Mereka berdua berpikir semua bisa berjalan sesuai keinginannya. Satu sama lain mengira, karena cinta, semua orang bisa berubah seperti yang mereka harapkan. Mereka seakan saling tarik menarik agar bisa hidup di dunia yang menurut mereka benar.
Cint...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semua lampu sudah dimatikan, cahaya remang disisakan hanya di ujung sudut ruangan. Xiao Zhan memastikan untuk semua persiapan yang sudah ia lakukan dari dua jam yang lalu tidak ada yang terlewat.
Dekorasi di atas meja sudah begitu indahnya, kelopak bunga mawar pun sudah ditabur di beberapa tempat.
" kau sudah taruh kuenya di kulkas? "
Asisten pribadinya bernama Hong memberikan hormat dengan menundukkan tubuhnya, " sudah, Tuan. "
Ia melihat sekelilingnya, semua sudah sempurna. Dia melihat jam tangannya lalu berujar, " 10 menit lagi dia akan tiba. Kau lebih baik pergi dari sini. "
Hong memberikan hormat sekali lagi untuk berpamitan dan beranjak pergi, namun tertahan karena namanya dipanggil lagi.
Xiao Zhan melempar jas dan beberapa pakaian yang ia ganti tadi karena habis rapat, kearah asistennya. " kalau kau bertemu dengannya di lift, tunggu di tempat lain dulu. Dia mudah mengingat wajah orang. Pakai maskermu. "
" baik. "
Ketika ruangan sudah sunyi, ia mulai menyalakan musik yang tenang lewat bluetooth yang tersambung langsung dari ponselnya, kemudian dia ke kamar mandi untuk memastikan penampilannya tidak ada yang salah. Ia mengganti semua yang menempel di tubuhnya dari kepala sampai kaki.
Jam tangannya ia ganti menjadi jam tangan yang tidak begitu mahal, sepatunya diganti juga, semua pakaiannya bahkan rambutnya yang sedikit panjang itu, ia turunkan tanpa powder wax hair . Tampilannya cukup sederhana.
Suara bel berbunyi, Xiao Zhan tersenyum miring di depan kaca sebelum beranjak ke pintu. Ia buka pintunya sangat kecil, lalu berujar, " kan sudah ku bilang tutup matamu. "
Orang itu tertawa, " baiklah. Bisa kau pegang dulu tasku? "
Xiao Zhan mengambil tas jinjing hitamnya di cela pintu dan menaruhnya asal di lantai. Kemudian orang itu sudah memejamkan matanya dengan senyum yang tidak bisa disembunyikan. Ia buka pintu perlahan dan menutup mata orang itu dengan tangannya.
Mereka berdua berjalan perlahan masuk ke dalam, suara musik romantis terdengar pelan, membuat orang yang terpejam itu tertawa kecil. Tidak biasa menerima perlakuan seperti ini, jadi membuatnya sedikit malu.
Ketika mereka sudah berhenti melangkah, Xiao Zhan yang berdiri di belakangnya itu membuka tangannya, dan orang itu pun membuka mata. Ia berbisik, " selamat hari jadi empat tahun, Wang Yibo. "
Matanya terlena dengan balon – balon udara berwarna putih yang ada di atas atap apartemen miliknya. Taburan kelopak mawar di atas ranjang, lantai bahkan ada di meja makan dengan lilin dan bunga – bunga mawar putih dan sedikit merah yang menghiasi.
Bahkan ada botol red wine yang diikat dengan bunga mawar juga, Wang Yibo hanya bisa tersenyum lebar.
Xiao Zhan memeluknya dari belakang, sambil mencium tengkuk leher pria itu. " bagaimana? apa kejutanku sudah cukup membuatku mual? " candanya. Dia tahu Wang Yibo bukan tipe orang yang menyukai hal seperti ini, tetapi rasanya semakin pria itu tidak suka, Xiao Zhan malah ingin melakukannya.