Bab 5. GEMANA BILANGNYA?

132 18 2
                                    

Zee melihat kembali pekerjaan yang telah diselesaikan oleh pegawainnya itu. Tersungging senyuman puas dengan apa yang ia maksud memang Park benar bahwa Nunew adalah orang yang bisa dia andalkan. Pantas saja Partner kerjanya itu sebegitu yakin dan kekehnya dengan apa yang dia promosikan untuk dapat ikut serta, masih terbayang sebelumnya penampilan yang Nunew tampangkan kepadanya. Memang... anak yang satu ini berbeda dari karyawannya yang lain. Bisa di bilang anak ini tidak tahu apa itu rasanya Takut dengan orang yang lebih tinggi jabatan daripada dirinya sendiri. Menandatangani beberapa berkas yang sudah hampir menipis dan terselesaikan, menanyakan kepada sekretarisnya dan mengingat dengan siapa lagi dia membuat janji. Setelah dirasa tidak ada yang harus dikerjakan pada akhirnya ia bersuara kepada sekretarisnya itu.

"Poppy, karna hari ini tidak ada yang bisa saya kerjakan lagi. Saya akan pulang karna saya telah membuat janji dengan ibu. Dan apabila nanti ada berkas yang harus saya tandatangani tinggalkan saja di meja saya, dan akan saya croscheck lagi besok" Zee berdiri sambil merapihkan jas nya dan melangkah pergi.

Saat Zee melangkahkan kakinya untuk keluar dari lift, matanya tidak mampu melewatkan pandangan di depannya. Bertemu kembali dengan sosok yang menyebalkan menurutnya, dengan dia membawa beberapa bantex berkas yang menumpuk untuk diselesaikan, berjalan tidak seimbang pada akhirnya tidak sengaja menabraknya.

"Maafkan saya pak, saya tidak sengaja" ucap Nunew sambil merapihkan beberapa berkasnya yang terjatuh di lantai

Mampus... matanya terpejam atas keteledorannya sendiri. Berhadapan dengan atasan yang membuat dia lembur dan mengurangi tidurnya sampai pagi buta. Masih dengan dirinya dan umpatan yang dia lontarkan kepada atasan barunya itu melalui kata hatinya. Disisi lain dia juga berdoa semoga atasannya ini dapat menahan amarahnya kepadanya.

Dengan bosnya yang melihatnya dan memincingkan matanya sembari membantu beberapa berkas yang terjatuh untuk di kumpulkan kembali. Memberikan berkas tersebut kepada pemiliknya untuk dengan segera menyelesaikannya.

" Sepertinya anda bersenang-senang ya dengan berkas tersebut, sampai akhirnya bisa terjatuh? "

Sial... umpatnya lagi.

Sepertinya hari ini adalah hari tersial menurutnya disaat dia masih menjadi pegawai baru yang beberapa hari mengerjakan tugas itu. Nunew mencoba bangkit dari posisinya dan menahan memakinya lagi untuk mengatakan "kurang ajar, bisa-bisanya dia ngomong begitu, emang ada orang yang kerja terus-terusan" Ya... Nunew hanya dapat mengatakan itu dalam hatinya. Mencoba tersenyum dengan kikuk dan mencoba untuk menahan emosi yang dia punya kepada atasannya itu. Memaklumi karna memang ini adalah kesalahannya.

" Mohon maaf bapak, saya benar-benar tidak sengaja melakukan ini. Karena beberapa berkas ini tidak seimbang. Jadi itu yang menyebabkan saya terjatuh. Baiklah bapak kalau gitu saya permisi " mencoba melangkahkan kaki untuk mencoba meninggalkan atasannya itu, namun saat beberapa langkah dia mendengar atasannya itu bersuara.

" Lain kali, jika kalau anda tidak sanggup dengan apa yang anda kerjakan. Anda bisa berbicara kepada saya untuk dapat memulangkanmu kembali ke perusahaanmu sebelumnya. Orang yang kurang dan tidak berkompeten saya rasa tidak diperlukan disini "

Bagai disambar petir hari ini, harus bagaimana lagi Nunew mengerti apa mau atasan barunya ini? Dia sudah berjanji kepada Pak Park untuk menyelesaikan project mengangkat kejayaan perusahaan sebelumnya itu. Sial... benar-benar sial Nunew hari ini. Nunew hanya bisa mematung dan memperhatikan atasannya itu pergi.

.

.

.

.

Disisi lain

Perjalanan Zee kerumah ibunya ini berjalan dengan lancar dikarnakan hari ini banyak karyawan yang kebetulan belum pulang dari tempat bekerjanya.

CINTA TAK BERUJUNG (ZEENUNEW)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang