LDT #18

440 56 1
                                    

•°• Happy Reading •°•

Jangan lupa vote dan komen




" yah gimana soal Bianca? Apa orang suruhan ayah udah berhasil nemuin dia?" Tanya salsa yang kini sedang duduk bersama ayahnya di ruang tengah.

" belum kak, ayah juga bingung kenapa dia susah sekali untuk di temukan. Padahal orang suruhan ayah banyak loh! dan ada di berbagai kota." Jawab ayah sembari membaca buku yang ia pegang.

" kakak ngga tega liat adek yang sekarang. Semoga aja dengan bantuan dokter ana, adek bisa cepet sembuh." Kata salsa menampakan wajah sedihnya.

" Ayah juga ngga tega kak, ayah sama kaya kalian. Cuma sebagai laki-laki ayah harus bisa lebih tegar biar bisa jadi sandaran untuk kalian." Ucap ayah sembari mengusap lembut bahu salsa.

" Udah malam, kamu istirahat gih. Jangan tidur terlalu malam." Sambung ayah menyuruh salsa untuk istirahat.

" hmm, ya udah yah. Kakak ke atas dulu ya. Good night yah." Pamit salsa pada ayahnya.

" Night to sayang." Jawab ayah sembari tersenyum

Salsa pun meninggalkan ruang tengah dan berlalu menuju kamarnya. Namun sebelum ke kamarnya, ia pergi ke kamar adiknya terlebih dahulu. Ia ingin melihat keadaan adiknya terlebih dahulu. Salsa lega karena kamar Nasya tidak terkunci.

Perlahan salsa membuka pintu kamar Nasya. Terlihat Nasya yang tengah tertidur pulas di atas tempat tidurnya. Perlahan salsa mulai mendekat ke tempat tidur Nasya. Ia duduk di pinggiran kasur tepat sebelah Nasya tertidur. Mata salsa menelisik seluruh tubuh Nasya untuk memastikan apakah Nasya baik-baik saja. Pandangannya berhenti saat melihat wajah Nasya. Matanya terlihat sembab dan ada jejak air mata di pipinya. Bahkan dari ujung matanya masih ada tetesan air mata yang terlihat.

" kamu habis nangis ya dek, cepet pulih ya dek. Lupain semua yang bikin kamu sakit. Kamu harus bisa lawan rasa takutmu itu." Gumam salsa sembari membelai rambut Nasya dengan penuh kasih sayang.

" mimpi indah dek." Kata salsa lalu mengecup kening Nasya sebelum ia pergi dari kamar Nasya.

Salsa pun pergi dari kamar adiknya dan langsung menuju ke kamarnya. Setelah Sampai di kamarnya, salsa tidak langsung istirahat. Melihat buku-buku nya begitu berantakan di meja belajarnya, ia pun memutuskan untuk merapikan buku-bukunya dahulu sebelum ia istirahat.

Satu persatu ia menyusun buku-buku miliknya di rak buku yang letaknya berada di atas meja belajarnya. Tersisa beberapa buku saja yang belum salsa taruh di rak, namun kegiatannya terhenti saat ia memegang satu buku yang kemarin-kemarin sempat ia lupakan. Buku itu adalah buku diary milik Nasya yang belum selesai ia baca. Ia membiarkan buku itu tetap di atas meja dan ia kembali merapikan buku-bukunya. Setelah selesai ia membawa buku diary Nasya dan ia duduk di pinggiran tempat tidurnya.

Salsa mulai membuka buku diary itu dan mencari halaman yang belum sempat ia baca. Ia berharap bisa menemukan titik terang dari isi buku itu.

 Ia berharap bisa menemukan titik terang dari isi buku itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Luka Dan Trauma [ Hiatus!!! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang