Chapter 34

915 117 11
                                    

Hinata merasa bosan sekarang karena Itachi kini mulai sibuk berbicara dengan beberapa kolega bisnisnya, membicarakan tentang pengembangan perusahaan yang sama sekali Hinata tidak mengerti.

"Itachi-kun, bolehkah aku kesana." Hinata berbisik pelan berhasil menarik atensi suaminya itu untuk menatap kearahnya

"Aku ingin itu." Hinata menunjuk kearah meja yang dipenuhi dengan kue-kue manis

Wajah cantiknya terlihat imut saat Hinata menatap kearah Itachi dengan tatapan penuh harap. Itachi yang melihat itu tersenyum kecil, menganggukkan kepalanya.

"Baiklah, aku akan segera menyusulmu sayang."

Hinata yang mendengar itu segera tersenyum lebar dan langsung berjalan dengan semangat menuju meja panjang yang dipenuhi kue manis kesukaannya.

"Istrimu terlihat sangat cantik."

Itachi tersenyum menanggapi namun matanya tidak pernah beralih dari tubuh mungil Hinata yang mulai sibuk memilih kue. Oh, istri kecilnya telah menemui dunianya, yaitu aneka macam kue manis.

"Ya, wanita tercantik yang pernah kutemui." Gumam Itachi penuh puja

Tobirama yang melihat itu tersenyum, siapapun yang melihatnya langsung tau betapa besarnya rasa cinta yang dimiliki Itachi kepada istri kecilnya yang menggemaskan itu.

"Kuharap pernikahan kalian selalu bahagia, maafkan aku tidak bisa datang ke pernikahanmu. Istriku baru saja melahirkan anak kami yang ketiga."

"Tidak masalah, dan selamat atas kelahiran anak ketigamu Tobirama-san."

Tobirama mengangguk dengan senyum lebar dan kembali membincangkan tentang rencana-rencana bisnis yang seharusnya mereka kembangkan kedepan.

Disisi lain Hinata masih sibuk memilih kue apalagi yang harus ia cicipi. Sungguh, semua kue yang ada disini rasanya benar-benar sangat nikmat membuat Hinata tidak bisa berhenti untuk memakannya.

"Ugh, kenapa ini sangat enak." Hinata bergumam dengan wajah berseri saat ia kembali menyuapkan kembali sepotong cake rasa mangga kedalam mulutnya

"Yang ini juga enak."

"Eh?"

Hinata tersentak kaget, menolehkan kepalanya untuk melihat satu sosok pria asing namun tampak familiar berdiri disampingnya dan menunjuk kearah sepotong kue dengan toping raspberry diatasnya.

"Kau bisa mencoba yang ini, rasanya benar-benar sangat lezat."

Hinata masih terkejut namun ia tetap mengambil kue yang pria asing itu katakan dan mencobanya. Hinata mengunyahnya dalam diam namun setelahnya matanya seketika berbinar saat rasa manis raspberry dan madu yang begitu lezat memenuhi mulutnya.

"I-ini sangat enak."

"Benarkan? Sudah kubilang kue ini memang sangat enak."

Hinata tersenyum menganggukkan kepalanya dengan semangat.

"Kalau begitu cobalah lagi yang ini, rasanya juga tidak kalah lezat."

Hinata kembali menurutinya dan senyum cerah semakin mengembang diwajah cantiknya saat Hinata menatap pria asing itu.

"B-bagaimana kau mengetahuinya?"

Pria itu tersenyum, sedikit mengikis jarak dan sedikit membungkukkan tubuhnya hingga ia dapat berbisik di telinga Hinata.

"Aku mengenal koki yang membuat kue ini, dan beruntung aku adalah orang pertama yang mencicipinya." Bisiknya pelan

Hinata yang mendengar itu semakin melebarkan matanya. Merasa pria disampingnya itu benar-benar beruntung menjadi orang pertama yang mencicipi makanan selezat ini.

Bon Appetit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang