chapter 12. aku tidak masalah jika harus mati

73 9 0
                                    

"Padahal dia tidak sekuat itu, tapi dia merasa paling kuat. Kau Endo kan? Kau selama ini juga selalu diam. Tapi kenapa kau tiba-tiba berlagak pemberani seperti ini. Dasar menjijikkan," ucap Hayato yang penuh dengan penekanan.

Kemudian dia memukulinya berkali-kali tanpa ampun, mereka yang menyaksikannya tidak dapat memberikan pertolongan. Mereka hanya peduli pada diri sendiri, karena dalam keadaan seperti ini. Diri sendiri jauh lebih penting dari apapun.

Sementara Endo yang berusaha menahan rasa sakitnya berkeinginan untuk memberikan perlawanan. Jika dia terus seperti ini, maka yang didapatkannya hanyalah rasa sakit.

Selama ini dia memang selalu diam, tidak mengatakan sepatah katapun. Dan tidak membela siapapun, dia membiarkan semuanya terjadi apa adanya. Karena yang kuat telah menguasai banyak hal. Namun, lama-kelamaan pun dia merasa kesal.

Kenapa Hayato selalu menindas yang lemah untuk menyenangkan dirinya sendiri. Apa dia tidak memikirkan mereka yang terluka? Padahal mereka pun sudah memohon untuk diampuni.

"Ternyata kau tidak sekuat itu, tapi kau berani melawan ku. Jika kau ingin melawanku, jadilah kuat dulu. Atau kau akan terus mendapatkan pukulan dariku," katanya yang menyudahi pukulannya pada Endo.

Melihat Endo sangat lemah karena dipukulin nya habis-habisan. Hayato tidak merasa puas, setidaknya kan Endo memberikan pembuktian. Jika dia bisa setera dengannya. Atau justru bisa menyainginya dengan sempurna.

"Jangan berlagak paling kuat di depan Suo Hayato, dia tidak akan memaafkanmu sama sekali. Yang ada kau juga akan terus di tindasnya habis-habisan," bisik Hibino yang sepenuhnya tidak pernah bersungguh-sungguh berada di pihak Hayato.

Menurutnya jika sudah berada di pihak Hayato, dan selalu melayaninya seperti seorang raja. Semuanya akan baik-baik saja. Nyatanya dia tidak terbebaskan dari sebebuah pelampiasan.

Hayato juga sering memukulinya, apalagi jika Hibino tidak bisa membuatnya merasa puas. Mana mungkin Hibino melakukan hal yang sama seperti Hayato. Maka ketika di belakang Hayato, dia selalu mencoba untuk memperingati teman-temannya yang lain untuk lebih berhati-hati lagi.

Bagaimanapun Hayato tidak dapat terkalahkan. Dia menggunakan kekuatannya dengan cara yang tidak seharusnya. Dia tidak pernah melindungi yang lemah, dan hanya suka menindas mereka yang tak bisa berbuat apa-apa.

Luka-luka lebam yang Endo dapatkan dari perlawanan nya dengan Hayato, belum kunjung pulih. Kini dia justru mendapatkan pukulan lagi, Hayato memang tidak berbelas kasihan. Itu sebabnya orang-orang pun berusaha untuk tidak membuatnya marah.

Walaupun sebenarnya percuma saja, karena Hayato tidak membiarkan siapa saja terbebaskan darinya.

Walaupun sebenarnya percuma saja, karena Hayato tidak membiarkan siapa saja terbebaskan darinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Endo duduk termenung di bangkunya, dia tidak fokus mendengarkan penjelasan guru di depan sana. Tatapannya juga kosong, Chika yang berada di dekatnya pun menyadarinya.

𝘋𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘬𝘦𝘫𝘢𝘮 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang