Chapter 1

3.1K 137 5
                                    

Sesekali terdengar helaan napas dari seorang pemuda yang tengah mengemudikan mobilnya, raut lelah juga begitu kentara di wajahnya. Ingin rasanya ia cepat pulang ke apartemen-nya dan langsung berendam di bathtub untuk sekedar merilekskan tubuhnya. Tapi, sepertinya harapan memang sekedar harapan, karena nyatanya ia harus pulang ke rumah orang tua-nya. Ada sesuatu hal penting yang ingin mereka sampaikan, itulah yang ia tahu.

Memarkirkan mobilnya di garasi dan mulai memasuki rumah, itulah yang kini dilakukan pemuda itu. Dan begitu ia tiba di ruang tamu, penglihatan-nya disuguhi dengan satu keluarga yang memang ia kenal dengan baik tengah mengobrol dengan orang tua-nya, tanpa menunggu lagi, langsung saja ia melangkah menuju sang ibu, lalu mengecup pipinya.

"Lama sekali, eomma pikir tak jadi datang," pemuda itu tersenyum mendengar perkataan ibu-nya.

"Maaf, tadi ada pemotretan mendadak," berkata demikian, pemuda tersebut lalu duduk di samping sang Ibu sembari memberi senyuman kepada satu keluarga yang juga duduk berhadapan dengannya, tak lupa juga ia menyapa mereka. "Jadi, ada apa eomma dan appa  menyuruhku untuk kemari?" lanjutnya, ketika tak ada pembicaraan sama sekali di antara dua keluarga tersebut. Dan matanya kini terarah pada seorang gadis berbalut seragam SMA, yang ia ketahui bernama Jiwon, anak dari sahabat kedua orang tua-nya sekaligus anak kecil atau lebih tepatnya gadis yang sering ia jahili sejak dulu. Yang kini juga menatapnya dengan tajam, tak ambil pusing pemuda berusia 25 tahun itu pun mengembalikan tatapannya kepada kedua orang tua-nya, seakan meminta penjelasan akan pertemuan ini.

"Begini Soohyun, appa dan Seojun ahjussi sudah sepakat untuk menjodohkanmu dengan Jiwon, jadi, kami harap kalian tidak keberatan dengan keputusan ini," mendengar penjelasan itu, sontak saja membuat pemuda bernama Soohyun dan gadis tersebut terkejut.

"Tentu saja Soohyun/Jiwon keberatan!" tolak keduanya bersamaan.

"Ini sangat mendadak, dan lagi Soohyun belum mau menikah. Soohyun masih 25 tahun sementara Jiwon... dia masih anak kecil," lanjut Soohyun yang kini bersuara sendiri, dan diakhir kalimat yang diucapkannya berhasil menghasilkan tatapan tajam yang begitu menusuk dari gadis yang dimaksud.

"Ini sudah menjadi keputusan kami!"

"Tapi-"

"Ini untuk kebaikan kalian, terutama untukmu Jiwon, appa sengaja menikahkanmu dengan Soohyun agar ada yang menjagamu di sini. Kau kan tau appa dan eomma harus ke Inggris untuk beberapa bulan kedepan," jelas tuan Seojun yang menginterupsi perkataan putri-nya.

"Tetap saja appa dan lagi Jiwon kan masih SMA. Apa yang akan Jiwon katakan jika teman Jiwon bertanya mengenai hal ini?"

"Tenang sayang," sang Ibu hanya bisa menenangkan putri-nya dengan mengelus lengan atasnya.

"Tenang saja, appa dan Daehyun ahjussi sudah membicarakan hal ini, dan kami sepakat jika pernikahan kalian akan dirahasiakan, yang jelas, hanya orang-orang terdekat saja yang akan mengetahuinya," Jiwon masih saja terus merengek untuk mencoba menghentikan perjodohan gila ini sedangkan Soohyun, pemuda itu hanya menatap malas apa yang tengah dilihatnya. Akan membuang tenaga jika ia harus ikut merengek, toh semuanya akan sia-sia, karena ia tahu, pendirian dari Ayah dan sahabatnya itu begitu kuat, sulit untuk meruntuhkannya.

"Dan kalian hanya perlu mempersiapkan diri kalian untuk hari pernikahan nanti," putus tuan Daehyun yang jelas membuat Jiwon semakin resah.

###

Pernikahan, satu kata yang diyakini banyak orang memiliki makna yang indah, penuh kebahagiaan juga cinta, banyak harapan yang selalu diucapkan setiap pasangan ketika akan menempuhnya, salah satunya adalah, berharap pernikahan mereka bisa bertahan selamanya dan hanya maut yang bisa memisahkan keduanya. Tapi, hal apakah yang mampu Soohyun juga Jiwon harapkan dari pernikahan mereka? Tak ada, itulah yang ada dipikiran mereka. Ya, tak ada! Karena mereka memang tak mengharapkan pernikahan ini terjadi. Jadi, seharusnya memang jangan mengharap lebih dari hal itu.

Hope!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang