Three Sky, Open!

29 14 1
                                    




"Dasar stalker gila!" Mirsyah bersungut-sungut sambil membersihkan noda got dan pasir di hoodie putihnya. Meskipun tidak akan bersih cemerlang namun Mirsyah tetap berusaha supaya setidaknya terlihat lebih baik. Tak lama setelah itu, mobil pick up hitam datang dan berhenti tepat di depan rumah putih Mirsyah.

"Halo, Mas Mirsyah!" remaja itu membuat gerakan hormat kemudian membuka pintu mobil.

"Tepat waktu, saya suka!" balas Mirsyah datar.

"Wah, apa Mas juga mau di grooming sekalian?" remaja itu menyoroti hoodie dan dagu Mirsyah yang terdapat noda.

Tidak ada balasan, "hehe, bercanda Mas!" remaja itu menyikut lengan Mirsyah.

"Baiklah, di mana si Tayo?"

Mirsyah menoleh ke arah teras rumahnya sebagai jawaban untuk remaja tersebut. Di sana, Tayo sudah dimasukkan ke dalam Kennel Box yang tadi diambil oleh Raline. Rilis dan Raline duduk dan berbincang pelan. Sesekali mereka tertawa dan berbincang santai. Sayup-sayup terdengar, mereka menceritakan tentang penyanyi favorite dan drama Korea kesukaan masing-masing. Mirsyah dan remaja itu berjalan pelan menuju teras rumah.

Melihat Mirsyah dan remaja Pet Shop berjalan mendekat, Raline dan Rilis berdiri lalu menuruni anak tangga teras untuk mendekati mereka.

"Aku kira akan memandikan Tayo sore ini, tapi ternyata tidak. Kalian punya langganan grooming di Pet Shop," Rilis memutar bola matanya ke arah Raline dan Mirsyah. "Ah, iya. Ini kucingnya, Dek!" Rilis memberikan Tayo kepada remaja itu.

Remaja Pet Shop menyambut Tayo. Karena penasaran dan bentukan Tayo yang sekarang, remaja Pet Shop membuka kotak itu. "Wah! ini pasti habis berantem berebut betina lalu kecebur got," dia tertawa renyah.

"Iya, kayaknya dia memang berantem tadi sebelum mengejar betina belang tiga itu. Raline tadi yang ngejar, Mas." Ujar Raline.

"Benarkah? Untung kamu tidak masuk got juga ya!" balas remaja Pet Shop. Ia memandang ke arah Raline yang mendengus pelan. Lalu matanya memandang ke arah Rilis yang tertawa kecil karena lelucon barusan.

"Eh?" remaja Pet Shop menatap Rilis lamat-lamat terutama pada bagian mata Rilis.

Rilis mendongak pelan, "kenapa? Kamu mengenalku?"

Remaja Pet Shop menggeleng cepat, "tidak."

"Tapi, aku baru pertama kali melihat manusia kucing. Apa Mbak ini jelmaan kucing?" imbuhnya.

Rilis ber-wah pelan.

"Iya, aku ini adalah kucing betina yang bisa berubah menjadi manusia. Meow, meow, meow!" Rilis sok imut dan menirukan gerakan tangan kucing.

Remaja Pet Shop ber-oh dengan antusias. Saat ia ingin melanjutkan percakapan, Mirsyah buru-buru menyikut lengan remaja itu. Seolah paham dengan kode itu, remaja Pet Shop langsung membuat gerakan hormat untuk berpamitan. "Siap, Komandan! Nanti aku antar ya, Mas! Kalau Tayo sudah selesai di grooming."

Remaja itu berlalu dan meninggalkan tiga manusia pecinta kucing di halaman rumah putih. Mereka bertiga melangkah menuju rumah putih dan saat sampai di depan pintu, Mirsyah mencegat Rilis.

"Pulanglah! Ini sudah sore, stalker." Titah Mirsyah dengan suara yang tegas.

"Mas, jangan gitu sama Mbak Rilis. Mbak Rilis itu temannya Raline, jadi dia juga tamunya Raline di rumah ini." Raline mencubit Masnya. "Masuk saja, Mbak!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DOWN TO MY RADARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang