6 • Syarat

73 12 0
                                    

Seminggu berlalu semenjak Taehyun dan Jungkook melakukan tes DNA. Hari inilah penentuan hasilnya, kedua orang berbeda usia itu duduk di sebuah ruang tunggu yang di sediakan rumah sakit. Seorang dokter memasuki ruangan bernuansa putih itu dengan membawa sebuah amplop cokelat berisi hasil tes. Ia menyerahkan amplop yang dibawanya kepada jungkook.

"Terima kasih kerja kerasnya, Seokjin-hyung." Kata jungkook.

"Ah jangan dipikirkan kayak sama siapa saja dan yang bekerja keras selama ini kamu. Selamat ya." Orang yang kerap disapa Seokjin itu tersenyum bangga dan menepuk bahu jungkook.

Jantung taehyun berdegup kencang mendengar kata selamat dari dokter itu. Tapi segera ia menepis segala pikirannya karena mereka belum melihat sendiri hasil tesnya.Setelah sang dokter pergi meninggalkan ruang, kembali ruangan itu terdiri dari jungkook dan taehyun. Jungkook sekarang duduk di samping taehyun kemudian membuka amplop hasil tes yang tak luput dari pandangan taehyun.

Dalam hasil identifikasi DNA diperoleh kesimpulan probabilitas Jungkook sebagai ayah kandung Taehyun adalah 99%.

Membaca itu, Jungkook segera membawa taehyun kedalam pelukannya. Jelas sudah bahwa taehyun merupakan putranya yang selama ini ia cari. Taehyun mengedipkan matanya beberapa kali sebelum membalas pelukan jungkook.

"Putraku! Kau benar-benar putraku." Jungkook melepaskan pelukannya dan menatap wajah putranya lekat. "Terimakasih Taehyun sudah bersedia melakukan tes ini."

"Dan maafkan Appa mu karena baru bisa menemukanmu sekarang." Imbuhnya.

Taehyun mengangguk menanggapi perkataan pria dihadapannya. "Jujur saya masih tidak menyangka. Lalu selanjutnya bagaimana? Apakah saya harus tinggal bersama, om?"

Mendengar taehyun yang belum bisa akrab dengannya, jungkook memahaminya. Semua ini terlalu tiba-tiba bagi pemuda itu. Jungkook berfikir untuk memulai semuanya dengan pelan-pelan.

"Mari kita bicarakan ini di rumahku hm?" Usul jungkook yang di setujui pemuda didepannya.
.
.
.

Mobil yang dikendarai jungkook berbelok ke sebuah jalan perumahan di kanan kirinya berjejer rumah elit. Taehyun hanya diam mengamati saat mobil itu masuk ke sebuah pekarangan rumah dengan halaman yang cukup luas dengan sebuah rumah tiga lantai di tengah-tengahnya. Rumah itu cukup besar bergaya klasik modern dengan dua buah pilar di depannya. Jungkook memarkirkan mobilnya di depan pintu masuk, seorang pelayan laki-laki menghampirinya kemudian jungkook memberikan kunci mobilnya ke pelayan itu untuk diparkirkan ke garasi.

"Ayo masuklah, rumah ini juga akan menjadi milikmu." Ajak pria itu.

Taehyun mengikuti langkah pria di depannya dan memasuki rumah yang didalamnya tak kalah mewahnya dengan di luar. Raut wajah taehyun terlihat biasa saja padahal aslinya dia sangat terkejut dengan semua ini. Rasanya seperti menjadi pangeran dalam waktu semalam. Lalu ia ingat dengan keluarga Kang, sepertinya jika mereka tinggal di sini juga masih banyak ruangan yang tersisa.

Lagi-lagi seorang pelayan berjalan ke arahnya. "Tuanku, apakah perlu saya siapkan hidangan?"

"Baiklah, Bi. Tolong siapkan hidangan komplit untuk dua orang." Jawab jungkook.

"Baiklah, tuan." Wanita itu segera berlalu pergi menuju dapur yang sepertinya juga masih ada beberapa pelayan di sana.

"Kemarilah taehyun kita ke ruang keluarga." Mereka berdua lalu duduk di sebuah ruang dengan sebuah televisi besar ditengahnya dan beberapa rak buku yang terisi berbagai macam buku. Saat melewati rak itu mata taehyun melirik ke beberapa buku yang menarik perhatiannya.

"Apa kau tertarik? Jika kau menyukai sesuatu katakan saja, rumah ini juga perlu diisi barang-barang favoritmu." Jungkook tersenyum kearah taehyun.

Terdapat 3 sofa di ruangan itu yang disusun berbentuk U. Jungkook duduk di salah satu sofa dan taehyun memilih duduk di sofa yang lain. Beberapa saat kemudian datang pelayan membawakan minuman untuk mereka, dua gelas jus jeruk yang sangat segar diminum saat cuaca terik seperti ini.

Taehyun yang memulai percakapan terlebih dahulu, "bisakah om ceritakan bagaimana saya sampai diadopsi orang lain?"

Jungkook sedikit terkejut dengan anaknya yang cukup blakblakan. Ia menguatkan tekadnya lalu mulai bercerita. "Saat itu aku sedang melakukan perjalanan bisnis di jepang. Salah satu rekanku mengajak menonton konser idol, sebagai penonton VVIP tentu saja kami dapat bertemu langsung dengan idol itu. Disanalah aku mulai kenal dengan eomma mu. Kami mulai dekat dan menjalin hubungan walaupun jarak jauh. Saat dia graduate aku mengajaknya ke korea. Ayahku mengetahui hubungan kami lalu menyuruhku untuk menjauhi eomma mu. Ayahku memaksaku untuk menikah dengan seorang omega anak kolega bisnisnya. Aku bersumpah aku bahkan tidak menyentuhnya selama pernikahan kami. Beberapa kemudian ayahku mengalami kecelakaan saat pergi ke luar negri. Ibuku sedah meninggal saat usiaku 10 tahun jadi aku hanya tinggal bersama dengan ayahku, aku harus menuruti semua perintahnya termasuk dengan siapa aku menikah. Saat dia meninggal aku pun mengambil alih semua perusahaannya lalu aku menceraikan omega itu. Setelahnya aku segera mencari eomma mu dan seperti yang ku ceritakan sebelumnya aku sudah terlambat. Aku datang ke rumah yang sudah kuberikan untuknya diam-diam tanpa sepengetahuan ayahku namun dia sudah terbaring lemah. Saat itu aku baru tahu kalau dia mengandung dan melahirkan mu sendiri. Setelah melahirkan mu dia jatuh sakit. Lalu perkataan terakhirnya memintaku untuk mencarimu." Raut sedih kembali terlihat di wajah pria itu.

Taehyun menghela nafasnya sejenak lalu menanggapi cerita jungkook yang panjang lebar itu.

"Apakah om ingin saya tinggal di sini?" Tanya taehyun.

"Tentu saja tapi aku tidak memaksamu."

"Baiklah saya akan tinggal disini sebagai anak om tapi dengan syarat."

"Katakan saja apapun itu syaratnya, nak."

"Saya ingin om tidak mengatur saya seperti yang ayah om lakukan. Biarkan saya memilih pilihan saya sendiri." Ujar taehyun kepada pria didepannya.

"Jika itu syaratnya kau tidak perlu mengatakannya, bahkan jika kau tidak mau melanjutkan bisnisku juga tidak masalah." Tak butuh waktu lama jungkook langsung menjawabnya. "Apakah ada syarat yang lain?"

"Umm bisakah om menyekolahkan adikku ditempat yang bagus?" Disaat seperti ini taehyun masih memikirkan keluarganya. Jungkook tersenyum dengan sikap anaknya itu ia yakin keluarga Kang sudah mendidiknya dengan sangat baik.

"Itu juga pasti kulakukan. Aku harus berterimakasih kepada keluarga Kang yang sudah merawat mu selama ini."

Taehyun tersenyum puas dengan jawaban jungkook.

"Ada lagi?"

Taehyun menggeleng. "Untuk saat ini tidak ada."

"Kalau begitu gantian aku yang meminta sesuatu darimu."

Taehyun mengira-ngira hal apa yang akan diminta pria di depannya itu. Jungkook mengetahui isi pikiran putranya dan hanya terkekeh pelan.

"Bisakah kau berhenti berkata formal dan memanggilku Appa?" Pinta jungkook membuat taehyun sedikit heran.

"

Akan saya usahakan." Pemuda itu masih merasa canggung dengan jungkook.

Taehyun berada cukup lama di rumah jungkook dan makan siang disana. Sorenya ia diantar jungkook pulang ke kediaman keluarga Kang.

.
.
.
.

-TBC
.
.

Yuhuu akhirnya bisa up jugakk makasih yg udh nungguin

lop u <3

That Nerd Alpha || TaegyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang