Dari hari itu, ia mulai menyadari bahwa, tidak semua masalah dapat diselesaikan hanya dengan meninggalkan masalah tersebut. Dia juga menyadari bahwa masih ada orang yang memperdulikan dirinya. Lea berusaha untuk bangkit kembali dan bersemangat menjalani hidup. Akan tetapi itu semua selalu dihancurkan oleh teman-temannya yang selalu memperlakukan dia dengan tidak baik.
✧✧✧
Keesokan harinya, saat pelajaran matematika, gurunya memberi tugas dan meninggalkan mereka karena ada urusan. Semua murid di kelasnya langsung memaksa Lea untuk mengerjakan tugas mereka semua. Tiba-tiba semuanya kembali terdiam karena guru tersebut sudah kembali dengan seorang murid baru yang akan masuk ke kelas Lea yaitu X-4.
"Halo, nama gue Alex Ryder. Bisa dipanggil Alex," perkenalan singkat namun, mampu membuat semua murid perempuan klepek-klepek karena kegantengannya.
"Baik, Alex kamu bisa duduk di kursi kosong sebelah Lea ya," sambung guru tersebut.
Sejak hari itu, Lea mendapat teman sebangku baru dan menambah rasa benci dari teman-temannya yang menganggap Lea selalu cari perhatian. Di jam istirahat, saat Lea ingin berjalan ke pos satpam untuk makan, dirinya ditarik ke arah toilet. Saat dia menoleh ke arah orang yang menariknya, ia tidak lagi terkejut karena seperti biasa yaitu Resha dan teman-temannya.
"Lu mau tau kenapa gua bawa lu kesini?" tanya Resha dengan raut wajah tengilnya.
"Kenapa?" jawabnya dengan wajahnya yang sudah sangat malas menghadapi orang seperti Resha.
"Karena lo ganggu gue lagi, gua peringatin ya jauh-jauh dari Alex karena mulai sekarang itu punya gue," bisik Resha di telinga Lea.
Tidak sampai disitu, teman-teman Resha mengambil kotak makannya dan membuangnya ke tong sampah. Mereka juga menyiram tubuh Lea dengan air yang membuat sekujur tubuhnya basah. Lagi dan lagi Lea tidak membalas apapun dan hanya kembali ke kelas untuk mengambil baju ganti yang dia bawa. Sesampainya di kelas, dia terbingung karena tasnya tidak ada di meja miliknya.
"Di bawah meja guru," ucap anak baru itu dengan amat singkat padat dan jelas.
"Hah?" Lea terkejut karena ada yang berbicara dengannya.
"Tas lu dibawah meja guru," jelas anak baru itu yang sedang duduk diam di mejanya sambil membaca buku.
"Ohh, makasih," jawab Lea.
Lea bergegas mengambil tasnya dan menaruhnya kembali di mejanya. Ia langsung ke kamar mandi untuk mengganti bajunya yang basah kuyup sekaligus mengeringkan dirinya. Setelah dia kembali ke kelas, ada roti di atas mejanya.
"Makan tuh!" ujar Alex dengan singkat, padat, dan jelas.
"Hah?" Lea hanya bisa menjawab dengan kata itu karena ia kembali dibuat kaget oleh anak baru itu.
"Hah mulu, maka tuh rotinya!" lanjut Alex.
Tanpa berfikir panjang Lea langsung memakan rotinya karena sudah terlalu lapar. Saat sedang menikmati roti itu, anak baru yang dinginnya seperti kulkas 100 pintu itu memandangi dirinya dari arah samping. Namun, tak lama Lea tersadar dan Alex langsung berpura-pura membaca bukunya.
"Lu gak capek?" tanya kulkas 100 pintu.
"Hah?" Lea kembali terbingung dan kaget kulkas 100 pintu itu mengajaknya berbicara.
"Hah lagi, lu ga capek digituin terus?" tanya Alex.
"Enggak, capek juga ga ada guna, udah biasa," jawab Lea sambil menikmati rotinya.
"Ooo," Alex terdiam dengan pernyataan yang diberikan oleh Lea.
Resha yang melihat interaksi antara Lea dan Alex itu membuatnya semakin murka. Dia langsung mendiskusikan cara busuknya untuk membuat lea menjauhi Alex. Saat jam pulang sekolah, Lea memilih untuk berjalan kaki ke kuburan sang ibunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEXELEA: Penyempurna Kisah
Romance"Seseorang yang berharga dalam hidup kita tidak selamanya sosok yang menyembuhkan, terkadang mereka justru alasan mengapa kita hancur. Fakta menyakitkan ini membuatku bertanya, bukankah lebih baik jika ia tidak hadir dalam hidupku?" - Azella Eleanor...