●●●
Prang...
Sebuah bola melayang dan dengan kuat menghantam kaca sebuah rumah, hingga membuat kaca tersebut pecah.
Tidak jauh dari situ terdapat dua orang bocah yang tampak terdiam ketakutan dan terkejut dengan kejadian yang baru saja mereka lihat.
"Jieun-ah ayo lari!," salah satu bocah tampak menarik kuat tangan bocah satunya lagi, namun bocah itu malah tetap diam dan tampak bergetar ketakutan dengan kejadian tadi.
Melihat temannya yang hanya diam saja, bocah itu memilih untuk berlari menjauh dari tempat itu sendirian. Bocah itu berlari ke tempat yang cukup jauh hingga sampai kesebuah taman dan memilih duduk disalah satu bangku yang ada ditaman itu.
"Bagaimana ini Hye yoon-ah!," Bocah yang diketahui bernama Hye yoon itu tampak memukul pelan kepalanya dengan kesal. Tak lama bocah itu tampak terisak pelan seraya menutup wajahnya dengan tangan agar tidak dilihat oleh orang lain.
Cukup lama bocah itu menangis, hingga dia merasakan ada tangan yang mengelus kepalanya. Kepala bocah itu terangkat dan perlahan isakan itu terhenti berganti dengan senyuman lebar diwajah bocah itu.
"Woonseok oppa!," bocah itu langsung beranjak dan dengan cepat memeluk laki-laki tinggi didepanya itu.
"Hye yoon-ah, kenapa menangis?," ujar laki-laki itu seraya mengelus-elus pelan rambut sang bocah.
"Itu aku-,"
"Kim hye yoon!, mana bocah nakal itu!," Terlihat wanita bertubuh gempal berjalan dengan cepat kearah Hye yoon dan Wooseok. Dan, disebelah wanita itu terlihat bocah yang tak lain adalah Jieun yang sedang menangis sambil mengikuti wanita gempal itu.
Hye yoon yang ketakutan langsung bersembunyi dibelakang Wooseok.
"Hei kau!, dasar bocah nakal!. Dulu kau memecahkan pot bunga ku serta merusak tanaman ku, dan hari ini kau memecahkan kaca jedelanku!," wanita itu tampak menatap tajam bocah itu meskipun sang bocah bersembunyi dibelakang Wooseok.
Wooseok menghela nafas pelan dan menarik lengan Hye yoon agar menghadap ke wanita itu. "Hye yoon-ah apa benar kau yang memecahkan kaca jendela bibi ini?," Wooseok berjongkok dan mengusap pelan pipi Hye yoon agar bocah itu tenang dan mau menjawab pertanyaanya.
Bocah itu mengangguk pelan.
Wooseok langsung berdiri, laki-laki itu tampak menghela nafas pelan, "saya meminta maaf atas kelakuan Hye yoon bi, mungkin saja dia tidak sengaja ta-,"
"Hei!, kau pikir minta maaf saja sudah selesai ha?, aku tidak mau tau kalian harus ganti semua kerugian yang aku alami termasuk pot bunga dan tanamanya juga!," wanita bertubuh gempal itu menatap kesal Wooseok dan Hye yoon bersamaan.
"Baik bibi, saya akan memberi tau orang tua Hye yoon dan segera mengurusi kerusakan yang Hye yoon lakukan, saya minta maaf dengan kejadian tadi," Wooseok tampak membungkukan badan sebelum akhirnya membawa Hye yoon pergi dari hadapan wanita itu.
-
Suara alunan musik Cheer up terdengar dari salah satu kelas sebuah Smp, terlihat didalamnya beberapa gadis yang sedang meliuk-liukan tubuh mereka mengikuti irama alunan lagu tersebut.
Suara teriakan dan pujian dilemparkan kepada gadis-gadis itu hingga membuat mereka makin bersemangat dan makin membesarkan volume musik hingga tanpa mereka sadari pintu terbuka lebar dan terlihat seorang guru yang menatap geram mereka.
"Kim hye yoon, Kim jieun, Kim jessi! segera keruangan saya sekarang!," sang guru langsung mematikan musik dan keluar dari kelas tersebut.
Kim hye yoon dan dua gadis lainnya terlihat menunduk takut dihadapan wanita yang memangil mereka tadi. "Apa-apaan kalian ini!, kalian pikir kelas kalian itu studio dance?!," wanita itu menatap geram gadis-gadis dihadapanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TROUBLE MAKER
RomanceMenurut sebagian besar orang jatuh cinta itu indah, memang betul. Tapi, bagaimana jika kau jatuh cinta kepada orang yang tidak mencintaimu? Ya, aku tau itu. Tentu itu sungguh menyakitkan. Namun, itu tidak akan menyakitkan jika kau tidak terlalu bany...