Spicy Noodle

159 22 0
                                    

Chan mengerang kecil ketika dirinya berjalan pulang menuju dorm. Perutnya luar biasa sakit setelah apa yang ia lakukan beberapa menit lalu. Sebenarnya ada apa dengan Chan?

Beberapa menit yang lalu, seperti biasa ia melakukan siaran langsung yang bernama Chan's Room. Pada siaran mingguannya itu biasanya ia hanya akan memutar lagu rekomendasi dari para fans, melakukan reaksi terhadap konten, bercerita soal proses produksi lagu yang telah ia buat. Beberapa kali ia juga melakukan rekaman lagu dadakan dalam waktu satu jam. Cukup gila, tapi Chan cukup menikmatinya.

Dalam rangka membuat siarannya menjadi lebih menyenangkan, Chan mendapatkan sebuah ide. Fakta bahwa dirinya tidak tahan dengan makanan pedas membuatnya berpikir apakah ia mampu mengalahkan dirinya sendiri dengan menghabiskan mie instan super pedas yang terkenal itu? Ia bahkan mengatakan ide itu saat sedang merekam sebuah konten bersama Hyunjin. Saat itu Hyunjin tertawa lebar sekali. Belakangan Hyunjin mulai jarang menonton siarannya karena konsep Chan yang sedikit monoton. Tapi setelah mengungkapkan ide gilanya, Hyunjin berkata bahwa ia akan menantikan episode mie pedas ini.

Dan Chan adalah pria sejati yang selalu menepati ucapannya sendiri! Jadi ia berencana melaksanakan idenya itu malam ini. Perlu dicatat ia melakukan semua itu hanya untuk menepati ucapannya tanpa motif lain.

Karma seolah menendang keangkuhannya kali ini. Atau mungkin kebodohannya? Ia belum makan malam sama sekali. Dalam keadaan perut kosong, ia memakan dua porsi mie yang ternyata tidak hanya membakar mulutnya, tapi membuat mulutnya mati rasa. Sekarang lambungnya terasa panas sekali. Ia mulai menyesal karena tidak menuruti perkataan fans dam meminum sedikit susu sebelum makan.

"Aku pulang."

Kata-katanya terdengar seperti racauan.

"Oh, kak Chan sudah pulang?"

Jisung yang tengah menonton TV bersama Hyunjin menoleh ketika mendengar suara Chan. Sedangkan Changbin, ia tengah sibuk berolahraga di ruang sebelah.

"Ung..." Balas Chan sekenanya.

Sang leader segera menuju dapur untuk mengambil minuman. Namun, saat ia membuka kulkas, minuman yang tersisa selain air dingin.

Chan lupa, padahal ia berencana mampir ke minimarket untuk membeli stok makanan dan minuman setelah melakukan siaran. Tapi sepertinya rasa pedas mengaburkan otaknya sehingga ia justru langsung kembali ke rumah.

"Kak, kau tidak apa?" Tanya Hyunjin sembari berjalan mendekat, "Aku tadi menonton siaranmu. Perutmu sakit?"

"Hm? Memang kak Chan melakukan apa?" Tanya Jisung tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar TV.

"Dia makan mie ekstra pedas itu, dua porsi."

"Wah," Jisung justru menertawakannya, "Sudah tahu tidak bisa makan pedas tapi nekat. Kau ini bodoh atau apa?"

"Mau bagaimana lagi," balas Chan dengan nada merajuk, "Aku sudah telanjur bilang akan melakukannya. Mana mungkin aku tidak menepatinya?"

Hyunjin dan Jisung hanya menggelengkan kepalanya tak percaya, tapi secara bersamaan mereka tak terkejut dengan sifat keras kepalanya sang leader.

"Padahal besok kita pergi ke ISAC, setelah itu perayaan ulang tahun fans. Dengan jadwal sepadat itu kau memilih melakukan hal konyol seperti itu?" Hyunjin memarahinya seolah dirinya adalah anak kecil yang ketahuan mencuri permen. Chan menatapnya dengan wajah memelas.

Ditatap sedemikian rupa akhirnya Hyunjin tak tega memarahinya lagi, ia segera memalingkan wajahnya. Maka ia pilih untuk mundur dan kembali ke sofa.

"Kita kehabisan susu ya?" Tanya Chan, "Mulutku masih panas."

"Ohoo! Minum susu hanya membuat diare semakin parah nanti! Makanlah pisang saja!" Tunjuk Hyunjin ke arah meja makan, terdapat beberapa buah termasuk pisang di atasnya.

"Okay..."



~




Tengah malam telah berlalu. Chan bergerak gelisah di tempat tidurnya. Perutnya masih terasa panas sekali. Ia juga berulang kali pergi ke toilet sepanjang malam karena tak dapat menahan rasa sakit di perutnya. Saat ini sudah pukul 1 malam dan dirinya masih belum tertidur. Padahal besok akan ada banyak hal yang harus ia lakukan.

"Ugh," sekali lagi ia keluar dari kamar. Chan mencoba menemukan obat di kotak darurat, tapi ia tak menemukan obat diare satupun. Ia menghela nafas, terlalu malas baginya untuk keluar ke minimarket di jam selarut ini.

Bib bib

Pintu apartemen terbuka, Hyunjin muncul dari balik pintu sembari menggenggam kantung plastik.

"Hyunjin? Dari mana? Kenapa masih bangun jam segini?"

"Oh! Kak. Anu, aku baru saja pergi ke minimarket untuk membeli beberapa benda," balas Hyunjin sembari melepas jaketnya yang tebal, "Kak Chan masih sakit?"

"Yup, aku mencoba mencari obat diare tapi ternyata tidak ada."

Mendengar hal itu, Hyunjin meliriknya berulang kali. Ia lalu berdehem sekali sebelum mengambil sesuatu dari kantung plastiknya.

"Ini."

Chan menerima benda yang diulurkan Hyunjin. Ah, obat yang ia cari. Ia lalu tersenyum lebar kepada membernya itu.

"Terima kasih, Hyunjin memang yang terbaik!" Ucapnya.

Sekali lagi Hyunjin berdehem sebelum membawa kantung plastiknya ke dalam kamarnya, "Jangan lupa minum banyak air putih untuk menggantikan cairan yang terbuang!"

Pagi harinya, sepertinya kondisi Chan membaik. Ia tak perlu berulang kali pergi ke toilet lagi. Bahkan selama ISAC, sang leader masih bisa aktif berjalan kesana dan kemari. Meski pada akhirnya ia tak dapat mengikuti satu perlombaan pun sepanjang acara.

Chan duduk dengan tenang sembari melihat idol lain berlomba. Sayangnya, karena ia tak bisa tidur nyenyak semalam, tubuhnya berulang kali oleng ke kanan dan ke kiri karena tak bisa menahan kantuk. Berulang kali Chan mengedipkan matanya untuk membuat dirinya tetap terjaga. Ia menguap lebar sembari menunggu giliran tim nya bermain.

"Kak?"

Suara Hyunjin terdengar. Dengan perlahan Chan membuka kedua matanya. Kelopak matanya terasa berat bahkan untuk sekedar berkedip.

"Manajer bilang kita harus mengambil foto dengan idol lain sebelum pergi dari sini. Ayo bangun,"

Ajakan Hyunjin seolah tak terdengar dari telinganya. Chan nyaris tertidur lagi. Hyunjin menghela nafas. Ia lalu membawa telapak tangannya untuk menepuk pipi Chan pelan.

"Kak?"

"Iya."

"Ayo bangun?"

"..."

Tepukan itu akhirnya berubah menjadi usapan, Chan membiarkan kepalanya disangga oleh tangan Hyunjin. Hyunjin tersenyum gemas karenanya. Dalam keadaan mengantuk seperti ini, Chan terlihat seperti anak anjing yang menggemaskan.

"Hey, ayo bangun. Setelah ini kau bisa tidur di mobil selama perjalanan pulang."

Sontak kedua mata Chan terbuka lebar. Ia mengusap kedua matanya dnegan punggung tangan sebelum bangkit dari duduknya. Ia sempat terhuyung satu kali dan nyaris jatuh andai Hyunjin tak memeluknya dari belakang.

"Ayoooo!!"

Masih dengan tangan Hyunjin yang memeluk pinggang sang leader serta dagu yang menumpu pada bahu lebar itu, mereka berdua berjalan beriringan menuju tempat berkumpul para idol yang berada di bawah naungan yang sama dengan mereka. Para junior yang melihat pemandangan itu bersorak untuk menggoda Hyunjin dan Chan.

"Hwang Hyunjin! Seharusnya kau memelukku bukan Kak Chan!" Sebuah teriakan dari Changbin terdengar meski jaraknya cukup jauh. Hyunjin hanya tertawa mendengarnya. Sedangkan Chan? Ia masih berjalan dalam keadaan setengah sadar. Hingga akhirnya ia sepenuhnya bangun ketika Seungmin mencubit pipinya kencang.



================================


Penganut Kim Seungmin = bocah kematian. Hehe

No Eggplant!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang