Pagi ini kamar apartemen sepasang suami-istri itu terlihat sangat sepi, seperti tak ada tanda kehidupan sama sekali. Maklum saja, berhubung karena ini hari libur juga keduanya tak memiliki kegiatan, mereka pun masih asyik dengan alam mimpinya masing-masing.
Sampai akhirnya, si pemuda bangun terlebih dahulu. Seperti biasa, ia mulai meregangkan otot-otot di tubuhnya, tak seperti pertama kali ketika dirinya tidur di sofa, pemuda itu sudah tak menggerutu tak jelas meratapi nasibnya yang harus tidur di sana. Karena mungkin, ia sudah mulai terbiasa. Menyingkap selimut dari tubuhnya, pemuda itu memutuskan untuk ke kamar mandi dan membersihkan diri.
###
Beberapa hari sudah berlalu, dan besok adalah hari keberangkatan Soohyun dan Jiwon ke Jeju. Sepasang suami-istri itu baru saja selesai mengemas semua keperluan mereka selama berada di sana. Dan sekarang mereka tengah berada di ruang keluarga.
“Panas sekali,” Jiwon mengibaskan tangannya di depan wajah guna menetralisir udara panas yang menderanya.
“Mau ku buatkan minuman dingin?” tawar Soohyun.
“Eh? Tidak perlu, aku bisa membuatnya sendiri,”
“Tak apa, aku ikhlas membuatkannya untukmu. Tunggu sebentar,” Soohyun beranjak dari duduknya dan berlalu begitu saja menuju dapur. Sementara Jiwon hanya menerima dengan pasrah kebaikan yang dilakukan sang suami. “Ini, minumlah,” setibanya kembali ke ruang keluarga, Soohyun meletakan segelas jus jeruk di atas meja yang berada di hadapan sang istri.
Jiwon yang melihat itu tersenyum tipis, “terima kasih,” katanya. Soohyun membalas senyumannya.
###
Soohyun, Jiwon dan Hobin kini tengah berada di bandara untuk menunggu pesawat mereka take off, mereka memang memutuskan untuk tak pergi bersama tim dari rumah produksi. Hal itu dikarenakan Soohyun yang harus menunggu Jiwon untuk menyelesaikan 'ujiannya' terlebih dahulu. Selain itu, tim tersebut sudah pergi dari seminggu yang lalu karena memang harus melakukan pengambilan gambar di bandara dan beberapa tempat, salah satunya adalah Mokpo.
“Apa benar tak akan apa-apa jika aku ikut?” Soohyun tersenyum mendengar pertanyaan itu.
“Tidak sama sekali, jadi kamu tenang saja,” dan Jiwon balas tersenyum ke arah Soohyun.
.
~Beberapa menit berlalu~Mereka bertiga sudah berada di dalam pesawat, dan pesawat tersebut sudah take off.
“Menikmati pemandangannya?” Soohyun memecah keheningan diantara dirinya dan Jiwon. Sedari tadi ia memperhatikan sang istri yang terus tersenyum melihat ke jendela pesawat.
“Ya, ini indah sekali,” memalingkan wajahnya sebentar ke arah suami-nya, Jiwon kembali menatap ke jendela.
“Tapi, ada yang lebih indah dari itu,” seketika tatapan Jiwon kembali ke arahnya, seakan ingin tahu apa yang dimaksud.
“Apa itu?”
“Kamu,” dan jawaban singkat itu mampu membuat wajahnya merona. Memalingkan wajahnya lagi Jiwon pun membalas.
“Gombal,” Soohyun terkekeh.
“Tapi suka 'kan?”
“Sama sekali tidak,”
“Oh ayolah, jujur saja,”
“Tidak,” tegasnya yang mempoutkan bibirnya. Melihat itu membuat Soohyun kembali terkekeh.
###
Pukul 14:25 pesawat yang mereka tumpangi baru saja mendarat di Bandar Udara International Jeju. Soohyun yang memang terjaga semenjak tadi melihat ke samping kanannya, di sana terlihat sang istri yang tertidur dengan senyuman kecil yang terukir di bibir cherry-nya. Hhh... Ingin sekali ia mengecup bahkan mengulum bibir itu. Menyingkirkan pemikiran terakhirnya, pemuda itu mulai menggoyangkan bahu si gadis dengan lembut, membuatnya terjaga dari tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope!
RomanceCast : Kim Jiwon Kim Soohyun Krystal Jung Choi Minho "Dan apa yang akan kita harapkan dari pernikahan ini?" - Jiwon "Harapan selalu ada jika kita menginginkan dan mencarinya," - Soohyun