tersebut. Sial baginya, sejak awal semester baru dia harus menebalkan rasa sabar melihat keduanya menebar kemesraan tanpa tau tempat.

Sungho gak punya masalah sama Sebastian. Dia akui si Beater itu merupakan salah satu pemain terbaik yang asrama singa punya. Dan jika berbicara mengenai penampilan, Sebastian itu ganteng. Banget. Orangnya tinggi, lebih tinggi dari Sean dan Sungho. Dan sangat atraktif. Sungho berani sumpah, gak ada laki-laki yang lebih ganteng dibanding Sebastian di Hogwarts. Mungkin Sungho akan tertarik juga sama orang itu kalau preferensinya kearah sana.

Sungho tersadar dari kegiatan menusuk-nusuk daging tidak bersalah itu setelah merasakan rusuknya di sikut dengan kencang. "Apa sih? Sakit tau." Keluhnya. Dia menoleh ke Sean dan melihat sahabatnya itu membuat kode dengan mata yang Sungho tidak tau apa maksudnya.

Alis Sungho mengernyit dalam, dia bingung sama kode Sean.

Sean memutar kedua bola matanya. "Si Jaehyun ngeliatin kamu terus dari tadi." Jawab Sean berbisik di dekat telinganya.

Sungho reflek menoleh ke kursi di depannya di mana orang yang dimaksud duduk. Beberapa menit yang lalu pacar Sean datang dan duduk bersama mereka di meja Slytherin. Yang mengejutkan adalah satu makhluk yang mengekor di belakangnya seperti anak anjing.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Baby Boo, Yeppi || daengsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang