Kaynara masih menyembunyikan pesan yang tadi ia dapatkan. Ia kali ini ingin mendapatkan waktu yang tepat untuk bicara pada Revan yang sepertinya sekarang sedang senang karena Kaynara mau pulang kembali.
Sepanjang perjalanan, Revan lebih banyak berbicara. Berbeda dengan Kaynara.
"Mas.."
"Ya sayang? Kenapa?"
"Kalo mas punya anak lagi, seneng ngga?"
Revan menoleh sekilas, lalu fokus kembali pada kemudinya.
"Kamu hamil lagi?"
Kaynara menggeleng. "Enggak. Aku tanya aja."
"Oh. Ya seneng bangetlah, tapi nanti aja ya, kalo Kai udah gede. Sekarang mah, dia belum bisa jagain adiknya."
"Beneran bakal seneng tapinya?"
"Yaiyalah, Sayang."
"Meskipun anaknya bukan dari aku?"
Revan menghentikan mobilnya dengan paksa. Untunglah jalanan sedang lumayan sepi. Ia menepikan sebentar mobilnya untuk mendengarkan penjelasan Kaynara barusan.
"Maksudnya gimana sih?" tanya Revan setelah melepas seat beltnya, lalu mengarahkan dirinya menghadap ke Kaynara.
"Kamu ngerasa pernah berhubungan sama perempuan lain?"
"Apa lagi ini, Kaynara?"
"Jawab aku, Mas."
"Enggak sama sekali. Udah gila kali aku kalo berani ngelakuin itu, Kay," jawab Revan. "Ada apa? Ada yang ganggu kamu lagi?"
"Kamu ngelakuin ini, karena aku balik gemuk lagi ya?"
Sekedar informasi saja, Kaynara sekarang bertubuh gemuk. Apalagi setelah melahirkan Kai. Diet butuh proses tentu saja.
"Sejak kapan kamu raguin cinta aku cuma karena kamu gemuk, Kay?"
"Aku ngerasa aja. Aku memang sekarang ngga selangsing dan secantik dulu, tapi seharusnya kamu bilang kalo emang kamu ngga tertarik lagi sama aku, Mas."
"Aku ngga ngerti kamu dapet pikiran itu dari mana, Kay. Dari dulu, pernah ngga sih rasanya aku permasalahin itu? Bahkan aku suka kamu dengan postur tubuh yang lebih gemuk dari sekarang loh."
"Iya, tapi sekarang kamu banyak temuin gadis-gadis yang lebih baik dari aku, dan ak--"
"Aku ngga peduli! Mau ada sejuta cewek cantik diluar sana, aku tetep sayangnya sama aku. Kecuali kalo ceweknya Song Hye Kyo ya."
"Mas aku serius!"
"Aku juga serius, Kaynara. Aku ngga peduli sama mereka. Yang aku peduliin cuma kamu. Buat apa sih aku main diluar sana? Evelyn? Dia tuh gila, Kay."
"Ini bukan tentang Evelyn. Ini tentang wanita lain."
Kening Revan berkerut bingung. "Maksudnya?"
Kaynara merogoh tas dan mengambil ponselnya, lalu menunjukkan pesan yang didapatkan olehnya.
"Dia bilang dia hamil anak kamu?"
"Apa? YaAllah makin gila aja ini, Kay."
"Dia siapa, Mas?"
"Demi Tuhan. Aku aja ngga kenal sama dia. Hamilin? Are you fucking kidding me? Aku ngga sebejat itu, Kaynara."
"Ya ini buktinya, Mas Revan!"
"Kamu percaya sama ini? Kaynara, kamu ini lulusan S2 loh. Bahkan lulusan SD pun seharusnya ngga langsung percaya sama ini."
"Wanita bodoh mana yang ngga percaya kalo buktinya udah jelas, Mas Revan? Ini bukan tentang pendidikan. Ini tentang bukti!!!"
"Sekarang aku tanya. Darimana kamu tau kalo itu bukti nyata dia hamil anak aku? Hah? Itu cuma gambar, Kaynara. Kamu cari itu di Pinterest juga pasti ada."
"Orang iseng mana sih yang sampe segininya, Mas?"
"Aku yakin ini pasti ada yang mau rumah tangga kita hancur."
"Jangan nuduh orang sembarangan. Siapa tau ini bener."
"Kay! Mau sampe kapan kamu ngga percaya sama suami sendiri? Aku ini kurang jujur apa sama kamu? Aku selalu kabarin kamu kemanapun aku pergi dan lagi sama siapa. Masih kurang emangnya?"
"Bukti-bukti ini yang bikin aku ngga percaya sama kamu, Mas."
"Aku mau kita taruhan. Aku bakal buktiin kalo itu semua bohong. Kalau aku benar, kamu ngga boleh sedikitpun curiga sama aku."
"Oke. Tapi kalo kamu ngga bisa buktiin, kamu harus ikutin apapun mau aku, termasuk cerai."
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Gendut dan Si Casanova Part 2
RomanceKehidupan setelah menikah? Jawabannya hampir sama dengan yang lain. Beraneka ragam rasa. Senang, sedih, pusing... Rasanya cobaan silih berganti. Tetapi konon, jika dihadapi bersama, semua akan terasa mudah. Apa Kaynara dan Revan bisa melewati itu se...