Chapter 6
"Perkenalkan namaku Ezra"
∘₊✧──────✧₊∘
Elvino nampak perfikir sejenak, sambil memainkan ujung jarinya yang terlihat mungil.
"emmm....kalau El panggil kak Eja, boleh?" tanya Elvino ragu-ragu.
Ezra tersenyum kecil mendengar panggilan dari Elvino, terdengar lucu di telinganya, rasanya ada yang menggelitik di hatinya.
"hm, tentu saja boleh" jawab Ezra.
Ia mengelus rambut halus Elvino, yang entah kenapa rasanya menjadi candu baginya."ngomong-ngomong kenapa anak SD ini bisa sampai kesini? Apa kamu mencari kakakmu?" tanya Ezra.
Tujuan awalnya tadi mendekati Elvino memang ingin menanyakan hal itu.
"El bukan anak SD iiih.....El itu kesini mau sekolah, liat ini El pake seragam yang sama kayak punya kakak" balas Elvino sedikit kesal.
Remaja menggemaskan itu menarik sedikit kain seragam bagian perutnya kedepan, menunjukan bahwa seragam yang ia pakai memang sama seperti yang dikenakan Ezra.
"eeh....yang bener? Kok kamu kayak anak SD sih, kakak jadi gak percaya kalau kamu udah SMA" ucap Ezra dengan nada jahilnya.
Entah kenapa Ezra merasa sifat jahilnya otomatis keluar padahal biasanya hanya saat bersama keluarganya saja sifat ini sesekali ditunjukkan.
"El sekarang sudah SMA! El itu sudah besar bukan anak SD" kesal Elvino sambil menggembungkan pipi bulatnya.
'aduh, gemes banget pengen gue karungin!!' batin Ezra sambil menggigit pipi dalamnya.
Ia menahan gemas sekaligus keinginan untuk menguyel-uyel pipi kemerahan Elvino.
"gak percaya tuh" tambah Ezra lagi dengan nada main-main.
Pria itu masih tidak mau berhenti menggoda bocah menggemaskan dihadapanya ini.
Perdebatan antara keduanya berlangsung sengit selama beberapa saat, mereka bahkan tak mengindahkan tatapan-tatapan penasaran sekaligus geli dari beberapa siswa yang berlalu-lalang.
Hingga tanpa disadari bulir-bulir air mata sudah menuruni pipi mulus Elvino. Katakanlah Elvino cengeng, EMANG IYA!
Ezra yang mendengar suara isakan pun menunduk dan menemukan bahu Elvino yang bergetar pelan, ia jadi bingung harus apa sekarang.
Niat hati ingin menjahili dan melihat wajah kesal Elvino ternyata malah berakhir ia yang membuat si manis ini menangis.
"eh eh maafin kakak ya, jangan nangis dong" ucap Ezra kelimpungan.
Ezra meraih kedua pipi bulat kemerahan itu dan mengangkat wajahnya, tetapi Ezra tambah bingung setelah mendongakkan wajah Elvino.
Pasalnya, Ezra merasa bersalah karena telah membuat Elvino menangis tetapi juga gemas di saat yang bersamaan. Bagaimana tidak gemas ketika melihat mata yang berkaca-kaca dengan bibir melengkung kebawah yang bergetar pelan, dan jangan lupakan hidung mungilnya yang memerah, sangat menggemaskan.
"kakak minta maaf ya, tadi kakak cuma bercanda" ucap Ezra.
Elvino di tenggelamkan dalam pelukan Ezra, terlihat kontras postur dan tinggi badan yang sangat berbeda jauh sampai-sampai Elvino terlihat menghilang dalam pelukan Ezra.
"kalau adek sekolah disini berarti adek mau ke ruangan kepala sekolah ya?" tanya Ezra.
Elvino hanya mengangguk pelan sembari mengusapkan air matanya pada seragam Ezra, bodo amat kalau seragam Ezra jadi kotor. Ezra sendiri hanya maklum dengan manusia spek bocil satu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bungsu Kesayangan
Teen FictionCerita klise tentang bocah laki-laki berusia 13 tahun bernama 𝐔𝐫𝐢 𝐄𝐥𝐯𝐢𝐧𝐨 yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata sekaligus diberkati dengan wajah manis serta menggemaskan. Namun tuhan maha adil, bocah menggemaskan itu juga di berkati de...