"duaarrrrrrrrrrrr!!!!....."
Suara pintu terbuka paksa oleh Lian yg mendobrak salah satu rumah yg Lian pikir adalah rumah Stevan saat itu . Saat di lihat tak ada orang satupun di ruangan itu hingga Lian semakin yakin bahwa rumah itu adalah rumah Stevan .
Lian dan Paul mencari keberadaan pemilik mobil yg terparkir di depan rumah itu . Saat Lian akan membuka pintu kamar utama , terdengar seperti orang yg mulut nya di tutup paksa dari dalam .
Lian mengerutkan kening nya hingga ia kembali mendobrak pintu kamar itu .
Paul : Lian... Gk ada orang disini .
Lian : ada Powl , di dalem kamar ini . Ini d kunci , sengaja kaya nya gue yakin ada Salsa di dalemPaul mendekat kan telinganya ke arah pintu dan benar saja seperti ada seseorang yg berusaha ingin teriak namun mulut nya di sumpal .
Lian : buka bangsat!!!...
Ucap Lian sambil terus mendobrak pintu kamar itu dengan kaki nya , kini Paul pun ikut membantu . Dalam benak Paul ia takut ini bukan rumah yg mereka cari , namun walau pun bukan Lian akan dengan mudah mengganti semua barang yg rusak di rumah itu .
Akhirnya pintu itu pun rusak , dan terlihatlah perempuan yg kini berada di depan nya . Ya... Itu adalah salsa sedang duduk di kursi dengan posisi tangan terikat dan kaki pun terikat , mulut nya di tutup oleh lakban .
Lian yg melihat itu langsung menghampiri Salsa dan memeluk istrinya , namun dari arah belakang Stevan tiba-tiba muncul dengan memegang balok kayu yg cukup besar dan di pukul kan nya tepat ke punggung Lian yg membuat Lian seketika hilang kesadaran .
Salsa membulatkan matanya , ia kini melihat dengan jelas suaminya pingsan di hadapan karna ulah nya , Paul segera melayangkan pukulan pada Stevan dan terjadilah baku hantam antara Stevan dan Paul saat itu .
Salsa berusaha mencoba melepaskan diri namun tetap tak bisa hingga akhirnya kursi yg ia tempati jatuh tepat di depan wajah suaminya . Salsa menatap Lian yg tak sadar kan diri , air matanya membasahi pipi saat itu .
Namun ternyata Lian bisa merasakan desahan nafas Salsa saat itu , hingga akhirnya Lian perlahan membuka matanya dan melihat Salsa yg sudah dalam keadaan jatuh tepat di depan nya . Salsa seolah bersyukur akan bangun nya Lian saat itu hingga senyuman terlihat dari sorot mata istrinya walau tak jelas nampak .
Lian mulai bangkit dan membenarkan posisi kursi salsa , ia mulai melepas tali yg terikat di tangan dan kaki istrinya itu . Walau pandangan nya masih buram , ia berusaha keras untuk tetap terjaga saat itu .
Setelah selesai melepaskan salsa , Lian melihat Paul yg masih berduel dengan Stevan . Dari arah belakang Lian memukul Stevan dengan balik yg sebelum nya Stevan pakai untuk memukul Lian , hingga akhirnya Stevan jatuh tersungkur ke bawah lantai rumah nya .
Lian : anjing lu bangsat!!..... Bisa-bisa nya istri gua lu sekap kaya gini!!!
Buggghhhhhhhh!!!!!!!!
Pukulan demi pukulan melayang ke wajah Stevan saat itu .
Lian : bangun Lo bangsat!!!!!....
Buggghhhhhhhh!!!!!!....
Paul : udah li....!!
Lian tak memperdulikan Paul , ia terus memukul wajah Stevan hingga darah segar mengalir keluar dari mulut , hidung , kening dan ujung matanya .
Salsa : mas Uda mas...
Salsa memeluk Lian yg terlihat jelas berada di puncak emosinya , tangis nya kembali pecah melihat Lian yg kini tangan nya pun ikut mengeluarkan darah karna saking keras nya pukulan yg di berikan oleh Lian pada Stevan saat itu .
Salsa : mas Uda mas....
Paul : Lian.. Uda Lian... Dia bisa mati...Lian pun mulai berhenti saat salsa memeluk nya dari belakang , dengan nafas yg tersenggal dan tubuh nya yg masih bergetar hebat . Lian menatap Stevan yg sudah tak berdaya saat itu .
Lian : urusan Lo sama gue belum selesai!!!.... Andai disini cuma ada Lo sama gua , lu Uda abis di tangan gua!!!!....
Lian melempar kan balok kayu ke arah kaki Stevan yg membuat Stevan sedikit merintih karna kesakitan .
Kini Lian berbalik menatap salsa , ia memegang wajah istrinya dan memastikan setiap sudut wajah istrinya tak ada luka yg tersirat disana . Sementara salsa menatap dalam netra mata Lian , dan memegang lembut tangan Lian yg menyentuh pipinya
Salsa : aku gk apa² mas..
Lian : sayang.. maaf karna aku telat tolongin kamu kesini
Salsa : engga... Aku yg salah masLian langsung menarik Salsa masuk ke dalam pelukan nya , salsa pun memeluk erat suaminya yg dalam keadaan masih mengatur nafas karna telah berkelahi dengan Stevan .
Kini mereka meninggalkan Stevan yg sudah dalam keadaan tak berdaya di rumah nya .Saat di dalam mobil , Lian terus memegang erat tangan salsa . Hingga salsa akhirnya tersadar bahwa Lian tangan nya semakin terasa dingin saat itu . Salsa menatap Lian yg ada di samping nya , betapa terkejut nya salsa saat melihat Lian yg tertidur dengan wajah yg sangat pucat . Bahkan seluruh tubuh nya terasa dingin , kening nya terlihat sangat berkeringat saat itu .
Salsa langsung meminta Paul untuk membawa Lian ke rumah sakit , dan Paul pun langsung melajukan mobil nya ke rumah sakit terdekat disana .
......
EXTRA PART
Tangis di Balik Tawa
💙💙💙💙