2.

239 15 1
                                    

Setelah perbincangan singkat di chapter sebelumnya, Seok pun menjalani rutinitas hariannya.

Sore hari pun tiba, Seok sekarang sedang duduk di sofa sambil memakan keripik kentang, tak berselang lama datanglah Park Jinyeong, bapak dari mc kita ini.

"Seok"

"Iya pa?"

"Tolong antarin jajan ini ke pos ronda di depan"

"Buat anak² yg jaga disana yah?"

"Iya"

"Hari ini bagian siapa?"

"Kalau ga salah itu.. Hmm.. Gimyung, Seo, Jihoon ama Jichang"

Seok menganggukkan kepala lalu membawa kantong keresek berisi jajan dan pamit ke pos ronda didepan komplek.

Sementara itu di suatu dimensi yg lain....

"Eh, gw punya cerita serem" -Seo

"Apaan dah?" -Gimyung

"Seo jan mulai lu ah, dah magrib nih" -Jihoon

"Idih! Bilang aj lu takut bang Hoon" -Seo

"Kaga! Siapa bilang?! Yudah cerita aj sono!" -Jihoon

Jichang yg melihatnya hanya geleng² kepala.

"Katanya yah, pohon pisang yg ada di perempatan itu banyak pocong nya" -Seo

"Masa sih? Perasaan gw fine fine aj tuh pas lewat"-Jihoon

"Iya bang betul! Kemarin gw liat ada sosok pocong yang berdiri di samping pohon, trus pas w datengin pocong nya langsung hilang" -Seo

Semua yg ada disana merinding, kecuali Jichang yg emang udah kebal sama cerita begituan, pas lagi asik asiknya bercerita, Seo pamit mau pergi beli teh di warung yg jaraknya ga jauh dari pos.

"Eh gw mau beli teh, ada yg nitip?" -Seo

"Tumben baik? Yudah deh gw nitip teh juga ama keripik kentang sekalian" -Gimyung

"Gw juga sama" -Jihoon

"Saya mau ikut Seo ke warung, mau beli kopi biar ga ngantuk" -Jichang

Setelah kepergian Seo dan Jichang, Jihoon dan Gimyung berbincang berdua, lalu samar² Gimyung mendengar ada yg memanggil namanya.

"Bang Hoon"

"Apa?"

"Lu denger ada yg manggil nama gw ga?"

"Hah? Kaga tuh, ngaco kali lu"

Gimyung pun mengiyakan dan mereka berbincang kembali, saat di tengah perbincangan gantian Jihoon yg mendengar ada yg memanggil namanya.

"Eh Gim,kok kayak ada yg manggil gw yak?"

"Dibilangin juga apa, bang Jihoon sih kaga percaya"

Lalu Gimyung merasakan ada yg memegang pundaknya, seketika dia pun berteriak kencang.

"ANJING SETAN!!"

*bughh!!!*

Dia reflek memukul orang yg ada di belakang nya.

"Seok!" -Gimyung

"Weh!! Anak orang lu pukul, ntar klo pak Jiji marah gimane nih?! Mana kena muka lagi!" -Jihoon

Iya.. Seok terkena pukulan Gimyung, dialah yang menepuk pundak Gimyung.

"Aduhh, Seok maapin yahh!! Jangan bilang ke pak Jiji, ntar urusannya panjang" -Gimyung

"Seok gapapa kok, maaf tadi udah ngagetin kak Gimyung" -Seok

Akhirnya Seok ikut duduk sebentar di pos (sementara Gimyung minta maaf terus karna pukulan nya tadi).

"Dek Seok ngapain malem² gini kesini?" -Jihoon

"Disuruh papa ngasih jajan, nih silakan dimakan" -Seok

"Wih, enak nih!" -Gimyung

Saat Gimyung akan mengambil jajan, tangan nya ditepis oleh Jihoon.

"Heh! Sembarangan! Minta dulu ama yg kasih!" -Jihoon

"Seok, minta ya??" -Gimyung

"Iya kak, ambil aja" -Seok

Mereka bertiga berbincang sambil memakan jajan (baca: hanya Gimyung yg ngambil jajan dari Seok), dan datanglah Seo dengan Jichang.

"Eh dek Seok, kenapa kesini?" -Jichang

"Bang Jichang, iya bang disuruh papa buat anterin jajan" -Seok

"Lho, itu pipi kamu kenapa lebam?"-Jichang

" oh, ini.. Hehe.. Itu.. Tadi-" -Seok

"Dipukul ama Gimyung" -Jihoon

Belum sempat Seok menjelaskan Jihoon sudah menyela.

"Wah, bener bener! Anak orang itu Gim! Main pukul aja!" -Seo

"Gw reflek anying! Tadi kaget! Lu sih pke acara cerita horor segala!" -Gimyung

"Lah, kok nyalahin gw?!" -Seo

"Kan emang bener lu yg cerita serem!" -Gimyung

"Udah udah! Mending kita makan aja ini jajan nya, btw Seok pipinya masih sakit?" -Jichang

"Enggak kok bang, udah mendingan, tadi ama bang Jihoon udah dikompres" -Seok

"Pake apa?" -Jichang

"Minuman kaleng, kan masih dingin jadinya bisa buat kompres dikit²" -Seok

Jichang hanya mengangguk kan kepalanya lalu mereka pun berbincang dan bercerita.





.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
















Tbc, hehe.

ᥣׁׅ֪ᨵׁׅׅᨵׁׅׅƙׁׅꪱׁׁׁׅׅׅׅ꯱ꩇׁׅ֪݊  //MELOKAL//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang