Fate of 100 Live (Chapter 89-99) : Blind Loyalti (Side Story)

CH. 10 Cloud Bread

    Saat fajar tiba Azrey dan Zehan sibuk di dapur mansion milik Ledregard. Zehan dalam 2 hari telah menginap di kediaman milik Ledregard setelah sebelumnya di tawan di gudang bawah tanah mansion Athea.

     Kepala dapur membiarkan apapun yang mereka lakukan pada dapur miliknya. Mendengar jika sesuatu terjadi pada tuan Zehan yang selalu tersenyum malah takut terhadap kegelapan membuat semua orang bersimpati. Mereka sangat marah, mengapa Clevin Athea yang begitu menyayangi adiknya sampai berbuat demikian. Dan rumor buruk sihir hitam dari Ashley mulai menyebar luas.

    Dengan mempersiapkan segala sesuatu Azrey dan Zehan mulai membuat roti awan kegemaran Zehan Athea.

    "Baiklah, Tema kali ini adalah membuat roti awan kesukaan tuan Zehan Athea. Yeee. " Azrey bersemangat.

     "Ayo kita buat. " Zehan pun kini bersemangat.

Apa iri roti awan?

Sebenarnya, cloud bread bukan hal yang baru. Mengutip The Kitchn, roti ini sudah tercipta sejak tahun 1970-an.

Roti ini awalnya tercipta untuk para pelaku diet yang ingin makan roti bebas gluten dan diet rendah karbohidrat. Roti ini diperkenalkan ke dunia melalui metode diet Atkins sebagai revolution rolls.

Sebelum dikenal sebagai cloud bread, roti ini dikenal sebagai oopsie bread atau oopsie rolls. Disebut oopsie rolls atau oopsie bread karena roti ini tercipta karena sebuah kesalahan.

Oopsie ini disebut ditemukan oleh Cleochatra, seorang blogger. Saat itu dia melakukan kesalahan ketika membuat resep revolution rolls dari resep diet Atkins. Dalam resep Atkins seharusnya menggunakan cottage cheese, namun dia malah memakai cream cheese.

Mengutip The Great British Chef, roti ini memiliki tekstur yang berbeda dengan roti pada umumnya, melainkan seperti omelet yang sangat halus. Sumber lain mengungkapkan bahwa teksturnya juga lebih menyerupai meringue segar kenyal yang baru keluar dari oven.

Roti ini biasanya disantap sebagai bun atau roti burger dengan berbagai tambahan isian.

   Lalu kenapa roti awan bisa sampai di tempat ini bahkan sebelum Zehan sampai?

Tentu saja mungkin ada koki dari dunia lain sama seperti Zehan yang memperkenalkan roti-roti ini di wilayah Kekaisaran.

    Lalu bagaimana cara membuatnya?

    Bahan-bahan

3 butir putih telur
3 sdm gula
1 sdm tepung maizena
pasta stroberi secukupnya (wajib pakai pasta, biar ngak amis)

Cara Membuat

1
Kocok 3 butir putih telur, masukkan gula secara bertahap

2
Kocok sampai kaku, kalau dibalik tidak tumpah

3
Masukkan 1 sdm tepung maizena, aduk rata

4
Tambahkan pasta stroberi sedikit, aduk sampai rata.

5
Alasi loyang dengan baking paper, kemudian tuang adonan, ratakan perlahan dengan menggunakan spatula membentuk setengah bulat atau sesuai selera.

6
Panggang dengan suhu 150 derajat api atas bawah selama 40 menit

7
Cloud bread siap disajikan.

.
.
.
.
.

    Para pelayan yang berada di dapur mansion seketika seperti sedang mengikuti training kelas memasak bersama instruktur Zehan dan asistennya Zehan. Sangat menyenangkan saat mereka berhasil membuatnya.

Karena di dunia ini memakai sihir Zehan tidak memusingkan tentang Microwave atau jenis apapun. Karna Azrey selalu dapat di andalkan.

    Pagi-pagi setelah mereka selesai membuat roti awan. Azrey menyimpan sepotong roti dalam kantung inventori khusus agar tetap hangat yang ia bawa untuk Zehan nantinya.

Hari ini mereka akan melakukan misi yang menentukan apakah mereka masih hidup ataupun tidak.

'Aku harap kita akan berhasil kali ini. Seperti sebelumnya kita selalu berhasil melakukannya bersama-sama. Dan kali ini aku harap kita juga berhasil walau dalam hati kecilku jika aku merasa kita akan berpisah sangat jauh kali ini. '

    Azrey menyantap roti awan yang ia buat bersama Zehan, rasanya sangat lembut. Entah kenapa untuk pertama kalinya Azrey menitihkan air mata. Perasaannya terharu karena bisa mencapai titik ini.

Karena Zehan, Azrey terbebas dari kutukannya namun karena Zehan juga Azrey menginginkan untuk hidup lebih lama.

Manusia memang aneh. Terlihat plin plan tetapi itulah manusia.

.
.
.
.
.