𝑏𝑙𝑢𝑟

366 24 0
                                    

𝖧𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗆𝖾𝗇𝗎𝗋𝗎𝗍 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀-𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖻𝖾𝗋𝗎𝗇𝗍𝗎𝗇𝗀 𝗌𝖺𝗃𝖺, 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗆𝖺𝗆𝗉𝗎 𝗆𝖾𝗇𝗀𝖺𝗍𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖽𝗎𝗇𝗂𝖺 𝗂𝗍𝗎 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗄𝖾𝗃𝖺𝗆.
~Wound scratches~

Saat itu Hayato tidak tahu apa-apa tentang kehidupannya, dia hanya berpikir di dunia ini bebas melakukan apa saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat itu Hayato tidak tahu apa-apa tentang kehidupannya, dia hanya berpikir di dunia ini bebas melakukan apa saja. Dia berhak merasakan bahagia, bahkan tidak akan diperkenalkan dengan luka.

Namun, Hayato terlalu naif kala itu. Dia benar-benar bodoh mengenal kehidupannya sendiri. Dunia itu kejam, dunia tidak akan membantunya untuk merasakan kebahagiaan. Dunia pastinya akan lebih membuatnya merasa kesakitan.

Seandainya pemikiran kekanak-kanakannya tidak pernah ada. Kemungkinan Hayato akan baik-baik saja. Dia tidak terlalu berharap dunianya bisa membaik, dan juga tidak berharap mengenai kebahagiaan.

"Ayah kenapa aku harus jadi anak yang kuat?" Tanya Hayato yang menggenggam tangan ayahnya dengan erat.

"Di dunia ini, yang lemah akan di tindas. Hayato kau harus kuat. Kau enggak boleh kalah dari siapapun," jawab ayahnya sambil tersenyum hangat pada putranya.

Mendengar hal itu saja Hayato mulai ketakutan, selama ini dia beranggapan dunia memberikan ketenangannya saja. Nyatanya Hayato berpikiran mengenai kesempurnaan.

"Kenapa dunia kejam ayah?"

"Bukan dunia yang kejam, kau salah Hayato. Di sini kau hanya perlu menjadi kuat. Jadilah kuat untuk dirimu sendiri."

Pembicaraan itu sudah belasan tahun yang lalu, Hayato masih mengingatnya. Karena bagaimanapun, pembicaraan itulah yang membuat Hayato tersadar. Bahwasanya dia tidak boleh berharap lebih pada dunianya. Dunia tidak menyediakan kebahagiaan, dunia justru memiliki jutaan kekejaman.

Entahlah jika itu kesalahan, Hayato berpikiran sesuka hatinya saja. Dunia memang sekejam itu.

"Hayato di masa depan, kau akan menjadi apa?" Tanya Nirei yang datang bersama Sakura.

"Hahaha aku juga enggak tahu, mau jadi apa nantinya. Dunia yang kejam ini enggak akan berubah kan? Yang terpenting bisa melindungi diri sendiri udah cukup."

"Kau memang hebat, kau paling kuat di sini. Bahkan aku mengakuimu, tapi ternyata kau terlalu berambisi akan kekuatan. Aku rasa dunia enggak sekejam itu," sahut Sakura memberikan permen tangkai pada Hayato.

Saat itu Hayato tidak membalas perkataan Sakura. Dia enggan berdebat saja. Namun, Hayato mengakui perkataan Sakura yang ada benarnya juga. Hanya saja, dia tidak akan berhenti berambisi. Karena ayahnya bilang, menjadi kuat adalah segala-galanya.

Jika saja Hayato tahu, bahwa maksud dari ayahnya perihal yang berbeda. Kemungkinan, dia tidak sepenuhnya menyalahkan dunia. Ketika saat-saat itu tiba, Hayato hanya perlu menjadi terkuat. Agar dia bisa bertahan sampai berada di titik masa depannya, yang kemungkinan akan membahagiakan.

 Agar dia bisa bertahan sampai berada di titik masa depannya, yang kemungkinan akan membahagiakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC
Ini cuma cerita abal-abal ku sih. Yang nantinya aku abadikan di dalam buku juga🥹✨🫠

 Yang nantinya aku abadikan di dalam buku juga🥹✨🫠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝘋𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘬𝘦𝘫𝘢𝘮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang