🗡️ CHAPTER 4 : SEBUAH DARK WEB🗡️

50 13 153
                                    

⚠️ Cerita ini terdapat kata-kata kasar dan adegan kekerasan yang mungkin bisa mengganggu kalian ⚠️

⚠️ Silahkan tinggalkan vote, komentar dan keluhan kalian ketika baca chapter ini⚠️


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


◄◈►


17:00
Tak terasa sudah seminggu Alisha berkuliah. Kini setiap jam lima sore dia langsung bergegas merapikan meja kerjanya agar bisa melanjutkan kuliahnya di malam hari.

"CHA, SHIPMENT SHANGHAI UDAH KIRIM PRE ADVISE KE AGENT BELUM???" Teriak Nay dari tempatnya yang langsung menghentikan kegiatan Alisha.

Memang seperti itulah yang dilakukannya akhir-akhir ini ketika Alisha meminta untuk pulang lebih awal demi melanjutkan kuliahnya. Ada saja pertanyaan-pertanyaan yang diteriakkannya saat Alisha sudah mulai bersiap-siap.

"Udah, Mbak" Jawab Alisha sambil menoleh

"TERUS YANG KE POLANDIA KAPALNYA UDAH SAMPE, UDAH KIRIM PRE ALERT???" Teriaknya lagi

"Udah juga, Mbak" Jawab Alisha

Seketika Nay pun mengangguk meskipun matanya terus tertuju pada layar komputernya.
"Oke!" Ucapnya kemudian

"Icha mah ngga usah diingetin ya, Cha... Udah khatam!" Kata Ibu Maya sambil senyum.

Alisha hanya tersenyum saja lalu dia kembali merapikan meja kerjanya. Dia pun tak sengaja melirik kearah Desy yang sudah menaikkan sebelah bibirnya.

"Kenapa lu?" Bisik Alisha

"Hiiiihhh amit-amit gue sih sama mpok lu itu!" Ucapnya sambil bergidik yang bikin Alisha mengangkat alisnya tinggi

"Dih, enak aja lu! Gue anak tunggal, ngga punya mpok!!" Bisik Alisha juga sambil menahan tawa, karena dia tahu mpok yang dimaksud Desy adalah Nay.

"Tapi kan dia manggilin lu mulu! Ya mpok lu lah..." Bisik Desy lagi tak mau kalah.

Alisha cuma geleng kepala. Dia juga tak lupa memasukkan laptopnya kedalam ransel, dan setelah selesai semuanya dia pun pamit.

"Gue duluan ya! Temenin tuh mpok lu!" Ledek Alisha yang langsung bikin mata Desy melotot

"Anjir lu!" Umpatnya dengan nada berbisik.

Setelah pamit dengan rekan timnya, Alisha juga tak lupa pamit dengan Ibu Maya sang manager. Dia pun langsung berlari menuruni tangga menuju lobby. Sudah ada Radit yang menunggunya disana. Karena memang mereka berdua pergi bersama dari kantor langsung ke kampus karena waktu yang sangat terbatas.

ALISHA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang