"good boy_5"

38 7 22
                                    

Ada banyak typo bertebaran, nanti author revisi yang penting update dulu >_<

Happy reading, enjoy
°
°
°

"Jika hujan tiba jangan lupakan bahwa akan ada pelangi setelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika hujan tiba jangan lupakan bahwa akan ada pelangi setelahnya. Hidup itu seperti hujan, ada waktunya ia datang dan ada waktunya ia reda"___shin Eun soo

°
°
°

Pagi hari tiba, mentari yang cerah bersinar, cahayanya yang hangat menelusuk masuk melalui celah jendela. Sangat menenangkan apabila menyambut pagi dengan meminum secangkir teh atau cokelat panas.

Apa kalian menyambut awal hari dengan tenang dan tentram? Itu pasti sangat menyenangkan! Berbeda denganku yang selalu bergelut tatkala datangnya pagi.

"Ah sialan dimana dasiku?" Inilah kebiasaan ku setiap pagi. Mengoceh sambil mencari atribut sekolah yang selalu tercecer dan sulit ditemukan.

Aku mencari di sekitaran kamar, mungkin sudah 5 menit mencari, namun aku tidak juga menemukan benda yang bernama "dasi" itu.

Aku mengecek kolong tempat tidur, dan benar saja, ternyata benda itu ada disana. "Ah ini dia" seruku sambil mengulurkan tangan meraih sebuah benda yang berbahan kain tersebut.

"Perasaan tadi aku udah cek tapi ga'ada" keluhku. Apa kalian juga pernah seperti ini? Itu sangat menjengkelkan dan sangat membuang-buang waktu.

Aku lantas memakainya. kemudian entah mengapa manikku langsung tertuju dan melirik ke arah jam dinding.

Aku membulatkan mata tatkala melihat jam dinding. "Heol pukul 07:40?" Pekik-ku. Sungguh? Apa aku tidak gila? Aku sekarang sudah tertinggal tertinggal bus.

Andai saja seusai mengerjakan PR tadi aku tidak tertidur, pasti aku tidak akan terlambat.

Aku lantas mengambil tas, berlari terbirit-birit menuju pintu dengan perasaan panik yang menyerbu.

"Astaga kaos kakiku yang sebelah dimana?" Aku mengacak rambut prustasi. Rasanya ingin menangis saja bila sudah begini.

Dengan perasaan yang panik aku lantas dengan cepat memakai sepatu dan dengan cepat menutup pintu. Tidak peduli Bila kaki kiriku tidak memakai kaos kaki. Sekarang yang terpenting adalah mengejar bus sekolah, atau aku akan berjalan lebih jauh.

Aku berlari sekuat tenaga namun baru sampai di setengah jalan aku sudah lelah disertai deru nafas yang tidak beraturan, terpaksa aku harus menghentikan aksi lari-ku. "Hah... Capek" keluhku, sambil bertopang lutut.

Tak butuh waktu yang lama, aku kembali berlari, hingga sampailah aku di tempat persinggahan bus, tepatnya di halte.

Saat aku sampai disana, aku melihat bus yang daritadi ku incar sudah melaju meninggalkanku.

Love Or Friends? || •NCT DREAM✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang