Behind Nono Camp

184 23 3
                                    

Sudah menjadi rahasia umum jika Chan adalah tipe orang yang suka mengurusi orang lain. Ia akan merasa sangat senang jika seseorang meminta bantuan kepadanya dan akan berusaha sebaik mungkin untuk membuat orang lain puas. Bahkan hal kecil semacam mengupas telur atau memotong donkatsu (Hyunjin sering menatap sinis ke arah Minho karenanya) pun dilakukan oleh Chan ketika member memintanya untuk melakukannya.

Dan katakanlah Hyunjin memang tipe yang mudah cemburu. Ia akan merasa sebal jika tidak diberikan perhatian. Akan tetapi dirinya juga malu jika harus memintanya secara terang-terangan. Dan yang terpenting, Hyunjin juga buruk dalam memberikan kode kepada seseorang. Lengkap sudah penderitaan seorang Hwang Hyunjin.

Belakangan ini entah mengapa perhatian Chan kepadanya seperti berkurang drastis. Ia tahu sang leader memang memiliki banyak urusan, tapi biasanya ia akan mengganggunya minimal satu kali dalam satu hari. Mungkin dua atau tiga hari lalu, sang leader mulai mengabaikannya. Maka dari itu hari ini ia bertekad untuk mendapatkan perhatian dari Chan bagaimanapun caranya.

"Sekarang saatnya memilih tim! Karena Hyunjin yang menang, Hyunjin duluan," ucap Minho yang saat ini tengah berperan menjadi wasit.

"Wah, aku tidak ingin memilih siapapun dari kalian," kata Hyunjin dengan nada malas. Padahal di dalam hatinya ia senang karena bisa memilih siapapun sesukanya. Tepat setelah mengatakan hal itu ia tak sengaja bertatapan dengan Chan.

'Eh?'

Chan justru menunjuk ke arah Jeongin, mengisyaratkan kepada dirinya untuk memilih yang termuda.

"Aku pilih Jeongin."

Chan tersenyum mendengar pilihannya. Hyunjin hanya bisa menatapnya dengan ekspresi bingung.

Setelah itu, Changbin yang menjadi lawannya memilih Seungmin untuk bergabung dalam kelompoknya. Entah mengapa hatinya merasa lega karenanya. Lalu giliran Seungmin dan Jeongin yang bermain game untuk memilih anggota selanjutnya. Dalam game itu Seungmin lah pemenangnya.

"Siapa yang tersisa?" Tanya Seungmin.

"Jisung dan kak Chan."

"Seungmin, pilihlah seseorang yang bisa diandalkan, jadi kita bisa tidak perlu melakukan apapun," perkataan Changbin seolah menjadi bom bagi Hyunjin. Pasalnya, jelas sekali siapa orang yang dianggap 'dapat diandalkan ini'. Benar saja, Seungmin memilih Chan untuk masuk ke dalam kelompoknya.

"Tunggu dulu, Hyunjin, Jeongin, Jisung dalam satu kelompok, siapa yang mau kerja?"

"Kalau begitu mau tambah game? Kalian bisa menukar salah satu anggota," usul Minho yang langsung disetujui para member.

"Oke, kalau begitu Jisung dan kak Chan yang bermain."

Ternyata, Jisung lah pemenangnya. Sempat ada perdebatan kecil mengenai siapa yang akan ditukar.

"Jisung, kalau kau bertukar dengan kak Chan, kau yang harus kerja," Changbin memeringatkan Jisung untuk berhati-hati dalam memilih.

"Oh, orang yang tak akan mau kerja," tunjuk Hyunjin ke arah Changbin, lalu ia menunjuk ke arah Seungmin, "Dan orang yang suka menyuruh-nyuruh."

"Atau kita tukar ketua tim nya saja?" Saran Minho yang membuat suasana berubah menjadi heboh.

Kedua mata Hyunjin berkilat mendengarnya. Kalau begitu ia bisa satu tim dengan Chan bukan?

"Tunggu-tunggu, Changbin, Jisung, Jeongin, siapa yang mau bekerja?"

Ah.

Entahlah. Hyunjin pasrah.

"Jisung, pilihlah, aku percaya padamu," ucap Hyunjin dengan nada pasrah.

"Kalau begitu aku memilih Seungmin. Soalnya aku suka saat Seungmin berkomentar asal soal Hyunjin."

No Eggplant!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang