TERNYATA MENCARIMU TIDAK SEMUDAH YANG SAYA BAYANGKAN
•
•
Sudah tiga tahun berlalu semenjak Bastian pulang ke Indonesia namun sampai detik ini ia masih belum menemukan istri dan anaknya. Ia sudah pergi ke daerah tempat mereka tinggal dulu namun istrinya itu tak lagi berada di sana. Ia juga sudah pergi ke rumah sakit tempat istrinya melahirkan namun ia tidak mendapatkan informasi apapun.Bastian menghela nafas panjang setelah mendapat telepon dari orang yang ia percayakan untuk mengurus restoran di London. Orang tersebut menginformasikan bahwa restorannya di London sedikit terkena masalah. Hal itu tentu saja membuat Bastian semakin pusing. Ia ingin kembali ke London namun tidak bisa karena perusahaan yang ia dirikan di Indonesia sedang dilirik oleh banyak klien akan tetapi jika ia tidak kembali ke London restorannya bisa tutup karena dibiarkan dalam masalah.
Selain itu ia juga masih belum mendapatkan petunjuk tentang keberadaan istri dan anaknya. Jika ia telah menemukan istri dan anaknya, perusahaan yang ia bangun bisa ia berikan kepada Jonathan namun tujuan awalnya saja belum tercapai hal ini juga yang membuat Bastian tidak bisa kembali ke London untuk saat ini.
"Sialan!! Kenapa semuanya jadi kacau begini?!!" Ujar Bastian meninju meja kerjanya dengan sangat keras hingga gelas yang berdiri di atas meja terjatuh dan menumpahkan air yang berada di dalam gelas tersebut.
"Lo kenapa sih bang?" Tanya Jonathan sedang berdiri di depan pintu ruang kerja Bastian yang terbuka lebar.
"Saya tidak bisa tinggal di sini lebih lama lagi karena restoran saya di London sedang dalam masalah." Jelas Bastian sambil mendirikan kembali gelas yang terjatuh setelah melirik kearah Jonathan.
"Terus? Mau balik lagi ke London?" Tanya Jonathan berjalan mendekati Bastian.
"Saya inginnya begitu tapi saya belum ketemu sama Dewi, Jo." Ucap Bastian memperbaiki duduknya.
"Gue tuh penasaran deh, lo kesini dengan tujuan mencari istri dan anak yang udah lo tinggalin hampir 15 tahun lamanya dan lo yakin bisa menemukan serta menaklukkan hati mereka dalam waktu satu tahun itu, lo dapat kepercayaan diri dari mana sih bang?" Tanya Jonathan menatap Bastian dengan tatapan penasaran.
Bastian hanya terdiam mendengar ucapan Jonathan, karena dari awal ia memang tidak menyiapkan apapun yang ia lakukan hanyalah kembali ke Indonesia tanpa persiapan apapun bahkan menyusun rencana untuk mencari keluarga kecilnya itu baru ia lakukan saat telah berada di Indonesia itupun dibantu oleh Jonathan.
"Buktinya sekarang udah tiga tahun lo disini jangankan untuk menaklukkan hati mereka ketemu sama mereka aja belum." Ujar Jonathan tertawa kecil.
Seketika suasana ruangan menjadi hening, Bastian tak lagi menanggapi ucapan Jonathan, ia larut dalam pikirannya yang sedang kacau.
Entah apa yang sedang terlintas dibenaknya Bastian beranjak dari tempat duduknya dan keluar meninggalkan Jonathan tanpa bicara sepatah kata pun."Sudah ada kandidat sekretaris yang saya minta?" Tanya Bastian kepada HRD yang ada di kantornya.
"Maaf pak, untuk saat ini belum ada kandidat yang sesuai dengan kriteria yang bapak inginkan." Jawab HRD tersebut membuat emosi Bastian semakin membara namun ia berusaha untuk meredamnya karena ia tidak mau karyawannya terkena imbas dari masalah pribadinya.
"Coba saya minta lamaran kerjaan yang belum kamu periksa." Ucap Bastian kepada HRD tersebut.
"Ini pak." HRD itu memberikan beberapa surat lamaran kerja kepada Bastian.
Setelah menerima beberapa surat lamaran kerja, Bastian kembali ke ruang kerjanya yang dimana Jonathan masih berada di sana.
"Jo, bantuin saya cari sekretaris yang baik karyawan di sini gak ada yang sesuai sama kriteria yang saya cari." Ujar Bastian meletakkan berkas berkas surat lamaran pekerjaan di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tempat untuk Pulang
Teen FictionSeorang laki laki yang bernama Bastian kembali ke Indonesia untuk menebus kesalahannya di masa lalu yang telah meninggalkan istri dan anaknya selama belasan tahun, namun identitasnya yang telah berubah membuat ia kesulitan untuk menemukan keluarga k...