Chapter 5 🦋

216 23 0
                                    


"Rasanya kehilangan orang itu sakit. Jadi kita harus tau caranya untuk mempertahankan Seseorang Agar tidak pergi meninggalkan kita"
-Kai Raditya-

★———★

Kai turun dari motornya, Jeje di bantu bawa ke kamar Oleh Ibunya Kai. Beberapa Menit kemudian Suara berisik itu kembali datang membuat Anak bertopi Hitam menghela nafas berat—menatap Langit yang mulai Mengelap.

CRAK!
CRAK!
CRAK!

Suara itu nyaring terdengar keras Oleh Telinga Kai membuat Kai menutup telinga—memejamkan Matanya.

"MASS AMPUN MASS"

"KAMU YANG SEPERTI INI BARU MAU MINTA MAAF!!!"

"ISTRI GA BERGUNA KAMU!!!"

"hiks...hiks...hiks..."

Kai yang tidak tahan mendengar suara Cambukan Ia keluar Dari kamarnya Dengan penuh amarah,"AYAH!!! STOP!!!"

Suara cambukan Itu berhenti ketika mendengar Suara Teriakan Dari anaknya,"Kai, pergi ke kamar kamu"

"KENAPA SETIAP KAI MAU MEMBELA IBU AYAH SELALU MELARANG?!"

"STOP, AYAH!!! BERHENTI UNTUK MELUKAI IBU!!!"

"Jangan jadi anak durhaka , Kai!. Cepat masuk kedalam Kamar Kamu!!!" Tegas ayah Kai jarinya menunjuk ke arah Pintu kamar mengisyaratkan Kai untuk masuk kedalam kamar

"FINE! Asalkan Ayah berhenti Nyakitin ibu!, Selamanya!!"

Kai berjalan ke arah Ibunya duduk dengan Banyak Luka Biru di tangan bahkan Wajah,"ibu... Ke kamar Kai Dulu ya, Ayo bangun dulu"

Kai membantu Ibunya Bangun dan membawa Ibunya Ke kamar Kai. Sesampainya Di kamar Kai melihat Jeje Duduk dipinggiran Kasur Sembari memegang Bingkai Foto dan menangis.

Saat pintu hendak di buka netra Jeje Melirik Kai dan ibunya, Jeje Sama sekali tidak Memakai Penutup Mata—terlihat Matanya Merah Karena Terlalu sering Menangis dan Pipinya Yang basah.

"Ibu lu kenapa Kai?" Tanya Jeje melihat Ibunya Kai Terluka Parah

"Biasa lah, Ayah gua..." Kai membantu ibunya untuk duduk di Samping Jeje

"Kamu Jeje ya?" Tanya Ibunya Kai

"Iya tante..." Jawab Jeje—tersenyum lalu mencium Tangan Wanita Dihadapannya

"Sial Perbannya Habis..." Batin Kai

"Kenapa Kai?" Tanya Jeje Melihat Kai kebingungan

"Sial banget perbannya Lupa gua Beli" jawab Kai memijit keningnya

"Udah ga usah di Obatin luka Ibu, Kai" Balas Ibunya

"Nanti juga bakalan sembuh kok"

Tangan Kai menurun menutupi Kedua matanya. Kata-kata itu Bisa membuat Air mata Kai Jatuh.

Sesak.

Tenggorokan Kai Sesak Ketika mendengar Kata-kata itu keluar Dari mulut ibunya, ia merasa ia Tidak pantas menjadi anak yang baik kepada Kedua orang tuanya termasuk Ibunya.

We strengthen each otherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang