2

734 99 22
                                    




Naruto milik MasashiKishimoto

Semi Canon with Lilbit Fantasy

NejiSaku's present






Desa Kayu yang sudah rata dan di penuhi reruntuhan bangunan menjadi hal pertama yang di tangkap indra penglihatan Sakura. Gadis itu merasa miris dengan apa yang dilihatnya, Desa yang dulu menjadi tempat para penduduk untuk tinggal dan berlindung kini harus terpaksa di tinggalkan karena kerusakan yang sangat parah, di tambah jejak-jejak  zetsu hitam masih tertinggal dan kemungkinan dapat membahayakan nyawa penduduk setempat jika mereka tetap memaksa tinggal.

Syukurnya Pemerintahan Negara api telah menyediakan tanah baru bagi korban perang dan mereka bisa memulai kehidupan baru di sana.

Sakura mengedarkan pandangannya, mengawasi sekitar ketika sang rekan-Neji tengah terfokus menelusuri desa terbengkalai itu menggunakan byakugannya. Entah kenapa Sakura merasa firasat buruk yang membuat tubuhnya bergidik merasakan angin semilir yang menerpanya. Gadis itu memutuskan untuk mendekati Neji yang berada beberapa puluh meter darinya.

"Kau menemukan sesuatu?"

Neji tak langsung menjawab, pemuda itu masih terfokus dengan penglihatannya. Setelah beberapa saat baru Neji menoleh pada gadis di sampingnya.

"Tidak. Sepertinya kita harus masuk lebih dalam"

Neji melompati tebing tempat awal keduanya berdiri, lalu di ikuti Sakura di belakangnya. Puing-puing besar yang berserakan sedikit menyulitkan keduanya. Neji dan Sakura memutuskan untuk berpencar untuk mencari petunjuk tentang keberadaan gulungan yang di maksud Kakashi.

Matahari semakin bergerak ke arah barat menandakan hari kian gelap, namun keduanya belum mampu menemukan gulungannya.

"Neji-san bukankah ini sedikit aneh?"

"aa"

Secara logika, seharusnya byakugan Neji mampu menemukan gulungan itu dengan cepat,mengingat kekei genkai khas klan Hyuuga itu dapat melihat sampai kedalam maupun kebalik tembok sekalipun. Neji kembali mengedarkan pandangannya , ia setuju dengan perkataan Sakura. Pasti ada sesuatu penghalang di tempat ini atau bisa jadi mereka terkena genjutsu musuh.

"Sakura apa kau merasa ada pergerakan musuh atau sebuah genjutsu?"

Kali ini Neji menatap Sakura, gadis itu menengok kekanan dan kekiri memastikan instingnya sebagai seorang Shinobi tidaklah tumpul.

Kemudian Sakura menggeleng yakin "tidak. Aku yakin ini bukan sebuah genjutsu Neji-san. Bagaimana denganmu?"

"Aku sependapat. Sejak siang tadi byakuganku selalu siaga dan selama itu pula aku tak melihat ada sesuatu yang aneh maupun pergerakan dari musuh"

Sakura menggaruk pipinya,berusaha berfikir logis dan tetap tenang seperti Neji di depannya. Matanya menyipit menyadari langit yang menggelap dengan cepat di waktu yang Sakura yakin masih senja seharusnya.

"Neji-san sepertinya sebentar lagi akan turun hujan"

Sakura menunjuk gumpalan awan yang sangat gelap. Neji yang mengikuti arah telunjuk Sakura hanya bisa bergumam samar.

"Kita berteduh"

Sakura mengikuti langkah Neji, mungkin dengan byakugannya pemuda itu telah menemukan sebuah tempat untuk berlindung dari Hujan.

Neji dan Sakura memilih berjalan seperti biasa selain untuk menghemat tenaga juga keduanya bisa menelusuri sekitar puing-puing barang kali gulungan itu bisa di temukan.

Sakura kembali merasa  ada yang janggal dengan tempat ini, ia merasa puing-puing yang berserakan ini terasa sangat ringan ketika di pijak. Seharusnya itu akan terasa seperti batu yang sangat keras jika dilihat sekilas .

Forbidden Rules || After ThunderboltTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang