Bab 1

69 32 7
                                    

Hallo semua !! Terima kasih sudah mau berkunjung

tolong periksa jika ada typo, karena ini cerita pertama aku

semoga betah yaaa

***

Happy Reading


"Gila! Panas banget." gerutu Allesya mengibas kan buku pada wajah nya.

"Iya ihh, kalau gini terus auto gosong ni badan." Kiara ikut menggerutu. Reno hanya diam mengerut kan kening menatap langit.

Mereka bertiga sudah ber teman dari kecil, banyak hal mereka lalui bersama. Reno masuk ke hidup Allesya dan Kiara saat memasuki sekolah dasar, pertemuan itu membuat ketiga nya menjadi sahabat. Layaknya saudara yang tidak akan pernah berpisah.

Ketiga nya kini terpaku menatap sosok laki-laki berseragam putih abu-abu di depan mereka.

"Nih, haus kan?" 

Seperti terkena sihir, Allesya perlahan menerima air mineral yang di tawar kan laki-laki itu. Mata  nya terus menatap hingga laki-laki itu menghilang dari pandangan nya.

"Ciee, bau-bau jadian nih. Boleh lah pj pj." Kiara dan Reno sukses membuyarkan lamunan Allesya dengan sorakan yang begitu meriah.

"Tapi hati-hati lo Sya, banyak yang bilang dia suka mainin hati cewek. Jangan sampai lo jadi korban selanjut nya." tegur Reno dengan sidikit tawa yang masih tertinggal.

"Ih apaan sih, ngga ya. Kan udah gue bilang, gue ngga akan pacaran sampai tamat dari sekolah ini dan ngga ada yang bisa menggangu gugat prinsip gue." Allesya bangkit meninggalkan kedua sahabat nya itu. 

Kedua nya hanya terkekeh melihat Allesya salah tingkah.

Jauh di lubuk hati nya ia merasa senang dengan perlakuan Alex. Hari ini adalah hari terakhir sekolah Allesya melakukan ospek, sejak awal masuk ke sekolah ini, Allesya sudah di lirik Alex. Berbagai cara dilakukannya untuk mendekati Allesya, namun seperti yang di katakannya ia sudah berjanji pada diri nya sendiri untuk tidak menjalin hubungan percintaan dengan siapa pun itu.

Lagi pula banyak desas-desus yang di dengar Alex adalah sosok laki-laki bajingan yang sering mempermain kan perasaan perempuan.

"Eh, apaan sih narik-narik?" 

Alex sudah menunggu Allesya sedari tadi saat bel pulang telah berbunyi, saat ada kesempatan ia dengan sigap menarik tangan Allesya dari kerumunan siswa.

"Lepas, aku mau pulang. Teman ku nanti nunggu kelamaan." brontak Allesya tampak sia-sia, tangan Alex masih menggenggam lengan nya tak bergeser.

"Oke-oke. Langsung ke intinya aja deh, lo tahu kan sejak awal lo masuk gue udah suka sama lo, jadi please beri gue kesempatan buat ngebuktiin gue benar-benar serius sama lo Allesya. Sebagai awal pendekatan gue, gue mau minta nomor lo. Boleh yaa?"

Allesya berpikir keras, ia tidak tahu apa yang harus di lakukan, ia tidak enak untuk menolak nya. Namun ia juga takut akan terjebak dan baper dengan Alex jika di terus kan. 

"Ayo lah Sya, nanti teman lo nunggu lama loh."

"Makasih ya Sya, nanti gue chat bales yaa." Teriakan Alex  terdengar jelas di telinga Allesya yang sudah lari meninggal kan laki-laki itu. Teriakan itu lolos membuat mata semua orang tertuju pada nya, pipi nya memerah tidak bisa menahan rasa malu.

Setelah sekian lama memikirkan nya, Allesya akhirnya menyerah dan memberikan nomor nya. Lagi pula ia tidak akan bisa luluh hanya dengan pesan-pesan singkat yang tidak penting. 

***

+628..

Haii sya, makasih ya nomor nya

jangan lupa save 'Alex❤️' hahaha

***

Terimakasiih sudah membaca sampai sini🩷

maaf ya kalau masih banyak kata yang salah, typo atau mungkin ngga nyambung, soalnya masii  belajar jugaa

jangan lupa tandai yang typo yaa

jangan lupa juga buat vote dan follow nyaa🌷

sampai jumpa di bab berikutnyaaaa

babaiiiii🎀....

Ruang LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang