Kepo

565 58 5
                                    

-KEPO-

Ruangan sempit, minim cahaya, penuh debu. Membuat Taehyung terbatuk, menutupi hidungnya dengan lengan yang berbalut sweater tebal.

"Bersihkan tempat ini, jika aku kembali tempat ini masih kotor. Akan kusekap kau di ruangan ini seharian!!"

Itu perintah dari si tampan, dosen baru yang bermuka datar. Tapi suaranya bisa membuat jantung bergetar.

"Apa? Kenapa harus saya?" Taehyung mencebik mulutnya kesal. Tidak bisakah Jeon menyebalkan ini tidak menyuruhnya semena-mena.

Taehyung masih baru di tempat ini, dan tentu dia tidak berbuat kesalahan apapun. Hanya ikut mengintip dosen tampannya, itupun gagal. Lalu, kenapa Taehyung dihukum?

Jungkook mengambil jas warna abu-abu yang ia letakkan di kursi. Matanya melirik Taehyung sekilas, yang terlihat cemberut bukan main.
Jungkook berlalu dari ruangannya, mengabaikan Taehyung dan segala keluh kesahnya.

Jeon Jungkook berjalan dengan langkah cukup tenang. Bunyi sepatunya menggema di sepanjang koridor. Membuat beberapa dosen dan mahasiswa yang tak sengaja melihatnya lewat, harus memandangnya sejenak. Serta bergumam tanpa sadar.

Siapa itu yang sangat tampan?
Tangan kiri Jungkook ia masukkan di saku. Tangan kanannya bergerak sesuai gerakan kakinya. Ia berjalan menuju parkiran, di mana mobil mewahnya ia letakkan. Beberapa siswa yang baru datang, tak sengaja menabrak pohon palm yang ada di sekitar tempat parkir, sebab fokus mereka kini beralih pada wajah surgawi Jeon Jungkook.

Ia tak terlalu memperdulikan tatapan orang lain terhadapnya. Cukup sampai di mobil, melaju, dan pergi. Hanya itu yang ada di pikiran Jungkook saat ini.

"Aku segera ke sana!" Jungkook mengirim pesan suara di ponselnya.

.
.

Pekerjaan rumah yang biasa ia lakoni tiap hari, ternyata sangat berguna. Meski dengan berat hati, menggerutu tanpa henti. Taehyung sanggup menyelesaikan tugasnya. Membersihkan ruangan dosen baru yang tampan.

Sapu dan kemucing yang ia pinjam pada petugas kebersihan, ia kembalikan ke tempatnya. Kim Taehyung berjalan kembali ke dalam ruangan sempit itu, untuk mengambil sweater yang ia tanggalkan saat sedang bersih-bersih.

Karena rasa penasaran yang tinggi, Taehyung berniat menggeledah isi tas kerja dosen Jeon. Sebelumnya ia memastikan terlebih dulu, bahwa kondisi di luar aman. Ia menyembulkan kepalanya ke luar jendela, melihat kiri dan kanan. Sepi.

Taehyung menutup pintu perlahan, berjalan sedikit berjinjit ke meja kerja Jeon Jungkook yang hanya berjarak dua langkah dari pintu.

Taehyung mengambil napas panjang sebelum dirinya melanjutkan rencana. Tangannya sedikit gemetar, saat membuka zipper tas kulit hitam itu. Matanya tak berkedip sedikitpun saat jari-jarinya bekerja mengeluarkan dokumen yang ada di dalam.

Taehyung membuka sebuah map coklat berisi biografi singkat sang dosen. Taehyung tersenyum malu-malu membaca profil Jeon Jungkook yang tertulis di atas kertas putih. Terlebih melihat foto 4x6 yang tertempel di sana.

Batin Taehyung berkata, ini sungguh orang yang berbeda. Pemain role play dan dosen dengan wajah datar ini, tidak mungkin orang yang sama.
Mata monolidnya masih menatap gambar dosennya, berikut nama dan tanggal lahir yang tertera di sana. Ia terlalu asyik, sampai tak sadar jika pintu telah dibuka sejak tadi, dan si pemilik properti sedang berdiri tepat di samping kursi tempat Taehyung duduk manis. Mengamati lembaran putih berisi identitas Jeon Jungkook.

"Ehem." Suara deheman yang berat dan khas, hampir membuat jantung Taehyung melompat. Jika saja jantung itu buatan manusia, sudah sejak tadi organ itu ada di lantai.

Wajah Taehyung mendadak pucat, tangannya berkeringat. Ia tak berani mengangkat wajahnya, syarafnya menegang. Bahkan detakan jantungnya seperti gendang soneta yang ditabuh mengiringi lagu durjana.

"Atas ijin siapa kau berani membongkar isi tasku?" Suaranya begitu dalam, menghanyutkan. Namun, dalam kondisi seperti ini, itu terdengar seperti auman harimau yang membuat Taehyung ketakutan.

"Ma-maaf, Pak. Sa-saya ...."

"Aku tidak butuh penjelasan, akan kutambah hukumanmu!"

Taehyung merintih pilu dalam hatinya. Di hari pertamanya menjadi mahasiswa baru, ia diterpa kesialan yang bertubi-tubi.

"Ba-baik, Pak. Saya akan menjalani hukuman dari anda." Kim Taehyung mengangguk dengan terpaksa, jika tidak bagaimana caranya ia terlepas dari amarah seorang dosen tampan, wajah datar yang di dunia virtual adalah pria cabul dan vulgar.

"Pertama jangan panggil aku pak, aku bukan bapakmu. Call me mister saja. Oke?"

"Si-siap mister."

"Datanglah ke kamarku malam ini, untuk menjalani hukumanmu!" Suara Mr. Jeon tegas dan lantang, membuat Taehyung tak sempat melakukan penolakan.

Hukuman seperti apa yang akan diberikan dosen Jeon kepada Kim Taehyung?

.
.
.

Tbc.


VIRTUAL SEKS PLAY [ KOOKV VERSION ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang