Tangisan

117 14 4
                                    

Biarkan kakak yang sayang kamu banyak-banyak ya,Ann

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Biarkan kakak yang sayang kamu banyak-banyak ya,Ann. biarin aja kalau ayah tidak peduli sama kita, disini ada kakak.
-Jezra putra Atmaja-

(⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)

mengingat masa-masa dimana Ann masih berada di dunia aku membuka kembali lembaran kertas yang telah di buat oleh Ann tahun lalu aku kembali menangis terisak saat membaca semua isi tulisan yang ada di kertas itu.

Ann kalau lagi melihat kakak disini. kakak sedang lagi baca surat dari Ann tahun lalu.

katanya Ann mau berjuang bersama kakak.
katanya Ann nanti kalau udah dewasa mau mencari ayah.

tapi kenapa semua ini hanya sebuah kata?

kenapa sekarang Ann ninggalin kakak?

Ann nggak kasian sama kakak yang berjuang sendirian disini?

kakak iri sama Ann, Ann disana bisa bertemu dengan ibu sedangkan kakak? kapan Kakak bisa ketemu sama kalian lagi?

air dari langit masih turun deras di kota bakwan memperingati bahwa sosok anak yang tengah kesepian dan kehilangan. langit justru ikut sedih saat air mata anak itu kembali berjatuhan deras, bajunya basah kuyup karena air hujan.

"adek pasti bahagia yah ketemu Ibu." gumam Jeje lagi-lagi Ia harus meneteskan air matanya

"kakak kangen banget sama Ann. andai waktu bisa di putar kembali, Kakak pengen jaga adek dari kematian, kakak nggak mau adek di ambil sama tuhan kita."

kakak... berjuang sendiri yah... jangan nangis... Ann nggak mau melihat kakak sedih.

lagi-lagi kertas itu ia baca kembali ia menangis kembali tak henti-henti sama dengan hujan yang sedari tadi tidak berhenti-henti.

"loh Medi? ngapain lu disini?" tanya Kai yang melihat Medi berada di sisi-sisi makam seseorang

"oh...  ini gua lagi nyari makam Nenek gua." jawab Medi lalu melirik ke batu nisan seseorang

"lu sendiri ngapain?" tanya Medi

"gua mau ke makam Kakak gua, yaudah gua kesana dulu ya." ucap Kai lalu pergi meninggalkan Medi

saat di pertengahan Kai melihat Jeje di makam adiknya.

"pantas tiba-tiba hujan." batin Kai lalu melangkahkan kakinya ke arah Jeje yang tak jauh dari sana

"disini ternyata." ucap Kai

cepat-cepat Jeje menghapus air matanya,"ngapain lu kesini?" tanya Jeje menatap Netra Kai

"ya, gua mau ke makam kakak gua lah, noh disana." jawab Kai lalu menunjukkan tempat makam Ken yang lumayan jauh dari makamnya Ann lalu dibalas oh oleh Jeje

"pantesan tadi di perjalanan hujan ternyata orang kuat di dirgantara lagi nangis, langit senang banget yah nutupin semua luka dan tangisan lu." kata Kai lalu ber-jongkok di samping Jeje

"nggak juga, lebay amat dah lu." ucap Jeje

"lah bener ya, lu nya aja yang nggak nyadar."

Jeje terdiam sejenak kalau menghela nafas,"Kai, gua kakak yang gagal yah."

"ngapain lu ngomong gitu?" tanya Kai cepat

"ya lu pikir sendiri lah. gua gagal jadi kakak yang bisa jagain adik gua sendiri, gua gagal bawa Ann kabur dari kematiannya."

"jangan nyalahin diri lu sendiri, Je, lu harus menerima Takdir, semuanya pasti udah di susun sama tuhan. kalau takdirnya emang seperti ini lu harus ikhlas."

"emang lu sendiri ikhlas di tinggal kakak lu?" tanya Jeje membuat Kai membungkam mulutnya

"Nggak sih... tapi gua Coba untuk ikhlasin semuanya makin lama gua beneran ikhlasin kakak gua pergi,  walaupun setiap malam gua pasti mikirin kakak gua. apa lagi ke-ingat kenangan dulu, Bermain gitar di atap rumah bersama, nemenin ibu Jualan kue, kerjain pr bersama, keliling komplek pakai sepeda dan banyak hal lainnya lah yang masih gua kangenin."

"biarin mereka hidup bebas dari dunia yang jahat sama dia, Je."

"lu juga harus belajar ikhlas."

"gua nggak bisa, Kai. Ann dari kecil mencari  cahaya dari kehidupannya yang suram, Ann dari kecil butuh kasih sayang dari ayahnya yang dulu digantikan jadi gua, Gua tanggung semua beban keluarga gua, gua berharap bisa menggantikan peran ayah gua, dan sekarang, gua nggak punya siapa-siapa. semua pergi ninggalin gua." lagi-lagi Air mata Jeje terjatuh

Anak itu tidak bisa menahan tangisannya ketika ia bercerita.

"gua udah mencoba untuk ikhlasin semuanya, tapi sulit bagi gua yang udah kehilangan arah."

"coba lagi, Je. gua bantu. lu harus bisa, Kita harus bisa ikhlasin semuanya, jangan salahin diri sendiri." Final Kai lalu mengusap punggung Jeje

Jeje mengusap air matanya kembali lalu menatap nisan Ann,"kakak balik dulu yah, doain kakak banyak-banyak disini. makasih juga udah nemenin kakak, kakak sayang banget sama Ann, bahagia yah disana Kakak juga pasti ikut bahagia." Jeje mengecup Nisan Ann sebelum meninggalkan makam adiknya

~BERSAMBUNG~

MAAF YAH KALAU PART KALI INI KURANG BAGUS AND KURANG SEDIH KARENA AUTHOR BINGUNG MAU NAMBAHIN APAAN LAGI.

JANGAN LUPA NINGGALIN VOTE YA!!! THANK YOU <3

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

We strengthen each otherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang