•°• Happy Reading •°•
Nasya sudah di pindahkan di ruang ICU. Bunda dan salsa setia menunggu di luar ruangan. Mereka belum di perbolehkan untuk masuk karena kondisi Nasya yang masih kritis. Mereka hanya bisa melihat Nasya dari balik kaca jendela besar yang ada di ruang ICU.
" Bunda mau kakak beliin makan Bun? Bunda belum makan kan dari siang." Tanya salsa" bunda ngga laper kak, kamu kalo laper makan duluan aja kak." Tolak bunda dan malah menyuruh salsa untuk makan terlebih dahulu.
" nanti Bunda bisa sakit kalo ngga makan. Ntar adek sedih kalo tau bunda sakit." Bujuk salsa.
" bunda belum pingin makan kak, nanti kalo bunda udah laper bunda makan kok." Jawab bunda tetap belum mau makan.
Salsa menghembuskan nafasnya kasar. Ia sudah pasrah mendengar bundanya tetap tidak mau makan. Ia sedih melihat bunda yang terlihat begitu kacau. Pandanganya kosong menatap ke arah ruang ICU. Salsa tau apa yang saat ini bunda Rasakan. Ia juga merasakan hal yang sama seperti bunda.
Melihat adik tersayangnya terbaring lemah dan sedang berjuang untuk hidupnya membuat salsa merasakan sakit di dalam hatinya. Begitu sesak melihat tangan mungil adiknya harus tertancap jarum infus. Bahkan saat ini hidupnya bergantung dengan alat-alat yang menempel pada tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Dan Trauma [ Hiatus!!! ]
Teen FictionNasya seorang gadis remaja yang masih duduk di bangku SMA. Dilahirkan dari keluarga yang kaya. Hidupnya bahagia tapi tidak bahagia? Bingung kan sama bahagia tapi tidak bahagia? Baca aja deh biar ngga penasaran. *disclaimer cerita ini hanya fiksi. ji...