End

1.4K 97 35
                                    

HAPPY READING









Kamar yang semula rapih kini berubah menjadi seperti kapal pecah, banyak barang-barang berserakan karena dilempar dengan sengaja oleh pemilik kamar.

Harin tidak terima dengan keputusan neneknya, ia menangis dengan keras memikirkan hubungannya, ia sangat mencintai Sooji, ia tidak akan bisa meninggalkan gadisnya yang lucu itu.

Ting
Ting
Ting

Mengabaikan notifikasi dari ponselnya, hingga tanpa sengaja ia melihat nama kekasihnya tertulis disitu.

Dengan buru-buru gadis itu berlari keluar, bahkan ia mengabaikan teriakan dari neneknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan buru-buru gadis itu berlari keluar, bahkan ia mengabaikan teriakan dari neneknya. Saat ini tujuannya adalah Sooji, ia bertanya-tanya apa yang terjadi dengan kekasihnya, bukankah tadi gadisnya itu masih baik-baik saja? Lalu hanya dalam hitungan jam ia sudah mendapatkan kabar tidak mengenakkan.

Gadis itu celingukan di jalan mencari taksi, tapi sial sekali seakan dunia tidak berpihak kepadanya karena sampai sekarang pun ia tidak mendapatkan taksi kosong. Pikirannya kalut, lalu ia nekat berlari untuk menuju ke rumah sakit, mengabaikan kakinya yang sempat terluka karena terkena pecahan kaca ketika di kamarnya tadi.






Butuh waktu sekitar satu jam untuk ia sampai, masuk kedalam ia mencari keberadaan Yerim, ketemu. Ia melihat Yerim berada di depan ruang operasi, dengan langkah lebar ia langsung menghampiri teman dari kekasihnya itu.

"Yer, Sooji kenapa? baru beberapa jam yang lalu gue ketemu sama dia Yer, dan sekarang kenapa dia bisa disini?" Harin dengan frustasi bertanya, ia benar-benar tidak memiliki clue atau apa yang terjadi pada gadisnya.

"Rin Lo tenang dulu, oke? gue bakal jelasin semuanya."

"Gue gak bisa tenang Yer, Lo jelasin sekarang juga."

"Sooji dianiaya sama bokapnya sendiri."

"gue tadi awalnya dateng kerumah Sooji buat ngajak dia main, udah beberapa kali gue teken bel rumahnya tapi gada sahutan dari dalam, jadi gue inisiatif buat telfon dia, tapi gue malah denger suara ponselnya ada di dalam. Gue panik jadi gue minta tolong sama tetangga Sooji buat dobrak pintunya, dan disitu gue udah liat Sooji terkapar." menelan ludahnya pelan ia tidak sanggup untuk melanjutkan ceritanya, tetapi ia harus.

"Awalnya gue ngira kalau maling yang udah bikin Sooji begini, tapi gue salah. Setelah ngeliat cctv gue dengan jelas ngeliat ayahnya Sooji mukulin anaknya kayak binatang, bahkan bukan cuma sekali ini doang, tapi Sooji udah dapet kekerasan dari ayahnya sejak lama."

Harin terduduk di kursi tunggu, lututnya serasa tidak memiliki tulang mendengar penjelasan dari Yerim, ia benar-benar tidak menyangka bahwa gadisnya selama ini ternyata korban kekerasan dari ayahnya sendiri. Ia merasa tidak berguna menjadi kekasih Sooji karena tidak mengetahui hal apapun tentang kekasihnya.

Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang