Dulu pernah ada seseorang yang datang dengan langkah tertatih tatih dan darah bercucuran kepadaku.
Dia menjerit sembari menatapku dengan sorot mata penuh harap.
Ku langkahkan kakiku mendekatinya yang juga tengah tertatih kearahku.
Ku tatap sorot matanya sembari bertanya
'Apa yang terjadi padamu tuan? Kenapa kau terlihat begitu kacau?'Dengan lirih dia menjawab pertanyaan ku
'Aku baru saja di tusuk ribuan belati oleh seseorang yang kukira sebelumnya tak mungkin menyakitiku.'Tak tahu karena merasa iba atau alasan apa dengan bodohnya ku ulurkan tangan ku kepadanya dengan penuh tekad sembari berkata
'Mari ku bantu pulih tuan.'
Lalu dengan sorot mata yang teramat berbinar binar ia sambut uluran tanganku.
Ku bantu ia pulih.
Luka lukanya kurawat dengan penuh cinta, ku ajari dia melangkah agar bisa berjalan gagah.
Perlahan demi perlahan ia mulai pulih.
Anehnya, ketika dia sudah pulih kenapa aku? Yang dia lupakan?
Aku yang mengajarimu melangkah, tapi dia yang kau ajak berjalan.
Aku yang mengajarimu tertawa, tapi dia yang kau ajak bahagia.
Ahh sudahlah, itu adalah pilihanmu. Jika dengan bersamanya kau bisa merasakan bahagia, aku sungguh tak mengapa.
Selamat melanjutkan perjalanan kembali tuan.
Jika kelak kau rasa sesal oleh pilihanmu sendiri. Jangan pernah berfikir untuk melangkah kembali. Karena aku, sudah bukan perawatmu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelah Hujan Reda
Novela JuvenilCinta? Kali ini ku tuliskan cinta dengan segala Luka. Mereka menyebutku trust issue, tak mengapa. Inilah aku dengan segala trauma yang berjuang untuk bangkit dengan sendirinya.