Kenangan masa lalu kembali berputar bak kaset rusak di benakku.
Rasanya kala itu aku teramat bodoh sekali. Aku seperti tak ada harga diri karena satu alasan 'cinta'.Kenangan dimana aku begitu mempertahankan, memintamu untuk tidak meninggalkanku. Mengemis layaknya kau adalah satu satunya lelaki di dunia.
Bahkan, tak cuma sekali aku mengirimimu pesan singkat. Berisi permohonan agar kau tetap menetap.
Tapi hanya kalimat tolakan yang ku dapat.
Aku terus mencari cara agar kau memiliki satu saja alasan untuk kembali bersama.
Meski ku tahu sudah ada ribuan alasan untuk berpisah di benakmu.Namun akhirnya aku sadar dan memilih menyerah karena ku tahu seusaha apapun aku semua akan terasa percuma jika kau tak lagi ingin.
Layaknya Daun jatuh yang tak berhak membeni angin.
Sama halnya dengan aku yang tak berhak membenci hanya karena kau tak lagi ingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelah Hujan Reda
Roman pour AdolescentsCinta? Kali ini ku tuliskan cinta dengan segala Luka. Mereka menyebutku trust issue, tak mengapa. Inilah aku dengan segala trauma yang berjuang untuk bangkit dengan sendirinya.