7

451 35 2
                                    


Pagi ini taeyong sedang memasak untuk sarapan dengan suaminya, kejadian semalam membuat pipinya semburat warna merah tomat, dirinya mendesah di bawah kungkungan seorang jaehyun

Terkejut merasakan ada tangan di perutnya menoleh kesamping ternyata suaminya sudah bersiap, dengan pakaian formal hanya dasi yang kurang rapi

"Kau memasak apa hm?" tanya jaehyun sembari berjalan untuk duduk

"Aku memasak makanan favorit hyung" balasnya

Jaehyun mengangguk dan duduk di meja dengan kopi di sampingnya sambil mengecek perkerjaan nya sebentar, taeyong menaruh makanannya di meja

"sudah matang sayurnya mari makan hyung"

Makan dengan keheningan hubungan mereka juga sangat baik tidak ada rasa canggung, gugup, taeyong juga harus berkomunikasi lebih dari jaehyun. Karna dalam hubungan harus ada komunikasi dari satu lainya.

"Hyung nanti aku boleh bertemu dengan teman ku?" Tanya dengan keberanian

Jaehyun menatap taeyong sebentar lalu mengangguk
"Kapan apakah lama?"

"Sedikit lama hyung, boleh?" Ucapnya sekali lagi

Berdehem untuk menjawab melanjutkan makannya setelah selesai ia memberikan kartu miliknya untuk taeyong, taeyong terkejut dan menatap jaehyun dengan pandangan bertanya

"Bawa saja kartu itu dan pakai uang nya untuk membeli sesuatu yang kau inginkan"

Ucapnya yang membuat taeyong tak bisa berkata kata hanya mengangguk untuk mengiyakan saja, jaehyun mencium kening taeyong pelan merasa gemas dengan respon taeyong

"Maaf hyung aku berbohong" lirihnya sambil melihat jaehyun keluar rumah

Taeyong memang bohong dia bertemu dengan temannya di cafe tempat dirinya bekerja, taeyong menghasilkan uang nya dari bekerja di cafe milik salah satu perusahaan terbesar juga

Dirinya bersiap untuk bekerja tanpa sepengetahuan jaehyun sekarang, agar dirinya bisa menghasilkan uanganya sendiri

Taeyong sudah sampai di tempat kerjanya dirinya menghampiri teman nya, bukan dirinya menolak uang dari suaminya tapi dia harus mandiri

"Ten, winwin"

Dua orang itu tersenyum melihat sahabatnya datang mereka sangat merindukan taeyong, berpelukan untuk menyalurkan rasa kangennya


"Kenapa lama sekali kau datang kesini taeyong, apa kau terlalu sibuk dengan suamimu?" ten bersuara


"Hm, aku harus berbagi waktu agar bisa kerja di sini dengan kalian"

"Apa dia tidak memberikan mu uang untuk belanja makanan?" tanya ten lagi


"Dia memberikan uang untuk ku aku menyimpannya" balasnya lalu mengobrol dan bekerja bareng


Tanpa mereka sadari cafe tersebut milik salah satu CEO terbesar

~Skip~

Tak

Suara gelas di taruh di meja kaca dengan berisi wine di dalamnya, jaehyun ia sedang meminum wine bersama dua temannya di sebelahnya


"Apa kau tidak ikut dengan proyek ini jaehyun?, dan kenapa kau menolak mentah mentah"

Seo Johnny pria dari amerika dan memilki cabang di mana mana. itu bertanya kepada sahabatnya


"Ya aku menolak kerja sama dengan donghae aku tidak minat dengan proyeknya"


"Lalu kau punya rencana sendiri?" tanya pria duduk sedikit jauh dia Nakamoto Yuta asal jepang dan juga seorang CEO


"Kau tau yuta itu rencana ku dari awal, kalian tau aku sangat membenci dia" balasnya

Dua temannya terdiam dengan jawaban dari jaehyun, dia tak pernah main main dengan omongannya


"Apa kalian akan berdiam disini?" tanya jaehyun datar


"Kau ingin kemana"


"Aku pergi keruang bawah kalian ingin ikut?" ajak nya


"Aku ikut ayo kesana aku tak sabar melihat nya"


Mereka  semua kesana keruang bawah tanah sesampainya disana, tercium bau anyir, suara teriakan



Tiga orang itu tersenyum remeh melihat mangsanya yang tak berdaya dengan luka banyak di tubuhnya

"Kalian minggirlah" perintah jaehyun dengan tatapan datar dan dingin


Ia mengambil pistol dan menaruh peluru di dalamnya dan menembak tepat di jantungnya


"ayo kita rayakan di cafe milikku" ucap yuta


Pergi dari sana dan langsung pergi ke cafe milik yuta yang cukup terkenal, setelah sampai mereka memesan wine di ruang VVP

"Antarkan wine tiga botol" ujar nya datar

Orang itu mengangguk dia winwin dengan badan bergetar lalu mengambil apa yang di suruh atasannya


"Taeyong tolong antarkan ini di meja VVP aku minta tolong ya"


Taeyong mengangguk dan pergi dari sana, sebelum ia memakai alat pendengar nya itu


Taeyong mengantar dengan perasan campur aduk bersamaan "ini pesanannya tu-



"Taeyong"


DEG





Hayo gimana nih reaksi jaehyun marah? Atau apa ya?

tunggu kelanjutan nya yok sabar tpi

Mau gk buat cerita tentang Nomin lagi?, ad yg mau?

I'm Sorry || JAEYONG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang