enemy to lover

2.8K 97 54
                                    

Garry x Kimura
(Mobile Legend)

_

Kimura melenggangkan kakinya menyusuri koridor sekolah, cukup sepi disini karena memang masih jam pelajaran, dan kebetulan kelasnya sekarang bagian mata pelajaran PJOK jadi dia berada di luar kelas.

Pemuda keturunan tionghoa itu berjalan menuju kamar mandi untuk mengganti seragam olahraganya ke seragam putih abu, karena sebentar lagi akan jam istirahat jadi dia cepat-cepat berganti. Takutnya jika menunggu waktu istirahat kamar mandinya akan ramai.

Saat masuk kamar mandi mata Kimura tertuju pada seorang pemuda tinggi yang sepertinya baru berganti pakaian juga, karena memang mereka sekelas.

"Ngapain lu?" tanya Kimura dengan nada sedikit sinis.

Yang ditanya hanya meliriknya sekilas, "Pertanyaan retoris."

Kimura berdecak kesal, padahal pemuda itu tinggal menjawabnya. Ya sebenarnya memang tidak berbobot bertanya seperti itu pada seseorang yang baju olahraganya masih terletak di wastafel.

"Udah sana gue mau ganti!" usir Kimura pada pemuda itu.

"Emang kamar mandi ini punya bapak lu? Itu kan bisa di dalem." balas pemuda yang masih sibuk merapihkan rambutnya.

"Asu lu Garry." setelah mengumpat, Kimura masuk ke salah satu bilik kamar mandi.

Dan pemuda yang dipanggil Garry itu hanya menghela nafas ringan, "Itu orang gak marah-marah gak hidup kayaknya."

"Gue denger ya asu!" mendengar teriakan Kimura dari kamar mandi membuat Garry bungkam.

Kimura hanya minus penglihatan bukan minus pendengaran, dengan radius jarak yang lumayan dekat tentu saja ucapan Garry terdengar.

_

Di jam istirahat pertama ini Kimura tidak pergi ke kantin, sang bunda membekalinya nasi dan lauk untuk dimakan di kelas. Sekalian agar Kimura bisa menabung untuk membeli motor impiannya.

"Gak ke kantin, Kim?" tanya temannya yang bernama Van itu.

"Buta lu? Ni gue bawa bekel!" jawab Kimura dengan nada ketusnya.

Van bergidik, "Gue cuma nanya anjir, lu emosian mulu heran."

Kimura tak menggubris, biarlah Van berbicara sendiri. Ia harus cepat menghabiskan bekalnya sebelum mata pelajaran selanjutnya dimulai.

Garry dan teman-temannya masuk ke kelas, mereka baru balik dari rooftop. Biasalah habis melakukan kenakalan remaja di sekolah. Pemuda tinggi itu berjalan mendekati Kimura yang sedang fokus makan.

"Dibekelin bunda ya? Badan doang gede, tapi di sekolah masih makan bekel bunda." ledek Garry dengan sedikit kekehannya.

Kimura mendengus, "Bisa gak, gak usah ngajak ribut sehari aja? Bacot lu mau gue jejelin tulang?"

Garry tertawa. Kimura ini memang kadang tidak sadar bahwa dirinya juga suka ngajak ribut duluan, tapi giliran dibales langsung ngamuk.

"Cepet abisin bekelnya, kalo gak abis dimarahin bunda lho." tutur Garry jahil, ia lalu kembali ke tempat duduknya.

Kimura merengut kesal, nafsu makannya jadi hilang seketika. Dengan sedikit emosi, pemuda cina itu memasukkan kotak bekalnya kembali ke dalam tas.

we areTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang