Bab 2
Atmosfer dalam mobil mendadak hening. Ada rasa canggung yang dilatari suara debar jantung di dada Taehyung yang makin bergemuruh.
"Ke toko buku mana, Tae?" Jungkook bertanya dengan satu tangan memegang setir, melirik Taehyung sekilas, lalu kembali menatap fokus ke depan. Untuk membawa mobilnya keluar dari parkiran.
"Aku tidak jadi ke toko buku."
"Kenapa?" Jungkook memperlambat laju mobilnya, menoleh sebentar untuk melihat raut wajah calon adik iparnya.
"Aku ingin pulang."
"Tidak jadi mencari referensi untuk membuat puisi?" Jungkook bertanya lagi, kali ini ia menoleh ke kanan untuk keluar dari halaman parkir. Bergabung dengan mobil lain ke jalan besar yang begitu ramai di jam satu siang.
"Mau ke bioskop?" tawar Jungkook setelah mobil mereka kini memasuki jalan raya.
"Aku tidak suka."
"Kutaraktir membeli buku, nanti aku temani mengerjakan puisi. Bagaimana?"
Tawaran yang menggiurkan sebenarnya, tapi Taehyung terlalu takut dan malu untuk mengiyakan. Sedangkan pria ini sepertinya pantang menyerah.
"Aku bisa cari referensi di internet ..." sahut Taehyung, kemudian melanjutkan, "tapi ... jika hyung mau membantu tidak apa-apa asal tidak merepotkan."
"Tentu saja tidak." Jungkook menyahut cepat, lantas tersenyum sambil sebelah tangan mengusap surai pemuda imut itu, yang sukses membuat Taehyung tersipu.
Mengambil sedikit kesempatan tak masalah, kan? Taehyung mungkin merasa takut dan malu, tapi moment berdua seperti ini jarang terjadi.
Sebisa mungkin Taehyung akan bersikap biasa di depan calon kakak iparnya. Meski hatinya sedang melompat bahagia.
.
.Perjumpaan pertama itu akhirnya membawa Taehyung dan Jungkook berada dalam satu kamar. Mereka tidak melakukan apa-apa. Jungkook sedang membantu Taehyung membawa buku-buku yang ia beli tadi. Karena ini di luar ekspetasi Jungkook. Pemuda itu ternyata bukan hanya kutu buku, tapi maniak.
Saat Jungkook membawa Taehyung untuk memilih beberapa buku dan membayarnya. Taehyung yang awal-awalnya malu-malu. Menunjukkan sisi aslinya begitu melihat jejeran buku di rak toko. Dan dengan kalapnya memilih hampir selusin judul jika tak ingat bahwa ia sedang ditraktir calon kakak ipar yang belum resmi.
Dengan malu-malu Taehyung meletakkan kembali buku-buku itu ke rak, sambil melirik tak nyaman pada Jungkook yang melihat kelakuan calon adik iparnya tanpa berkedip.
"Ambil, apapun yang kau suka!"
"Serius?" Mata Taehyung berbinar. Dengan satu anggukan penuh keyakinan dari Jungkook. Pemuda manis itu langsung menyambar kembali buku-buku yang ia taksir, lantas membawa keranjang penuh buku ke kasir dengan begitu cepat. Takut rasa malu membuatnya berubah pikiran.
Setelah membayar, dengan senang hati Jungkook membawa tas belanja yang berat. Tidak ingin Taehyung kelelahan, dengan alasan ia masih terlalu muda. Padahal, dibalik wajah imut, senyum lucu milik Taehyung. Tersembunyi otot lengan dan perut yang sixpack. Jungkook hanya belum mengetahuinya. Tapi tak lama lagi ia akan tahu.
"Hyung, mau minum apa?"
Jungkook menoleh, setelah meletakkan buku-buku yang ia bawa ke meja belajar Taehyung. Ada mainan iron man bersama dengan potret Taehyung semasa kecil. Sangat lucu sekali. Pemuda seusia itu masih menyukai tokoh superhero.
"Oh, aku minum air putih saja!"
Sedikit kemajuan, saat Taehyung memanggil Jungkook 'hyung' dan Jungkook tersenyum akan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIRTUAL SEKS PLAY [ KOOKV VERSION ]
Fanfiction-Apa itu cinta -Tak perlu dijawab, karena itu bukanlah pertanyaan -Juga tak perlu ditanggapi karena itu bukanlah pernyataan #KookV version #Remake pair dari cerita milik @Vkookie1312