Chapter 19 ~ Sudah Terungkap

3.6K 334 15
                                    

Aklesh menatap datar 5 kepala keluarga dihadapan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aklesh menatap datar 5 kepala keluarga dihadapan nya. Sebenarnya dia malas tapi ya sudah hidup harus dijalani bukan.

"Jadi?" Nada Krisan terdengar meminta penjelasan dari Aklesh yang terlihat ogah-ogahan dalam menjelaskan.

"Seperti kalian lihat. Oke selesai" jawab Aklesh bahkan dia mengakhir pembicaraan yang bahkan belum lima menit itu.

Krisan menghela nafas lelah, rasa nya kerutan nya bertambah jika berhadapan dengan Aklesh. Sedangkan, Arnolan tertawa terbahak-bahak melihat wajah frustasi Krisan yang terlihat semakin tertekan karena mendengar nya tertawa.

Di sisi Netral, Arjuna hanya menatap datar dua manusia yang sial nya merupakan rekan kerja nya. Jika saja mereka bukan sama-sama kepala keluarga sudah dia habisi kedua nya.

Tapi, disisi lain nya terlihat ketar-ketir. Terlebih Arnal. Arnal sejak tadi diam tanpa berani berkomentar bahkan membuka mulut hanya untuk sekedar berbasa-basi. Sedangkan Tridewa sudah memucat karena pemuda yang pernah dia temui. Bukan hanya pemenggang terkuat saham negara sekarang pemuda yang dia katai bocah itu juga adalah Kaisar yang ditunggu oleh beberapa generasi keluarga nya. Dimanakah dia harus meletakkan wajah nya untuk berbicara kepada Sang Agung.

Jujur saja, Aklesh sekarang sangat mengantuk. Mungkin efek bergadang dan perut nya sudah terisi, kantuk menyerang nya bertubi-tubi. Rasa nya mata nya diberi beban 100 kg, bahkan dengan berkedip saja, rasa nya dia akan segera berlayar menuju pulau kapuk.

Elvano menatap Ayah nya terus tertawa sambil memperhatikan Aklesh yang terlihat seperti akan menelan siapapun karena tidak ada satupun kepala keluarga yang disana segera menyampaikan inti pembicaraan ini.

Arsa menoel bahu Krisan dengan lembut.

"Yah, Aklesh yang mau ketiduran tuh" ucap Arsa dengan raut datar khas nya.

Krisan yang menyadari raut lelah dan mengantuk Aklesh segera berdeham dan dia menatap Aklesh dengan tatapan serius.

"Aklesh bukan Yang Mulia. Karena sudah banyak saksi mata bahkan kami kelima kepala keluarga melihat tanda kaisar pada anda, mau tidak mau anda harus segera dilantik menjadi kaisar" jelas Krisan yang membuat telinga Aklesh berdenging karena tidak mau mendengar ucapan itu.

Dengan helaan nafas penuh kepasrahan, Aklesh menganggukkan kepala nya.

"Terserah, lakukan sesuka mu. Sekarang aku mau tidur" ucap Aklesh sambil mengosok mata nya.

Killian masuk kedalam tenda pertemuan itu. Btw mereka masih di hutan untuk membersihkan sisa-sisa kerusakan yang ditinggalkan selama pertarungan.

"Bang, jangan tidur dulu. Ke tenda sebelah yuk" Ajak Killian yang melihat Aklesh yang terkantuk bahkan kepala nya hampir terhantuk meja karena mengantuk.

Elvano, Aksa, dan Arsa mengukuti Aklesh dan Killian menuju tenda istirahat. Mana mau mereka berlama-lama disini, bisa-bisa mereka jadi tuli mendengar ocehan lima tua bangka didalam tenda itu.

Akleshi? No, I'm Aklesh {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang