7.

58 8 1
                                    

Beberapa hari setelah kejadian di chapter sebelumnya, sekarang Gimyung udh sembuh dan beraktivitas kayak biasanya.

Pas dia lagi ngopi sama Seo, Seok datang berkunjung tapi ada seseorang di belakangnya, dia pria yang berbadan tinggi, memakai baju lengan panjang berwarna merah, celana warna hitam dengan beberapa aksesoris dan dia menenteng tas di pundaknya.

"Dek Seok, pagi pagi gini udah berkunjung aja, btw siapa tuh dibelakang nya?" -Seo

"Ah, ini kata abang nya dia kakanya bang Gimyung" -Seok

"Lah?.. Gim, apa maksudnya nih? Lu punya abang tapi kaga pernah ngasi tau gw? Jahat beut!" -Seo

"Gw juga ga tau anjir..." -Gimyung

Lalu orang yang dibicarakan itu berjalan menuju ke Gimyung.

"Lama ga ketemu, lu ga inget gw? Padahal dulu pas kecil manja banget nempel terus ke gw" -??

"Pas kecil?..." -Gimyung

Gimyung membuat pose berpikir sebentar lalu dia terbelalak.

"BANG GITAE?!" -Gimyung

"Yoi, halo adek kecil" -Gitae

"Bang?! Lu- beneran, tunggu- ini beneran lu bang?!" -Gimyung

"Iya ini gw" -Gitae

Gimyung langsung menerjang Gitae dan keduanya terjatuh di tanah

"Bang Gitae!! Lu napa sih kaga pulang pulang?! Mama kangen sama lu!!" -Gimyung

"Yah.. Salahin bapak lah! Napa gw njir???" -Gitae

Dan reuni antara dua mahluk- ekhem! Maksud saya antara kakak dan adik itu pun terjadi secara singkat.

"Makasih ya Seok udh mau anterin bang Gitae sampek rumah" -Gimyung

"Sama sama bang, Seok pamit yah mau bantu papa" -Seok

"Iya, hati hati pulang nya!" -Gimyung

Kita biarkan saja kedua orang itu reunian, sementara Seo jadi nyamuk AWOKAWOKAWOK.

Disisi HyungSeok....

Seok sedang berjalan santai ke rumahnya, lalu matanya tak sengaja menangkap sebuah mahluk kuning- maksud saya pemuda berambut kuning.

Dia sedang celingak celinguk seperti mencari sesuatu, jadi Seok datangi orang tersebut.

"Permisi, ada yang bisa saya bantu?.. Lho?! Jay?!" -Seok

Seok yang sudah kepalang senang langsung memeluk Jay, yg dipeluk cuma senyum doang.

"Ya ampun! Udh lama ga main kesini, mau mampir ke rumah??" -Seok

*angguk-angguk* -Jay

"Yudah ayok!" -Seok

Mereka berjalan sambil bergandeng tangan (mesra beut anjir) Seok mengoceh terus sepanjang jalan, sementara Jay menyimak dengan senyuman.

Setelah beberapa saat, mereka pun akhirnya tiba di rumah Seok.

"Silakan masuk Jay, aku mau siapin teh dulu sama cemilannya" -Seok

Jay mah iya iya aja, siapa sih yang ga seneng dilayani sama ist- maksud nya sahabat tercinta gtu kan jadinya seneng ^-^.

Setelah Seok menyajikan teh dan cemilan, mereka berbincang ria sampai malam.








Tamat deh, mwehehe.

ᥣׁׅ֪ᨵׁׅׅᨵׁׅׅƙׁׅꪱׁׁׁׅׅׅׅ꯱ꩇׁׅ֪݊  //MELOKAL//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang