TTM-7

684 76 24
                                    

"Morning, sayang."

"Morning too, ma." Chenle membalasnya seraya menghampiri Yoona, kemudian dia mengecup pipi sang mama sebelum dirinya duduk di meja makan. Yoona sudah menyiapkan roti dan yogurt stroberi untuknya.

"Bang Mark sama bang Jeno mana, ma?"

"Udah berangkat, sayang. Kamu bangunnya kesiangan. Ayo cepat sarapan, nanti terlambat," kata Yoona.

"Hari ini mama ada pemotretan bareng tante Tiffany gak?" Chenle bertanya dengan hati-hati, semoga saja bundanya Jaemin tidak berkata yang aneh-aneh mengenai semalam.

"Nggak ada, emangnya kenapa, sayang?"

Melihat reaksi mamanya yang normal berarti Tiffany tidak memberitahu apa-apa pada Yoona.

"Gapapa kok, ma, kalo gitu adek berangkat dulu ya."

Chenle pun beranjak setelah menghabiskan sarapannya. Ah, Chenle lupa! Kemarin mobilnya ditinggal di sekolah. Jadi mau tidak mau dia harus memesan ojol.

Lain halnya dengan Jaemin, lelaki itu mengendarai moge-nya ke sekolah. Menjadi tontonan gratis murid-murid yang semakin menatapnya dengan kagum. Mungkin Jaemin harus berterima kasih pada Chenle karena dia bisa membawa moge ke sekolah akibat ban motornya dirusak.

Jaemin menghentikan motornya di depan Chenle yang baru turun dari ojol bersama mas-mas berjaket hijau. Jaemin terkikik saat Chenle tersenyum ramah pada si mas ojol. Jarang sekali melihat Chenle tersenyum hingga mata sipitnya menghilang.

"Selamat pagi, bapak waketos," sapa Jaemin seraya menyejajarkan motornya dengan langkah kaki Chenle.

"Apa sih sok asik," ketus Chenle lalu meninggalkan Jaemin.

Jaemin pun langsung memarkirkan motornya, kemudian berlari mengejar Chenle.

"Nanti pulang sekolah ada rapat OSIS dulu."

"Udah tau, lo kan sebar info di grup."

"Gue kira kagak lo baca."

Chenle mendengus, dia pikir Jaemin hanya mengingatkan saja. Taunya lelaki itu mencari ribut pagi-pagi.

"Gue baca! Udah sana jauh-jauh!" Chenle malas diperhatikan oleh murid lain. Apalagi eksistensi ketua OSIS ada di sebelahnya, makin-makin Chenle juga ikut diperhatikan.

"Jaemin ganteng banget!"

"Ducati lo keren bener dah, Jaem, kapan-kapan bisa kali adu kecepatan sama punya gue."

"Jaem, anak kecil yang ada di sebelah lo boleh kali bagi nomornya. Si waketos garang. Lo kan ketos ramah dan baik, comblangin dong."

"Diem lo semua! Berisik!" Chenle melangkah cepat hingga meninggalkan Jaemin yang kini malah tertawa.

"Tadi siapa yang minta nomer Chenle? Sini gue bisikin. Tapi hati-hati aja, anaknya kayak cewek, galak banget."

Benar-benar si Jaemin, dia membagikan nomor Chenle tanpa persetujuan pemiliknya. Jika Chenle mendengar, sudah dipastikan anak itu akan menghabisi Jaemin detik itu juga.

•••

Ting

Ting

Ting

Ting

"Ponsel siapa ya? Berisik sekali, tolong di-silent."

Chenle pun merasa terganggu dengan notifikasi yang entah dari ponsel siapa, apalagi mereka sedang di kelas matematika, pelajaran yang disukainya.

TTM || JaemleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang