03 || Si Dewi Perbatasan

359 61 4
                                    

Halo~

Kayaknya aku harus jungkir balik supaya semangat nulis ada terus;)

Orang aneh emang.

{•°•♡•°•}

Sesaat pemuda iris garnett itu berpikir dia sedang jatuh dari ketinggian. Angin kencang menerpa tubuhnya membuat mata berat untuk terbuka.

Namun begitu angin berhenti berhembus kencang, tubuhnya disuguhkan permukaan halus nan empuk. Rasanya seperti berbaring diatas awan.

Aroma nostalgia buku, rak kayu tua dan tanaman-tanaman hijau segar, memasuki indera penciumannya. Cale mengernyit atas keanehan yang sayangnya cukup dia nikmati.

'Bisakah aku tidur lagi?' dia berpikir demikian, tapi-

"Tidak sekarang, bangun Cale."

Suara halus tersirat perhatian memupuskan pemikiran Cale, yang ingin masuk kealam mimpi.

Masih mengernyit keheranan, Cale perlahan-lahan membuka mata, hanya untuk disuguhkan langit-langit ruangan asing. Pemuda surai merah itu membeku ditempat sebentar, tak lama dirabanya sekitaran tempat dia berbaring.

Srekk!

Tangannya terangkat sedikit, menampakkan jari-jemari panjang lentik miliknya yang terjerat oleh helaian segelap malam.

Aley? Kepala sontak menoleh kesamping. Pemandangan gadis berkulit sepucat mayat, terbaring miring menghadap Cale. Iris ruby tertutupi sesi tidur nyaman.

Maksudnya ini apa? Ingatan terakhir yang dia ingat adalah pertarungan sengit mereka melawan zombie satu desa, yang Aley bilang sebagai sihir gelap.

Cale menggunakan kekuatan kunonya dengan mudah, walau masih tidak dapat mendengar suara mereka. Sambil menggendong Aley yang berdarah-darah dipelukannya- Itu bukan darah Aley, pada akhirnya mereka keluar dari desa menggunakan kekuatan kuno angin.

Berapa banyak waktu telah terlewati? Cale menghela nafas lalu berpindah posisi berbaring menyamping, menatapi Aley sepuasnya. Gara-gara benang merah sialan itu, Cale tidak bisa berpikir untuk meninggalkan gadis bermata ruby ini.

Dia bisa saja menjadi kejam tetapi melihat Aley lebih kesakitan darinya membuat Cale berdecak kesal. Ini pertemuan pertama mereka, bahkan terlalu singkat untuk dikatakan sudah dekat.

"Romansa pasangan baru." si pemilik rambut emas yang sibuk menyiapkan teh, terkekeh ringan disela kegiatannya.

Mengernyit tidak suka, Cale mendudukkan diri sambil memandangi sekeliling dengan penuh selidik. Wangi khas teh menenangkan pikiran Cale, dia menoleh keasal wangi tersebut.

Tidak jauh darinya adalah seorang wanita berpakaian putih panjang, yang disulam dengan benang emas. Dia memiliki rambut pirang sepanjang lutut, kulit putih porselen dan iris mata keperakan. Perawakannya lebih tinggi dari Cale.

"Aku bertanya-tanya kenapa bisa anak yang disayangi oleh dewa dan gadis yang ditakdirkan, bisa terlempar ke dimensi ku." ucapannya nyaris seperti dia sedang menggerutu.

"Kau ini. . . Apa?" Cale bertanya, secara terang-terangan menunjukkan ekspresi jengkel.

Pertanyaan bernada jengkel Cale tidak segera dijawab. Wanita itu bergerak menaruh sepiring camilan di meja, kemudian duduk anteng di sofa sembari mengukir senyum lembut.

Chaotic Couple || TCF x OcTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang