Extra Chapter (Believe Me!)

1.3K 80 5
                                    

Derap langkah begitu terdengar di lorong sunyi sebuah apartemen, sesosok pemuda terlihat tengah berjalan di sana, sesekali ia memijat pelipisnya yang terasa pening karena padatnya aktivitas yang dirinya kerjakan seharian tadi.

Tiba di depan pintu apartemenya langsung saja ia menekan beberapa digit angka yang dijadikannya sebagai kata sandi guna membuka pintunya, tak lama setelah pintu terbuka, ia langsung masuk kedalamnya.

###

Jiwon terus saja mengganti posisi duduknya, ia seperti seseorang yang tengah gelisah, matanya sesekali melirik ke arah jam dinding yang tergantung di atas televisi. Pikirannya juga selalu tertuju pada suaminya yang belum pulang, padahal waktu telah menunjukkan pukul 02:00 dini hari. Tapi begitu mendengar derit pintu yang terbuka atensinya langsung mengarah ke sana. Bibirnya juga menyunggingkan sebuah senyuman ketika melihat seseorang yang sangat dicintainya tengah menutup pintu.

Jiwon langsung menghampiri suaminya seraya bertanya. "Kenapa baru pulang? Apa ada masalah di lokasi syuting?" sementara yang ditanyapun menyunggingkan senyumannya, penat yang dirasanyapun mendadak hilang ketika melihat sang istri.

"Kenapa belum tidur? Ini sudah larut, bukannya besok kamu harus sekolah?" bukannya menjawab, pemuda itu malah balik bertanya.

"Kamu kebiasaan, jika ditanya pasti balik bertanya." Katanya dengan cemberut, tak ayal membuat sang suami terkekeh.

"Baiklah, maafkan aku Jiwon sayang." Mendengarnya gadis itu mengerling bosan. Terlalu sering mendengarnya.

"Terserah,"

"Kamu tambah cantik jika cemberut seperti ini,"

"Huhh.. gombal,"

"Aku serius,"

"Sudahlah, lebih baik kita ke kamar aku sudah mengantuk." Tak ingin lebih banyak mendengar godaan suaminya, Jiwon lebih memilih untuk melangkahkan kakinya ke kamar mereka. Membuat Soohyun-suaminya-kembali menyunggingkan senyumannya.

###

Tiba di dalam kamar Soohyun tak menemukan sang istri di ranjang mereka, tapi ketika melihat pintu balkon yang terbuka akhirnya ia berspekulasi jika Jiwon berada di sana.

Ternyata memang benar gadis itu tengah berada di balkon dan dengan perlahan ia mendekat, lalu merengkuh tubuh itu dari belakang. Melingkarkan lengan kekarnya di pinggang ramping sang istri.

"Kenapa malah ke sini? Bukannya tadi bilang sudah mengantuk?" Jiwon menolehkan wajahnya untuk bisa melihat wajah tampan suaminya yang begitu dekat. "Jiwonie" panggilnya karena gadis itu tak menjawab, dia hanya menatap suaminya.

"Hmm.." dan akhirnya kali ini dia menjawab, ya walaupun hanya sebuah gumaman.

"Lebih baik kita kedalam saja, udara di sini begitu dingin. Aku tidak mau jika kamu sampai sakit." Jiwon menggeleng.

"Aku ingin di sini.. lihat bintangnya sangat banyak, jarang sekali bisa melihatnya."

Soohyun menghela napasnya. "Tapi nanti kamu-"

"Sebentar lagi.. biarkan aku di sini sebentar lagi. Dan bukankah ada kamu yang bisa menghangatkan aku?" katanya dengan menoleh kembali ke arah Soohyun sembari tersenyum, membuat pemuda itu juga melakukan hal yang sama.

"Baiklah jika itu maumu," timpalnya seraya menghadiahi kecupan di dahi istrinya.

###

Pagi ini tepat 2 bulan setelah kepulangan mereka-Soohyun dan Jiwon-dari Pulau Jeju. Dan seperti pagi-pagi sebelumnya sarapan pagi ini dipenuhi dengan celotehan keduanya. Setelah kepulangan mereka dari acara liburan itu, hubungan keduanya makin membaik. Ya, walaupun perdebatan masih selalu menghiasi hari-hari mereka juga status pernikahan yang masih harus dirahasiakan. Tapi setidaknya mereka bahagia menjalaninya dan menurut keduanya itu sudah lebih dari cukup.

Hope!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang