00

115 72 67
                                    

SEJAUH APAPUN SAYA LARI, BAYANGANMU SELALU SAJA MENGIKUTI


Sebuah mobil sedan hatchback berwarna merah berhenti tepat di depan salah satu restoran mewah yang berada di kota London. Seorang Pria berusia sekitar 37 tahun keluar dari mobil tersebut. Ia adalah Bastian Danendra, pemilik restoran mewah yang sedang ia kunjungi.

Pria yang mengenakan baju polo shirt dengan bawahan celana jeans itu berjalan memasuki restoran. Ia melihat sekeliling restoran mencari temannya yang sudah menunggunya di sana.

"Bastian!" Ucap seorang Pria yang berada disalah satu meja yang terletak didekat jendela sedikit berteriak sembari melambaikan tangan untuk menunjukkan keberadaannya.

Bastian segera berjalan menghampiri meja dimana temannya berada.

"Hei Arthur, How are you?" Ucap Bastian menyalami temannya yang bernama Arthur.

"I'm good." Jawab Arthur.

"Oh iya, kenalin ini anakku namanya Williem." Timpal Arthur memperkenalkan seorang remaja laki-laki yang berdiri di sampingnya.

"Hello uncle, I'm williem, nice to meet you." Ucap Williem memperkenalkan dirinya.

"Nice to meet you too." Jawab Bastian sambil tersenyum.

Kemudian mereka duduk di kursi yang telah disediakan, tak butuh waktu yang lama seorang Pelayan restoran menghampiri mereka dengan membawa beberapa makanan terbaik yang dijual di restoran tersebut.

"This is the best food we sell in this restaurant sir." Ujar Pelayan tersebut sambil tersenyum.

"Sorry, but we haven't ordered food yet." Ucap Arthur kebingungan karena mereka sama sekali belum memesan makanan.

"This is the request of Mr Bastian, the owner of this restaurant." Jelas Pelayan restoran membuat Jonathan terkejut.

"Thank you, now you can go back to work." Ucap Bastian kepada pelayan restoran.

"All right sir, enjoy your meal." Ucap Pelayan kemudian pergi meninggalkan meja mereka.

"Restoran ini milik kamu, Bas?" Tanya Arthur masih tak percaya dengan ucapan Pelayan tadi.

Bastian hanya mengangguk menjawab pertanyaan dari Arthur. Kemudian mereka menyantap makanan yang telah dihidangkan.

"Williem, how old are you?" Tanya Bastian disela sela mereka menyantap makanan.

"Fifteen years old." Jawab Williem membuat Bastian tertegun karena mengingat sesuatu.

"Kenapa Bas?" Tanya Arthur kebingungan melihat ekspresi Bastian setelah mengetahui umur anaknya.

"Nggak, saya kaget aja ternyata anak kamu sudah sebesar ini karena saya pikir kamu belum menikah loh." Ujar Bastian tertawa kecil, Ia hanya bercanda karena tak mungkin Bastian tidak tau bahwa temannya itu telah menikah sebab dulu ia pernah dikenalkan kepada istri temannya itu.

"Halah, bilang aja kamu kaget karena kamu jadi sadar kalau kamu udah tua tapi masih sendiri." Ucap Arthur membalas candaan Bastian.

"Tapi beneran deh Bas, kamu masih belum ada kepikiran untuk menikah gitu?" Timpal Arthur memasang wajah serius.

"Ada, tapi calonnya yang gak ada." Ujar Bastian.

"Masa sih? Gak mungkin deh gak ada yang suka sama seorang Bastian Danendra karena kamu secara fisik oke, tampang oke, karir juga oke, cewek mana yang bakal nolak coba? Ini mah masalahnya di kamu Bas." Jelas Arthur sejenak menghentikan kegiatannya menyantap makanan.

Tempat untuk Pulang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang