Bagian 9

624 32 0
                                    

"jadi, abang kalian yang namanya erandra itu masi hidup?" Tanya krow tiba tiba dan mendapat gelengan dari eru "ngga tau, tapi kayanya udah ngga, karna dari cerita aku tadi udah jelas kalau bang er yang di incer, sekali pun hari itu masih hidup, itu udah beberapa tahun yang lalu, sekarang gatau di mana abang" jawab eru lalu bersandar ke maminya

Suasana nya menjadi hening hingga kini key yang membuka suara "jadi kita gatau kan erandra itu masih hidup atau ngga?, Mau di cari tau?" Saran key yang mendapat persetujuan dari seluruh anggota termasuk eru

Sedangkan ery? Dia tertidur di pelukan rion, "gin sama souta coba cari keluar kemana aja, kalau bisa tanyain satu satu nama org yang kalian temuin cek ktpnya biar mereka ga bisa bohong, krow jaki juga, tugasnya sama kalian cuma beda lokasi, exu garin makoto sama riji cari tau lewat internet" ucap rion memberi komando

Begitu juga dengan yang cwe, key yang memberi komando rion dan caine juga akan mencari tau lewat koneksi mereka masing masing "ingat, kalau ada beritau saya." Ucap rion memberi penekanan

Eru hanya diam mendengar pembicaraan mereka, ia tau kalau itu tidak mungkin, eru sudah mencoba untuk menghentikan mereka namun rion malah memaksa dan meminta waktu 1 bulan untuk mencari tau

Eru hanya mengangguk dan membiarkan tindakan mereka walaupun sia sia, 'sudah 5 tahun abangnya menghilang, bagaimana mungkin bisa menemuinya yang sudah hilang begitu lama?' begitu pikir

eru lalu beranjak ke kamar moodnya sudah hancur karna harus mengingat masa lalu mengerikan itu di susul oleh rion yang menggendong ery untuk di pindah kan ke kamar

Setelah hari itu mereka mulai mencari informasi soal erandra tapi tidak terlalu serius, itu hanya kerjaan sampingan, eru dan ery juga tidak begitu peduli, mereka mulai menjalani keseharian seperti biasa

Keributan seperti bangun pagi mulai terdengar (ini liburan udh selesai, masuk ujian) suara caine yang masak pagi² buta demi bekal anak² kembali terdengar suara komputer rion yang selalu terdengar sari pagi hingga pagi lagi

Mereka menjalani seperti biasa hingga suatu malam mereka di minta riji dan gin untuk berkumpul di ruang tengah, malam itu semua sudah berkumpul kecuali rion, beberapa menit mereka hening menunggu rion hingga setengah jam kemudian rion datang baru pulang dar kantornya "jadi? Kenapa?" Ucap rion sambil duduk

Riji dan gin saling menatap kemudian mengangguk "aku sama gin udah ketemu sama beberapa org yang namanya erandra, kita belum tau identitas asli nya, besok kami rencanain buat ketemu sama mereka" ucap riji angkat bicara

Rion dan yang lain mengangguk mendengar perkataan riji "jadi, kapan mau ketemunya?" Tanya gin agar ia dan riji bisa mengatur jadwal pertemuan "besok aja, mumpung besok weekend kan?  Belum ada yang bikin janji kan ya?" Usul echi di angguki yang lain

"belum sih jadi mau besok aja?" jawab key kemudian di angguki yang lain kecuali eru dan ery "kami ga ikut" ucap si kembar serentak "lah ini yang mau kita cari itu abang kalian loh? kenapa kalian yang ga ikut?" tanya funin heran

awalnya eru dan ery diam hingga Ery mulai buka suara "aku sama ke eru itu susah kalau ketemu bang er, apalagi di luar" ucap ery membuat yang lain semakin heran namun mereka tetap menerima alasan  Ery "tapi kami tau itu abang kalian gimana?" tanya makoto hingga terdengar notif dari hp mereka semua saat di cek ternyata itu dari ery, ery mengirim foto abangnya ke grup utama mereka

"udah kan?  kalian tinggal nyari org yg di foto,, btw itu bukan ka exu, emang mirip cuma bukan."  ucap eru memperjelas lalu di angguki yang lain, foto yang di kirim oleh ery emang mirip exu, krow malah hampir protes bilang bahwa itu krow

mereka diam memperhatikan layar ponsel masing masing hingga sekarang rion yang membuka suara "nah, udah selesai kan? sekarang balik ke kamar trus pada tidur, mami aja udh ketiduran ini" ucap rion sambil menunjuk caine yang bersandar di bahunya, suasana di sana sempat ribut karna mencie cie kan mami papinya itu namun di suruh rion diam agar tidak membangunkan caine

"jangan ribut, jaki jga udh tidur" ucap krow sambil menggendong jaki yang tertidur di sofa begitu juga dengan rion yang sedang menggendong caine untuk di bawa ke kamar,  souta? dia ga ikut pembicaraan ini karna udh tidur dluan

setelah itu mereka semua kembali ke kamar begitu juga dengan rioncaine, rion meletakkan caine di kasur lalu berjalan pergi ke kantornya namun tanganya di tahan oleh caine "kenapa?" tanya rion bingung ntah kenapa dia merasa tangan caine agak hangat

caine diam beberapa menit lalu akhirnya membuka suara "jangan pergi" ucap caine membuat rion akhirnya menetap dan duduk di sebelah caine, "kenapa? caine?" ucap rion lembut namun tidak di jawab oleh caine, "caine?" panggil rion sambil meletakkan tangan nya di pipi caine "anjing!.." umpat rion pelan lalu bergegas ke dapur karna merasakan tubuh caine yang panas

rion keluar mengambil kain dan air kompresan lalu kembali ke kamar, rion menyelimuti caine lalu mengompres kening caine, "caine?" panggil rion sekali lagi namun tidak di jawab oleh rion

rion bergegas membawa caine dan jaketnya ke mobil riji yang melihat itu awalnya ingin bertanya tapi tidak jadi karma melihat muka panik papinya itu, rion memasukkan caine ke mobil dan membaringkan caine di kursi sebelahnya rion membawa mobil menuju rumah sakit dengan kecepatan penuh pas pula di rumah sedang tidak ada pak sui

sepanjang jalan rion menggenggam tangan caine saat sampai di rumah sakit rion menggendong caine lalu langsung di suruh mirae untuk meletakkan caine di kamar pasien dan langsung di tangani "pak caine gapapa kok, dia cuma demam karna kelelahan dan kurang tidur aja, sebisa mungkin untuk sekarang biarkan pak caine beristirahat" ucap mirae lalu di angguki rion kemudian membiarkan mirae pergi

rion masuk ke kamar caine kemudian mengabari yang lain bahwa dia dan caine di rumah sakit karna caine sakit, saat yang lain ingin menyusul mereka rion malah melarangnya dan menyuruh mereka istirahat

tengah malam rion pulang sambil menggendong caine yang tertidur di perjalanan pulang, rion meletakkan caine di kasur lalu ia ikut berbaring di sebelah caine "udah di bilang kamu itu jangan maksain diri." ucap rion sambil memeluk caine

caine ternyata sudah bangun saat rion menggendong nya tadi "iya iya maaf, udah gausa khawatir, aku gapapa kok" ucap caine namun rion malah semakin memeluk caine dan menyembunyikan wajahnya di leher caine "cepat sembuh.. aku gamau liat kamu sakit" ucap rion pelan dan  mendapat pelukan dari caine "iya rion" jawab caine sambil mengelus rambut rion


-----------------------------------------------------------------              TBC

hlow maaf baru up, baru sempet gimana chap kali ini?? maaf ga nyambung, author kehabisan ide pls hhe

papi lucu banget gmw liat mami sakit, next chap aku bikin full RionCaine kayanya

thanks yg udh baca, see u all in the next chapter-!

TNF [RionCaine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang