❀5❀

166 12 2
                                    

Senyum sedari tadi yang mengembang di wajahnya kini hilang lantaran sosok itu.

Seungmin berjalan perlahan menuju ke arahnya. Tepat di hadapannya, pria itu mulai mendongakkan kepalanya ke atas.

“Sseung-min,” gumam jeongin pelan dengan mengembangkan senyum di wajahnya.

Dapat seungmin simpulkan jika pacarnya ini sedang mabuk.

“ayok masuk ke dalam” seungmin mulai memapah jeongin untuk masuk ke dalam apartemennya.

“kenapa kamu ganti sandi apart?” tanya jeongin di sela-sela seungmin merangkul badannya.

Seungmin tidak menjawab, dia berusaha memegang erat jeongin yang sedang mabuk itu.

Setelah berhasil masuk ke dalam apart, dengan hati-hati seungmin meletakkan jeongin diatas ranjang kasur miliknya.

Dibukanya sepatu dan jaket yang masih melekat di badannya, agar kekasihnya bisa merasa nyaman.

Setelah seungmin menaikkan selimut ke badannya, dengan cepat jeongin menahan tangannya “aku rindu kamu” tutur jeongin pelan.

Seungmin mengarahkan badannya untuk duduk di atas tepi ranjang “kamu harus istirahat je, ini sudah larut malam” sambil melepas genggaman tangannya dan mengusap perlahan pucuk kepala jeongin.

Jeongin yang merasa nyaman dengan usapan pelan dari seungmin pun menganggukkan kelapanya dan mulai menepuk pelan ranjang itu dengan mengisyaratkan seungmin tidur disampingnya.

Seungmin mulai memposisikan dirinya untuk tidur disebelah dengan jeongin memeluk dirinya dari belakang.

Dapat seungmin rasakan jika dirinya sangat merindukan kekasihnya ini, hanya saja keadaan sekarang telah berubah.

Seungmin harus menahan isakan tangisannya didalam pelukan jeongin, meluapkan rasa sakit yang ia pendam selama ini.

Malam hari ini ia dilengkapi dengan rasa sakit dan pembuat rasa sakit itu dihatinya.

_____౨ৎ ⋆。˚

Seungmin bangun lebih awal dari biasanya lantaran untuk menyiapkan sup pengar untuk kekasihnya, ia tahu jika bangun nanti di saat mabuk akan merasa mual dan pusing. Makanya di pagi hari ini dia bangun lebih cepat.

Setelah menyiapkan sarapan diatas meja seungmin segera mandi untuk membersihkan dirinya dan bersiap diri pergi ke kampus.

Saat seungmin sedang bersiap diri dengan mengeringkan rambutnya menggunakan hairdryer, disitulah dia melihat handphone jeongin tiba-tiba menyala karna ada notif pesan yang masuk.

Melihat siapakah yang mengirim pesan pada pagi ini, nama yang telah mengganggu pikiran seungmin akhir-akhir ini dan tidak asing tertera dilayar handphone itu. Han Jisung.

Tidak berniat mengambil atau membalas, hanya ditatapnya handphone itu atas nakas.

Dengan segera seungmin menata rambutnya dan menyimpan hairdryer itu di laci. Meninggalkan sebuah notes untuk sang kekasih, jika dirinya akan lebih dulu berangkat ke kampus pagi ini.

Keluar dari apartemen dengan menuruni lift, seungmin akan pergi ke kampus menaiki bis kota.

Perjalanan dari apartemennya ke kampus memakan waktu 25 menit. Bisa dibilang cukup jauh, karna seungmin memang sengaja mengambil apart yang jauh dari kampus.

Setelah memasuki kelasnya, diletakkan tasnya di atas meja dan mengeluarkan handphonenya. Berharap mendapatkan pesan dari kekasihnya. Ah sepertinya dia belum bangun, pikir seungmin.

Kelas dimulai, dengan dosen yang menerangkan materi di hadapan mahasiswa. Syukurlah seungmin dapat bisa fokus pada perkuliahan hari ini.

Selang pelajaran selama sejam, tiba-tiba seungmin mendapatkan notif pesan dari pacarnya. Tidak ada yang spesial, hanya mengabari jika dirinya telah memakan sarapan yang telah disiapkan tadi.

i'm better than her [seungjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang