27

1.5K 131 20
                                    

"duaarrrrrrrrrrrr!!!!....."




Suara pintu terbuka paksa oleh Lian yg mendobrak salah satu rumah yg Lian pikir adalah rumah Stevan saat itu . Saat di lihat tak ada orang satupun di ruangan itu hingga Lian semakin yakin bahwa rumah itu adalah rumah Stevan .

Lian dan Paul mencari keberadaan pemilik mobil yg terparkir di depan rumah itu . Saat Lian akan membuka pintu kamar utama , terdengar seperti orang yg mulut nya di tutup paksa dari dalam .

Lian mengerutkan kening nya hingga ia kembali mendobrak pintu kamar itu .

Paul : Lian... Gk ada orang disini .
Lian : ada Powl , di dalem kamar ini . Ini d kunci , sengaja kaya nya gue yakin ada Salsa di dalem

Paul mendekat kan telinganya ke arah pintu dan benar saja seperti ada seseorang yg berusaha ingin teriak namun mulut nya di sumpal .

Lian : buka bangsat!!!...

Ucap Lian sambil terus mendobrak pintu kamar itu dengan kaki nya , kini Paul pun ikut membantu . Dalam benak Paul ia takut ini bukan rumah yg mereka cari , namun walau pun bukan Lian akan dengan mudah mengganti semua barang yg rusak di rumah itu .



Akhirnya pintu itu pun rusak , dan terlihatlah perempuan yg kini berada di depan nya . Ya... Itu adalah salsa sedang duduk di kursi dengan posisi tangan terikat dan kaki pun terikat , mulut nya di tutup oleh lakban .

Lian yg melihat itu langsung menghampiri Salsa dan memeluk istrinya , namun dari arah belakang Stevan tiba-tiba muncul dengan memegang balok kayu yg cukup besar dan di pukul kan nya tepat ke punggung Lian yg membuat Lian seketika hilang kesadaran .

Salsa membulatkan matanya , ia kini melihat dengan jelas suaminya pingsan di hadapan karna ulah nya , Paul segera melayangkan pukulan pada Stevan dan terjadilah baku hantam antara Stevan dan Paul saat itu .

Salsa berusaha mencoba melepaskan diri namun tetap tak bisa hingga akhirnya kursi yg ia tempati jatuh tepat di depan wajah suaminya . Salsa menatap Lian yg tak sadar kan diri , air matanya membasahi pipi saat itu .

Namun ternyata Lian bisa merasakan desahan nafas Salsa saat itu , hingga akhirnya Lian perlahan membuka matanya dan melihat Salsa yg sudah dalam keadaan jatuh tepat di depan nya . Salsa seolah bersyukur akan bangun nya Lian saat itu hingga senyuman terlihat dari sorot mata istrinya walau tak jelas nampak .

Lian mulai bangkit dan membenarkan posisi kursi salsa , ia mulai melepas tali yg terikat di tangan dan kaki istrinya itu . Walau pandangan nya masih buram , ia berusaha keras untuk tetap terjaga saat itu .

Setelah selesai melepaskan salsa , Lian melihat Paul yg masih berduel dengan Stevan . Dari arah belakang Lian memukul Stevan dengan balik yg sebelum nya Stevan pakai untuk memukul Lian , hingga akhirnya Stevan jatuh tersungkur ke bawah lantai rumah nya .

Lian : anjing lu bangsat!!..... Bisa-bisa nya istri gua lu sekap kaya gini!!!

Buggghhhhhhhh!!!!!!!!


Pukulan demi pukulan melayang ke wajah Stevan saat itu .

Lian : bangun Lo bangsat!!!!!....


Buggghhhhhhhh!!!!!!....

Paul : udah li....!!

Lian tak memperdulikan Paul , ia terus memukul wajah Stevan hingga darah segar mengalir keluar dari mulut , hidung , kening dan ujung matanya .

Salsa : mas Uda mas...

Salsa memeluk Lian yg terlihat jelas berada di puncak emosinya , tangis nya kembali pecah melihat Lian yg kini tangan nya pun ikut mengeluarkan darah karna saking keras nya pukulan yg di berikan oleh Lian pada Stevan saat itu .


Salsa : mas Uda mas....
Paul : Lian.. Uda Lian... Dia bisa mati...


Lian pun mulai berhenti saat salsa memeluk nya dari belakang , dengan nafas yg tersenggal dan tubuh nya yg masih bergetar hebat . Lian menatap Stevan yg sudah tak berdaya saat itu .

Lian : urusan Lo sama gue belum selesai!!!.... Andai disini cuma ada Lo sama gua , lu Uda abis di tangan gua!!!!....

Lian melempar kan balok kayu ke arah kaki Stevan yg membuat Stevan sedikit merintih karna kesakitan .

Kini Lian berbalik menatap salsa , ia memegang wajah istrinya dan memastikan setiap sudut wajah istrinya tak ada luka yg tersirat disana . Sementara salsa menatap dalam netra mata Lian , dan memegang lembut tangan Lian yg menyentuh pipinya


Salsa : aku gk apa² mas..
Lian : sayang.. maaf karna aku telat tolongin kamu kesini
Salsa : engga... Aku yg salah mas


Lian langsung menarik Salsa masuk ke dalam pelukan nya , salsa pun memeluk erat suaminya yg dalam keadaan masih mengatur nafas karna telah berkelahi dengan Stevan .
Kini mereka meninggalkan Stevan yg sudah dalam keadaan tak berdaya di rumah nya .


Saat di dalam mobil , Lian terus memegang erat tangan salsa . Hingga salsa akhirnya tersadar bahwa Lian tangan nya semakin terasa dingin saat itu . Salsa menatap Lian yg ada di samping nya , betapa terkejut nya salsa saat melihat Lian yg tertidur dengan wajah yg sangat pucat . Bahkan seluruh tubuh nya terasa dingin , kening nya terlihat sangat berkeringat saat itu .

Salsa langsung meminta Paul untuk membawa Lian ke rumah sakit , dan Paul pun langsung melajukan mobil nya ke rumah sakit terdekat disana .








......


EXTRA PART

Tangis di Balik Tawa

💙💙💙💙

Tangis di Balik Tawa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang