possessive husband || TAYNEW

13.

*hanya khayalan author.

Tay merebahkan badan new di kasur lalu menindih tubuh new,tay menyentuh bibir new dengan ibu jari nya dengan lembut lalu mencium lembut bibir new.

"Mulai mulai,mau apa lo hah?"kesal new setelah tay melepaskan tautan bibir mereka dan tay menatap new sepeeti meminta sesuatu.

"Boleh ga sayang?"tanya tay memasukan tangan nya ke dalam baju new.

"Aghhh"desah new lolos.

New menggigit bibir nya memejam kan mata nya menikmati sentuhan tangan tay yang merabah di bagian pinggang nya lalu tanpa sadar new sudah tak mengenakan celana sama sekali.

"Boleh kan?"tanya tay sambil memegang junior new yang pas dengan ukuran tangan nya mengocok nya secara perlahan.

"Aahhh..aghhhh..ehhhmm~"new tak mampu berkata kata sentuhan tay memang selalu membuat nya gila.

Tay tersenyum mendengar suara desahan yang keluar dari mulut new,menurut nya desahan tersebut seperti lagu yang ingin selalu ia dengarkan.

Tay melepaskan celana nya memperlihatkan junior milik nya yang sudah menengang dengan sempurna,tay mengecup pucuk kepala new meminta izin agar memasukan nya ke dalam anal new.

New hanya mampu mengangguk sambil merasakan nikmat yang selalu ia rasakan saat bersetubuh dengan tay,new menggeliat saat tay memasukan milik nya secara perlahan ke lubang new.

New tak mampu berkata kata keringat membanjiri mereka berdua new berusaha menahan guncangan yang di berikan tay yang menggenjot tubuh nya dengan cepat,nafas yang tak teraturan terdengar menggema dengan suara desahan yang bertabrakan di dalam kamar mereka berdua.

New menjambak rambut tay menahan rasa sakit yang ia rasakan sedari tadi dan sedikit luka cakaran di punggung tay,tay mengecup leher new memberikan tanda cinta mereka,new tak mau kalah ia juga memberikan cukup banyak di leher tay sebagai tanda kepemilikan mereka berdua.

"Aaahhhhhhhh...ahhhh..aghhhhh"desah panjang new menikmati sentuhan yabg tay berikan ke pada nya.

Tay memainkan tangan nya di nipple new sedang kan yang satu nya ia jilat seperti bayi yang ke hausan ingin susu dari ibu nya.

"Aaahhh..sssttttt...h-eeehhhm..aggkkkkk"ringis new saat tay menggigit puting nya dengan keras.

"Maaf"ucap tay dengan lembut sambil mengusap puting new yang membengkak karena ia gigit.

New menggelengkan kepala nya tanda tak mempermasalahkan hal tersebut,tay dan new melanjut kan aksi merereka hingga jam sudah menunjukan pukul 3 subuh.

New tergulai lemas memejam kan mata nya dalam tidur nya,sedangkan tay mengecup kedua mata new dan puncuk kepala new tak lupa bibir kesukaan nya milik sang istri tak lupa memeluk tubuh new yang sudah tertidur.

***

kringgggggg...
Bunyi alaram jam membangunkan tay yang terlelap,tay membuka mata nya melihat pemandangan yang sangat indah siapa lagi kalo bukan new yang masih terlelap sehabis melakukan kegiatan panas bersama.

"Tubuh mulus pantat montok dan juga bibir yang indah sangat sempurna untuk seorang cowo yang menandingi kecnaatikan seorang wanita"ucap tay yang mengecup dahi new pelan tapi lama membuat new terbangun dari tidur nya.

New memandangi wajah tampan suami nya yang sunggu bisa membuat jantung yang berdeguk kencang apa lagi dada bidang yang terlihat karena memang mereka berdua tak mengenakan sehelai benang pun.

"Phi?"panggil new yang di balas deheman dari tay.

"Bisa phi bantu new mandi? Ini sangat lengket"ucap new.

"Tentu sayang"ucap tay dengan suara berat nya.

Selesai mandi bersama tay tak mengizinkan new untuk ke kampus apa lagi dalam kondisi pincang seperti ini,tay takun new akan terjatuh karena tak visa menjaga keseimbangan tubuh nya.

"New bosan phi kalo ga ke kampus hari ini"ucap new ngambek.

"Udah diam lagian udah izin juga"ucap tay memakan sarapan nya yang di buat kan oleh new seada nya.

"Hmm yah udah,tapi new boleh jalan kan masih?"ucap new.

"Ga,ga ada ga ada kamu diam aja di kamar kalo bosan nonton tunggu phi pulang baru kita jalan phi yang teman"ucap tay menatap tajam ke arah new membuat nyali new menciut.

"Yah udah tapi pulang nya cepat yah new bosan banget kalo gitu"ucap new memohon.

"Iya phi akan pulang cepat,kamu istirahat gih jangan ke capean jam 5 sore phi balik"ucap tay lalu mengambil kunci motor nya.

Yah,kali ini tay mengendari motor kesayangan nya karena jarang sekali ia menggunakan motor milik nya setelah menikah dengan new.

New yang bosan di tinggal sendirian di rumah yang sangat besar itu memutuskan untuk balik ke kamar secara perlahan agar tak menyakitkan pantat nya,new menaiki tangga secara perlahan dan akhir nya sampai di kasur nya mendudukkan diri nya secara perlahan.

New meraih ponsel nya mendapat pesan dari para sahabat nya yang menanyai ia kemana.

6 sahabat

Krist:
Brooo lo di mana cok perasan kemaren lo turun deh kok tiba tiba sakit tuh nah?

Diam lo mager gue jelasin nya

Gun:
Emang new ga turun yah,gue udah lulus soal nya nih sorry yeee adik adik ku

Win:
Iya deh si paling udah lulus

Sea:
22

Phuwin:
33

Krist:
44

Gun:
SSG (SUKA SUKA GUE)

Gue lempar lo yah pada berisik ganggu tau ga sih

Win:
Pms bunda?

Win diam sebelum gue bakar mobil kesayangan lo

Win:
Siap ga lagi nyonya

Gun:
Pasti kaya kurang di sana karena ga ada gue yah kannnn?!

Krist:
Pede banget lo gun

Gun:
Anjing lo,oh iya jangan lupa minggu depan mau nikah gue

Phuwin,krist,sea,win:
SERIUSAN LO?!!

SAMA SIAPA ANJING?

gun:
Yah my papi donggg

Selamat yahhh gun gue usahaain deh buat datang minggu depan

Gun:
Okeyyyyy

Yang lain datang juga kan?

Krist:
Ohhh tentu datang dong kan dalam serkel yang deluan nikah gun masa ga datang.

Phuwin:
Gue juga datang dong.

Sea:
Datang dong yah kali rugi dong

Win:
Rugi ga makan makanan nya kannn @sea

Sea:
Anjing lo win

Udah ha gue mau tidur ngantuk

Phuwin:
Kami mau ngampus dulu babaiiii

Gun:
Gue juga mau tidur babaiii

Chat selesai...

"Gun deluan yang nikah dalam serkel?,iya in aja deh hehe kan gue diam diam hehe hehe hehe"ucap new sambil merebahkan badan nya di kasur smabil menunggu jam 5 sore tiba,sangaat tak sabar untuk jalan jalan bareng phi nya ketika sudah pulang kerja nanti.

Bersambung...

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
*maaf kalo ada typo.

♡♤♡♤♡

Makasih dah baca

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.