Bagian 8

607 32 5
                                    

Setelah rion tertidur caine keluar dari kamar membawa piring makan rion tadi, caine pergi ke dapur mencuci piring bekas makan tadi setelah mencuci piring caine mandi lalu duduk di ruang tengah

Caine duduk memainkan ponselnya di sana begitu juga dengan eru dan ery yang ada di sana "eru, ery" panggil caine berencana menanyakan sesuatu "kenapa mi?" Jawab ery sedangkan eru masih fokus pada gamenya

Ery mematikan hp nya lalu melihat ke arah caine, tidak lupa juga ia mematikan hp eru membuat eru ikutan melihat ke arah caine "kenapa mi" jawab eru telat, ery mencubit pinggang eru membuat eru sedikit meringis kesakitan

"Udah udah, mami boleh nanya?" Lanjut caine sambil berjalan duduk di hadapan ery n eru, "nanya apa mi?" Kali ini eru yang bertanya "gini, kalian kan di bawa exu sama rion ke sini" ucap caine memulai pembicaraan, ungkapan itu angguki oleh ery dan eru "iya trus?" Ucap mereka berdua

"Kalian di bawa ke sini kan waktu aku lagi sakit, pas aku udah agak baikan baru tau kalau kalian udah masuk ke keluarga ini" lanjut caine lalu mendapat anggukan dari kedua anak itu "aku mau nanya, soal latar keluarga kalian, boleh?" Tanya caine dengan suara pelan

Ery dan eru diam dan saling melihat satu sama lain kemudian kembali melihat ke arah caine lalu mengangguk "mami mau nanya apa?" Tanya eru  bingung kenapa tiba tiba caine menanyakan soal latar keluarga mereka?

Caine diam sebentar lalu kembali berbicara "bisa jelasin soal identitas orang tua kalian?" Pinta caine dan mendapat anggukan dari ery "mama itu dlu seorang model iklan, sedangkan papa dlunya polisi" ucap ery sambil berpikir dua kali

Setelah beberapa menit mereka hening riji keluar dari kamar dan menuju ke tempat caine eru dan ery, "lagi bahas apa?" Tanya riji memecahkan keheningan "ini, soal keluarganya ery sama eru" jawab caine membuat riji ikutan duduk di sebelah caine

"Lanjut" ucap riji di jawab anggukan oleh eru, "kaya yang di bilang ery mama model sedangkan papa polisi, tapi sekarang udah ngga, kami ga terlalu ingat juga tapi waktu aku sama ery umur 10 tahunan gitu mama sama papa itu berantem karna masalah kerjaan nya mama"  kali ini bagian eru yang bicara, sedangkan ery hanya diam, ia enggan membicarakan hal itu karna itu kenangan buruk baginya

Caine dan riji yang mendengar itu pun mengangguk "oke, trus? Bisa ceritain detailnya?" Tanya caine sekali lagi dan mendapat anggukan dari mereka berdua ery hanya mengangguk lalu diam yang berarti menyuruh eru yang bercerita

"Aku sama ery itu ngga cuma berdua doang, kami ada abang, namanya erandra , cuma abang waktu itu lagi di sekolah, mama di bilang selingkuh karna ketahuan jalan bareng cwo lain, kata mama itu rekan kerja tapi papa ngga percaya" ucap eru lalu diam sejenak untuk berpikir

Semua yang di sana diam menunggu eru lanjut bercerita "malam itu mama sama papa kelahi, pas banget Abang pulang malem waktu itu trus ngebawa kita keluar buat nyari angin, di sana aku sama ka eru udah nangis dluan, makanya di bawa bang er keluar, malam itu kita ga pulang, kami nginap di kos an nya temen abang, paginya kita langsung sekolah, izin buat ga make seragam karna gaada yang mau pulang" ucap ery melanjutkan cerita eru tadi kemudian kembali diam

"kami pulang sekolah itu ga langsung pulang, bang er pulang dluan buat ngecek rumah katanya kami nunggu di taman sekitar setengah jam an, tapi abang ga balik balik, udah mau sejam akhirnya aku ngajakin ery buat pulang" lanjut eru, ntah kenapa mereka malah bercerita secara bergantian

Kali ini bagian ery yang melanjutkan tapi dia tidak mau dan malah menutup rapat mulutnya dan berbaring di paha caine sambil menyembunyikan wajahnya di perut caine, caine yang melihat itu bingung namun hanya membiarkan nya lagi pula ery juga masih kecil, caine dan riji menunggu eru yang melihat adiknya itu untuk lanjut bercerita

"Trus pas kita pulang, ada dua orang laki laki rambut nya hitam gelapp banget, badan nya gede, mereka berdiri di dekat jendela yang satunya megang pistol satunya lagi megang pisau, di sana kondisinya papa udah tergeletak ga bernyawa di lantai sedangkan mama lagi berusaha ngelindungin abang" lanjut eru ceritaa ia diam sejenak

Saat eru sedang diam yang lain turun menyadari suasana sedang tidak enak tidak ada yang berani angkat bicara dan hanya duduk, setelah hening sejenak eru kembali mengeluarkan suara "di situ bang er nyuruh aku sama ery buat lari tapi kami udah ngga sanggup buat lari di sana, mama di bunuh , abang ngebawa kami lari, kami di bawa ntah kemana, yang penting kata abang jauh dari mereka, setelah itu aku sama ery di sembunyiin abang pergi, kami ngedenger suara tembakan dari luar kami gatau siapa yang mati, karna saat kami keluar banyak mayat dan muka mereka semua itu hancur" ucap eru lalu kembali diam

Eru mengambil nafas dalam lalu saat ingin kembali bercerita tiba tiba ia di peluk caine, ery yang sudah tidak sanggup mendengarnya juga sedang di peluk oleh caine, suasana hening itu terhenti dan berubah menjadi hangat, rion yang mendengarkan dari tadi di tangga pun akhirnya ikut turun dan duduk di sebelah caine

Rion duduk lalu memindahkan ery ke pelukan nya (bapak sayang anak emang) melihat itu kembali ke tugas riji untuk memfoto moment itu

Setelah ery dan eru tenang, eru kembali membuka suara menyelesaikan cerita nya, "trus kita pergi ngejauh dari sana kita jalan sampe deket PomTol kiri ini kita ketemu papi sama ka exu" ucap eru lalu diam  "boleh aku nanya sesuatu?" Kini riji yang membuka suara dan kembali mendapat anggukan dari eru

"kenapa tiba tiba kalian di serang gitu?" Tanya riji "dari dlu itu abang udah di incar mereka gatau kenapa abang juga sering di culik, mama sama papa juga gamau bicara , jadinya gitu, aku sama ery juga kena imbasnya" jawab eru lalu di jawab anggukan oleh semua org di sana

------------------------------------------------------------------             TBC

hloww mff telat up nya, ak keasikan ngevent cosplay hheee

Chap ini full backstorynya ery eru yaa thank uuu

See u all next chapter-!

TNF [RionCaine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang