Hinata tersentak kaget saat merasakan sepasang lengan kekar yang memeluk tubuhnya. Sungguh, ia masih belum terbiasa dengan tingkah Itachi yang gemar sekali memeluknya seperti ini.
"Selamat pagi, istriku." Bisik Itachi mengecup lembut pipi chubby istrinya
Hinata merasa wajahnya memerah, ia sedang membuatkan sarapan dengan para maid dan Itachi datang memeluknya dan menciumnya dihadapan mereka semua.
"P-pagi Itachi-kun." Balas Hinata lirih
Manik amethys indahnya mencoba melirik ke kiri dan kanannya, dan Hinata bersyukur karena kini hanya ada mereka berdua di dapur. Para maid sepertinya begitu paham akan privacy begitu melihat kehadiran Itachi.
Oh, Hinata tidak tau saja jika para maid telah berlari terbirit-birit hanya karena melihat bagaimana Itachi yang melemparkan tatapan tajam kearah mereka.
"Menu sarapan apalagi hari ini hm?" Itachi bertanya sambil melihat Hinata yang sedang sibuk memasak sesuatu yang Itachi tidak tau apa namanya
Hinata tersenyum melirik kearah Itachi singkat "Aku membuat gyudon, sup miso dan juga tamagoyaki."
Itachi yang mendengar itu hanya mengangguk namun ia mulai menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher istrinya, menghirup aroma manis istri kecilnya yang begitu memabukkan.
"Sayang?"
Hinata bergumam sebagai jawaban saat ia mulai menyiapkan sarapan paginya yang telah selesai keatas piring "Itachi-kun, aku harus menaruh ini keatas meja."
"Kau bisa menaruhnya tanpa aku harus melepaskan pelukannya sayang." Bisik Itachi mengecup leher jenjang istrinya
Hinata mendesah pelan, ia membawa dua piring dikedua tangannya dan berjalan dengan kesusahan saat ia membawa beban berat dengan Itachi yang masih memeluk belakang tubuhnya erat.
"Ini masih pagi tapi mataku sudah dikotori dengan pemandangan menjijikan seperti ini."
Sasuke datang entah dari mana dan duduk di kursi meja makan menatap malas sang kakak yang sedang mengumbar kemesraannya dengan tidak tau tempat.
Itachi mendengus tidak peduli, sedang Hinata merasa wajahnya memerah padam saat ia melepaskan pelukan Itachi dengan terburu-buru.
Lagi-lagi Itachi mendengus tidak terima saat istri kecilnya itu sebisa mungkin terlihat menjauhkan diri darinya.
"Kenapa kau disini huh?" Itachi bertanya ketus ikut mendudukkan dirinya disalah satu kursi dan melihat sinis Sasuke yang sedang mencomot satu roti selai
Sasuke melirik sinis sang kakak namun seringai nakal kembali terpatri diwajah tampannya "Aku masih merindukanmu baka aniki, jadi bertahanlah karena selama beberapa bulan kedepan aku akan menetap disini."
Ayolah, menganggu kesenangan Itachi itu jauh lebih menyenangkan dibandingkan berkeliling dunia seorang diri.
Kedutan di pelipis Itachi terlihat jelas saat pria itu semakin melemparkan tatapan protes "Enyahlah dari sini, kemarin saja kau menetap di mansion kakek tapi sekarang kenapa kau dengan tidak tau diri menetap di rumahku!" Sungut Itachi kesal, namun pria itu memekik tertahan saat Hinata datang mencubit pinggangnya
"Hentikan Itachi-kun, aku yang menyuruh Sasuke-kun tinggal disini."
Tentu saja itu bohong karena yang sebenarnya terjadi adalah Sasuke yang memaksa Hinata untuk memberikan izin agar pria itu bisa menetap disini. Dan Hinata tentu saja tidak dapat menolak hal itu.
Hinata tersenyum kearah Sasuke mengabaikan tatapan protes Itachi, dan Sasuke yang melihat itu langsung tersenyum lebar menaikkan alisnya sombong saat ia bangkit berdiri dan memberikan ciuman singkat pada pipi kakak iparnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bon Appetit
Fanfiction"Kulum milikku." Satu perintah yang keluar dari bibir tipis itu membuat Hinata menyadari bahwa ia bukanlah seorang gadis suci lagi melainkan jalang menjijikan yang terjebak dengan iblis tidak punya hati. Disclaimer Naruto © Masashi Kishimoto Harap...