2

1.7K 85 3
                                    

Sore itu Sasya menceritakan semua kejadian yg terjadi padanya di 12 tahun yg lalu . Dari mulai pesawat yg jatuh ke hutan hingga semua badan pesawat terbakar sampai Sasya yg ternyata keluar dari badan pesawat .

"Aku selalu berada di atas pohon Lian , aku takut.... Yg aku punya waktu itu cuma kalung liontin yg pernah kamu kasih untuk aku . Dan di dalam nya ada foto kita , yaitu ini" Sasya memperlihat kan kembali foto yg sedikit agak rusak itu .

Lian terdiam mendengar kan dengan sangat cerita Sasya . Ia tak menyangka selama itu Sasya sangat ketakutan dan bahkan dulu dirinya tak bisa menemukan Sasya .

"Maaf sya.. aku salah... Aku gk bisa nemuin kamu dulu" ucap Lian sambil menggenggam kedua tangan nya dan menundukkan pandangan nya ke bawah .

"Engga... Ini bukan salah kamu... Kecelakaan itu takdir . Aku Uda bisa ikhlas Lian , kamu jangan salahin diri kamu sendiri" jawab Sasya sambil mengangkat pelan dagu Lian .

"Andai waktu itu aku berhasil nemuin kamu . Trus gimana waktu kamu sampai bisa kembali kesini??" Tanya Lian

"Ada orang yg mendaki dan tersesat , waktu itu aku bener² ngerasa beruntung bisa ketemu sama orang itu . Dia ngasih aku makanan layak dan disitu aku baru ngerasain lagi makanan buat manusia . Karna selama aku ada di hutan , aku selalu makan dedaunan cuma sesekali aku makan buah-buahan hutan" jawab Sasya yg tak terasa air mata nya kembali menetes mengingat kejadian masa lalu .

Lian mengusap air mata di wajah Sasya . Ia menatap dalam netra mata itu , tak ada harapan seperti dulu , cahaya itu seperti menghilang . Saat ini Lian benar² merasa kembali bersalah pada Sasya .

"Jangan nangis , kamu Uda ada disini sekarang. Kamu hebat bisa lewati semuanya , aku salut sama kamu" ucap Lian pada Sasya

Sementara Sasya hanya tersenyum dapat melihat kembali wajah Lian dengan jelas di depan nya kini . Wajah yg sudah sangat lama ia rindukan bahkan saking lama nya ia di hutan hampir saja ia lupa pada dirinya sendiri dan hanya foto di kalung liontin itulah yg menjadi pengingat untuk Sasya .

"Kamu baik² ya... Aku pulang dulu" ucap Lian kembali .

"Lian??"

"Apa??"

"Kamu sudah menikah?" Pertanyaan Sasya jelas membuat nya terdiam . Ia ingin sekali jujur pada perempuan yg ada di hadapan nya saat ini namun Lian takut membuat Sasya kembali merasa kehilangan dirinya .

"Lian??" Sasya kembali bertanya karna melihat Lian yg hanya diam menatap nya

"Jalan kita Uda beda sya , aku harap kamu bahagia dengan kehidupan kamu yg sekarang" jawab Lian .

Lian melangkah kan kaki nya menuju pintu keluar toko donat itu . Sementara Sasya mematung melihat Lian meninggalkan nya , Sasya terus menatap Lian sampai Lian masuk ke dalam mobil nya dan mulai menjauh dari tempat itu .

"Aku gk nyangka Lian , aku gk nyangka setelah sekian lama kita pacaran dulu dan bahkan kamu bilang mau kenalin aku ke orang tua kamu . Tapi semua nya sirna karna kecelakaan yg aku alami . Dan aku pikir kamu bakal nunggu aku tapi kenyataannya sekarang...." Ucap Sasya

Lagi lagi Sasya menangis , ia tak kuasa mendengar jawaban Lian .

....

Sementara saat sudah sampai di rumah , Lian mengambil donat itu dan memberikannya pada Salsa . Wajah nya terlihat kusut dengan raut wajah termenung Salsa mengira suami nya itu sedang ada masalah dalam pekerjaan nya .


"Mas... Ini minum dulu" Salsa memberikan segelas air teh hangat untuk Lian .

"Makasih sayang" ucap Lian pada salsa sambil menerima teh hangat itu .

Tangis di Balik Tawa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang