Chapter 32

1.9K 144 9
                                    

Sasuke benar-benar menepati janjinya dan membelikan apapun yang Hinata inginkan. Senyum cerah terus menghiasi wajah cantiknya saat Hinata melihat kearah Sasuke yang sedang mengantri untuk membelikannya matcha smoothie yang pria itu janjikan.

Hinata terkekeh geli saat melihat bagaimana Sasuke yang tampak risih saat ada begitu banyak perempuan yang mendekatinya. Wajah pria itu terlihat ingin segera menyingkir darisana tapi yang mengejutkan Sasuke masih tetap berdiri ditempatnya dan mengantri bersama yang lain.

Hinata ingat bagaimana Sasuke yang memaksa Hinata untuk menunggu pria itu mengantri disebuah kursi yang ada di taman. Pria itu takut jika Hinata akan kelelahan karena harus mengantri untuk mendapatkan matcha smoothie.

"Boleh aku duduk disini?"

Hinata menoleh saat mendengar suara berat seseorang yang menyapa telinganya. Bisa Hinata lihat seorang pria dewasa dengan tubuh tinggi dan pakaian mahal berdiri didepannya.

Hinata menganggukkan kepala pelan memberikan sedikit ruang agar pria itu bisa duduk disebelahnya.

"Tentu tuan."

"Terima kasih." Serunya pelan

Hinata lagi-lagi menganggukkan kepalanya, matanya melirik sekilas kearah pria dewasa yang duduk disampingnya. Entah kenapa Hinata merasa pria yang duduk disampingnya ini terlihat seperti seorang aktor papan atas.

Wajah itu terlihat begitu tampan dan rambut putihnya yang terlihat begitu sehat, belum lagi penampilan pria itu yang membuat Hinata yakin jika pria yang duduk disamping ini adalah orang yang berada.

Hinata tidak sadar jika dirinya sedang memandang lekat-lekat pria asing itu. Entah kenapa Hinata merasa senang melihat wajah tampan pria itu saat ini. Mungkin ini karena hormon ibu hamilnya karena jika biasanya Hinata tidak akan peduli dengan seberapa tampannya wajah seseorang.

"Kau sendirian?"

Hinata tersentak dan manik amethys indahnya sedikit membola saat pria asing itu menoleh kearahnya dan bertanya padanya.

"Aku bersama dengan adik iparku."

Pria itu terdiam sesaat lalu menganggukkan kepalanya pelan "Jadi kau sudah menikah?"

"Ya, aku sudah menikah." Jawabnya pelan

Tangannya tanpa sadar mengelus lembut perutnya dan rona merah kembali menghiasi wajah cantiknya saat mengingat bahwa sebentar lagi ia akan membina keluarga kecilnya bersama dengan Itachi.

"Ah, sayang sekali."

Hinata menolehkan wajahnya kembali saat mendengar gumaman itu.

"Kau masih sangat muda, kupikir kau belum menikah."

Mendengar itu Hinata hanya tersenyum menanggapi, itu memang benar ia menikah dengan Itachi pada usia tujuh belas tahun jadi wajar jika seseorang terkejut saat mendengar statusnya yang sekarang sudah menikah.

"Aku menikah di usia muda." Balas Hinata malu-malu

Hinata tidak menyadari bagaimana pria asing itu yang menatapnya dengan kilatan tidak suka. Itu adalah Hatake Kakashi, dan ia tidak menyukai melihat bagaimana Hinata yang bersemu saat mengatakan tentang pernikahannya.

"Aku Kakashi."

"Eh?"

Kakashi tersenyum menjulurkan satu tangannya kedepan Hinata. Hinata menatap bingung uluran tangan itu, ia tau jika Sasuke melihatnya berbincang dengan pria asing, pria itu pasti akan memarahinya.

"Namamu?"

Hinata melirik kembali kearah tangan besar itu sebentar sebelum melihat wajah pria asing itu yang masih melemparkan senyum manis.

Bon Appetit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang