Choi Beomgyu mempunyai paras yang cantik mengalahkan semua wanita yang ada. Semua orang telah menganggapnya sebagai omega sejak lahir walau ia belum mengambil tes ABO. Berbeda dengan Kang Taehyun yang tampangnya biasa saja, pendek, dan kutu buku. Ta...
Waktu berjalan dengan sangat cepat, tak terasa hari ini adalah hari terakhir murid-murid kelas 9 bertemu. Tepat sebelum liburan musim panas, murid kelas 9 sedang melaksanakan wisuda di gedung pertemuan sekolahnya. Selesai wisuda beberapa dari mereka berkumpul sekedar mengobrol atau berfoto-foto mengenang moment kebersamaan terakhir mereka.
Begitu juga dengan Taehyun dan Kai yang saat ini berada di taman untuk mengambil beberapa foto. Awalnya taehyun menolak tapi hueningkai memaksanya.
"Kau mau lanjut SMA ke mana Hyun?" Tanya pemuda yang sedang asik memilih-milih foto yang sudah ditangkapnya bersama dengan taehyun tadi.
"Pokoknya nanti kabarin aku kau mau lanjut kemana. Biar kita bisa sekelas lagi hihi." Kai menatap taehyun sekilas lalu fokus dengan handphone nya lagi.
"Apa kau tetap akan mengikutiku jika aku lanjut di sekolah biasa saja?" Taehyun bukan dari keluarga kaya yang bisa memilih masuk ke sekolah mana pun.
"Tentu saja!" Jawab kai dengan serius. "Lihatlah taehyun foto ini bagus." Kai terlihat puas dengan salah satu foto.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Taehyun melihat foto itu dan mengangguk setuju.
"Kau terlihat tampan tanpa kacamata Hyun." Ucap Huening kai lalu melepas kaca mata taehyun.
"Kembalikan kai!" Taehyun menampar lengan Kai lalu mengambil kaca matanya.
"Aw sejak kapan kau sekuat ini?" Kai meringis merasakan panas di bekas tamparan taehyun.
"Makannya jangan macam-macam."
"Ughh kau seram sekali seperti alpha tapi kau masih pendek."
Taehyun membalas rengekan Kai dengan tatapan tajam. Kai hanya terkekeh sambil menunjukkan tanda peace pada kedua jarinya.
Alpha, beta, dan omega merupakan jenis kelamin kedua manusia di bumi ini. Di mana awalnya setiap orang akan terlahir dengan jenis kelamin laki-laki atau perempuan. Kemudian ketika usia 14/15 tahun mereka akan melakukan tes ABO untuk mengetahui jenis kelamin kedua mereka.
Alpha adalah mereka dengan fisik yang kuat dan cerdas, sedangkan omega memiliki fisik yang lemah namun mereka dianugerahi dengan kecantikan diatas rata-rata. Kedua jenis kelamin tersebut dibagi lagi menjadi dua yaitu dominan dan resesif. Alpha atau omega dominan lebih unggul dibandingkan dengan alpha atau omega resesif. Alpha atau omega dapat dari jenis kelamin laki-laki maupun perempuan.
Kemudian ada juga jenis kelamin beta yaitu mereka yang tidak terpengaruh dengan bau feromon. Beta hidup seperti manusia biasa yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Hanya beta perempuan yang dapat mengandung. Beta tidak dapat melahirkan keturunan alpha atau omega.
Hueningkai sudah memberi tau kepada taehyun kalau ia akan melakukan tes seminggu setelah wisuda. Ia juga menawarkan taehyun untuk tes bersamanya, masalah biaya biar orang tua Kai yang mengurusnya karena memang biaya tes ABO tidaklah murah. Namun pemerintah juga rutin mengadakan tes ABO gratis untuk masyarakat kurang mampu. Taehyun masih memikirkan tawaran Kai itu. . . .
Beberapa menit kemudian terdengar suara dari balik pepohonan. Mereka berdua menoleh ke arah sumber suara dan melihat beomgyu sedang bersama teman-temannya untuk mengambil foto.
"Hyun bukannya itu beomgyu?" Kai menyenggol bahu taehyun.
"Ya." Taehyun menjawab Kai singkat.
Suasana taman menjadi sepi lagi ketika teman-teman beomgyu pergi sedangkan beomgyu masih melanjutkan foto-fotonya di taman.
"Bagaimana jika kau mengungkapkan perasaanmu padanya?"
"Kau gila? Tidak mau." Taehyun menatap aneh ke arah temannya dan langsung menolak ide itu.
"Ohh ayolahh.. Kau tidak tau kapan akan bertemu dengannya lagi, kecuali kalau kau akan lanjut sekolah di tempat yang sama dengan beomgyu." Kai terus membujuk Taehyun.
"Tidak ya tidak."
"Ah kelamaan kamu." kai mendorong tubuh taehyun ke arah beomgyu yang sedang berselfie di lahan bunga dekat dengan tempat taehyun dan kai berdiri saat ini.
"Oh! Kau mengagetkanku." Beomgyu terkejut dengan sosok yang tiba-tiba muncul di dekatnya.
"Dia ingin mengatakan sesuatu padamu! Aku pergi dulu good luck!" Kai segera berlari pergi meninggalkan taehyun dan beomgyu di taman.
"Awas kau!!" Teriak taehyun kepadanya.
"Ah maafkan aku jika mengejutkanmu." Taehyun sedikit membungkuk meminta maaf kepada beomgyu.
"Oke, kenapa?" Beomgyu menatap taehyun. Kedua mata mereka bertemu, segera beomgyu memalingkan wajahnya.
Taehyun terpana ketika melihat beomgyu, sinar matahari menerangi setiap lekuk wajahnya, helai rambutnya bergerak diterpa hembusan angin, taehyun iri dengan sebuah bunga yang berada di atas telinga beomgyu. Tanpa sadar taehyun mengucapkan kata-kata yang tidak pernah bisa ia tarik.
"Aku menyukaimu."
Whusss~
Suara angin mengiringi suasana hening diantara kedua pemuda tersebut.
"Aa.. tidak lupakan saja." Taehyun terlihat panik saat sadar dengan apa yang telah ia katakan. Wajahnya merah menahan rasa malunya.
Sedangkan beomgyu melihat taehyun dari atas sampai bawah seolah sedang menilainya. Tubuh taehyun lebih pendek darinya, rambut belah tengah, kacamata tebal, baju yang dikancing sampai atas. Berbeda jauh dengan penampilan beomgyu yang elegan, cantik, menggunakan aksesoris mahal. Semua orang percaya jika beomgyu ialah omega dominan walaupun beomgyu belum melakukan tes ABO. Sebenarnya beomgyu sudah sering mendapat pernyataan cinta seperti ini namun biasanya orang yang berani bilang ke beomgyu ialah mereka yang kaya atau mereka yang sangat tampan itu saja beomgyu selalu menolaknya. Apalagi ini, taehyun benar-benar berani padahal ia jauh di bawah standar beomgyu. Beomgyu menghela nafasnya membuat taehyun semakin gugup.
"Maaf tapi kau bukan tipeku." Setelah mengatakan itu beomgyu membalikkan badannya menjauhi taehyun yang masih diam mematung seolah dunia berhenti berputar.
Whuss~~ Lagi-lagi hanya terdengar suara angin di taman itu.
Taehyun tau ia tidak akan pernah mempunyai kesempatan dengan beomgyu. Ia tau kalau perasaannya hanya bertepuk sebelah tangan. Ia tau kalau beomgyu terlalu sempurna untuk butiran debu sepertinya.
Tapi mendengar perasaannya yang ditolak nyatanya sangat sakit.
Air matanya menetes dari kedua matanya segera taehyun mengusap air mata itu. Ia merutuki dirinya yang menangis karena kebodohannya sendiri. Padahal taehyun tidak pernah menitihkan setetes pun air mata saat dirinya dibully separah apapun itu.
Taehyun mengatur nafasnya untuk menenangkan dirinya. Setelah tenang ia pergi meninggalkan taman dan pulang ke rumahnya. Setidaknya ia sudah mengungkapkan perasaan yang sudah ia pendam cukup lama. . . . .