🗡️ CHAPTER 2 : BAD DAY OR BAD LIFE? 🗡️

60 18 102
                                    

◄◈►

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◄◈►

"Kalau lu sampai berani lapor, gue ngga akan segan-segan buat habisin lu!!!"

Sudah lebih dari sepuluh tahun berlalu, namun kata-kata itu masih sering menggema di telinga Alisha. Tak cuma itu, bahkan Alisha masih mengingat dengan jelas ketika Aryo mengucapkannya.

Aryo berkata sambil menjambak rambut Alisha, dan setelah itu Aryo pun langsung menutup resleting dan kancing celananya. Sudah puas dengan hasrat bejat yang tersalurkan, Aryo pun langsung pergi begitu saja meninggalkan Alisha. 

Semuanya masih teringat begitu jelas, bahkan terasa seperti baru kemarin hal buruk itu terjadi. Semuanya benar-benar begitu meninggalkan trauma. Membuat Alisha begitu tertutup pada sekitarnya, juga membuat Alisha selalu jaga jarak dengan lawan jenis.

Alisha kerap kali jadi bahan pembicaraan teman-temannya karena begitu pendiam dan selalu menarik diri dari sekitarnya.

"Cha, mau ikutan ngga? Kita mau nobar nih..." Ajak teman Alisha. Saat itu masih menduduki bangku kelas satu SMA, mereka mengajak Alisha untuk nonton bioskop bersama.

Namun belum juga Alisha menjawab, salah satu dari temannya sudah menjawab lebih dulu.

"Ya ngga mungkin lah Alisha ikut. Kaya pernah liat Alisha bersosialisasi aja lu!!!" Celetuknya yang membuat Alisha langsung mengatup rapat mulutnya.

Teman-temannya pun tertawa. Karena memang Alisha selalu menolak setiap kali diajak pergi kemanapun.

"Jangan gitu... Kali aja dia mau ikut. Iya kan, Cha?" Tanya temannya lagi

Namun Alisha hanya balas dengan gelengan kepala dan senyuman saja yang membuat beberapa temannya itu menghela napas dan merotasi kedua bola mata mereka.

"Kan, gue bilang juga apa??? Ngga bakal mau dia mah..." 

"Udah ayo cabut, buang-buang waktu!!!"

"Nah, bener tuh! Alisha ikut jalan-jalan? Langsung hujan badai nih Jakarta!!!"

"Hahahahahaha...."

Alisha hanya menatap kepergian teman-temannya itu dalam diam. Bukan tak mau bersosialisasi, tapi segala trauma yang didapat Alisha di masa lalu membuatnya sulit percaya pada siapa pun.

BRAK!!!

Alisha tersentak ketika meja kerjanya digebrak. Sudah ada Nay yang berdiri tepat disampingnya. Berdiri sambil melipat tangannya didada, sedangkan dimeja Alisha sudah ada beberapa tumpuk map berwarna merah seperti biasa.

"Dari tadi mikirin apa sih??? Gue panggil ngga nyaut-nyaut, taunya pas gue samperin malah lagi bengong!!!" Ucapnya dengan nada sinis, suaranya terdengar oleh beberapa orang yang ada disekitar mereka. Termasuk dengan Ibu Maya, sang Manager. Dia pun ikut kaget ketika Nay menggebrak meja Alisha.

ALISHA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang